Optimalkan Kostratani, Kementan Tingkatkan Kapasitas Petani di Wilayah Food Estate Kalimantan Tengah

0

 

Kuala Kapuas – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus memperkuat peran Kostratani sebagai Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian Nasional. Peran Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) ini dinilai sangat penting untuk pertanian.

Guna memaksimalkan peran Kostratani  sendiri, Kementan pun menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas bagi Petani dan Penyuluh Pertanian.

Program Bimtek Peningkatan Kapasitas bagi Petani dan Penyuluh Pertanian selaras dengan program Kementerian Pertanian yang mendorong kapasitas petani dan penyuluh. Bahkan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) berulangkali mengingatkan tentang kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah SDM pertanian, yakni petani dan penyuluh.

“Petani dan Penyuluh adalah ujung tombak pembangunan pertanian dan untuk itu perlu ditingkatkan kapasitasnya, sehingga mampu menjadi SDM yang inovatif, profesional, mandiri dan berdaya saing,” ujar Syahrul Yasin Limpo.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh. Karena itulah menurutnya BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.

“Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” tegas Dedi Nursyamsi.

Salah satu program yang dilakukan tersebut adalah program pengabdian kepada masyarakat , khususnya bagi petani dan penyuluh di Kalimantan Tengah. Di 2023, Kementan kembali menggelar Bimbingan Teknis yang berorientasi pada regenerasi petani, yang dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yakni SMK-PP Negeri Banjarbaru.

Bimtek kali ini di gelar di lokasi Food Estate Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di Kantor Balai Desa Petak Batuah (A2) yang merupakan wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Dadahup. Kegiatan sendiri berlangsung selama dua hari, yang dimulai Kamis, (26/01/2023).

Sebanyak 25 petani dan kelompok tani dari Kecamatan Dadahup ini, mendapatkan materi dari penyuluh berpengalaman dari Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah, yaitu Sandis W.P dengan materi Budidaya Padi Unggul baru di Lahan Rawa, serta Budidaya Tanaman Cabe.

Perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas Misran saat membuka  Bimbingan Teknis yang berorientasi pada regenerasi petani, menjelaskan pentingnya penanaman padi di lahan rawa dilakukan secara serentak dan menggunakan bibit yang berlabel dan bersertifikat.

“Untuk penanaman padi di lahan rawa diharapkan pada saat penanaman dilakukan secara serentak jangan sendiri-sendiri. Pada saat penanam juga harus sesuai musim karena terkadang di setiap desa berbeda, dan upayakan menggunakan bibit yang berlabel dan bersertifikat,” harap Misran.

Mewakili Kepala SMKPP Banjarbaru, Kasubag Tata Usaha SMK-PP Negeri Banjarbaru, Johan Pujianto mengungkapkan tujuan dari pelaksanaan bimtek ini, yakni mendorong para petani bisa  meningkatkan kemampuan dan pengetahuan lebih luas. Diharapkan petani pun bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam bimtek ini guna menunjang produktivitas pertanian mereka.

“Diharapkan para petani dapat mengaplikasikan ilmu yg didapatkan selama dua hari ini. Selain itu apabila ada kesulitan untuk budidaya padi lahan rawa dapat berkoordinasi langsung oleh pihak penyuluh dan Dinas Pertanian atau bisa juga langsung ke BPTP Kalteng,”  kata Johan.

Selain itu Johan berharap petani yang ada dilokasi food estate agar terus dapat mengembangkan tanaman hortikultura yang sudah dijalankan, seperti cabai. Selain itu petani dan penyuluh dapat meningkatkan kapasitas keilmuannya terkait padi dan cabai dari apa yang diberikan pemateri, karena ini merupakan salah satu program dari Kementan bagi petani dan penyuluh.

Terakhir, Koordinator BPP Dadahup, Nodahniar optimis usai kegiatan bimtek di desa Mitra ini ada peningkatan hasil produksi cabai, dengan petani menerapkan langsung ilmu yang didapatnya selama belajar tersebut.

“Diharapkan para petani setelah selesai melaksanakan bimtek desa mitra ini dapat meningkatkan hasil produksi cabe yang ada dilahan termasuk bibit Lombok gunakan benih yang varietas bagus jadi bisa menghasilkan dengan baik juga,” ujar Nodahniar optimis.(Olpah Sari Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!