Melepas Rindu Aceh di Kedai Mie Aceh Banjarbaru

0

 Kuliner Nusantara pada umumnya punya cita rasa yang kaya dan cocok dengan selera lidah orang Indonesia. Setiap daerah di Indonesia memiliki menu masakan tradisional yang menjadi ciri khasnya. Beberapa masakan bahkan menjadi menu nasional yang disukai banyak orang, hingga ke berbagai daerah. Tak heran jika bermunculan restoran atau kedai makanan dengan menu tradisional daerah tertentu, salah satunya adalah Mie Aceh. 

Mie Aceh sendiri adalah salah satu masakan olahan mie khas daerah Nanggraoe Aceh Darussalam.Mie Aceh sendiri memiliki kekhasan sebagai masakan tradisional yang menggunakan mie kuning dengan ukuran besar dari mie telur kebanyakan. Perpaduan bumbu rempah khas melayu membuat Mie Aceh memiliki cita rasa yang berbeda.

Bagi mereka yang tinggal di perantauan, menikmati kuliner Mie Aceh seakan mengobati rindu kampung halaman. Tidak heran jika sebagian besar masyarakat Aceh maupun sumatera lainnya, mencari kedai makanan yang menjual salah satu ikon kuliner Aceh ini. Salah satunya mereka yang merantau ke Kalimantan Selatan.

 

 

Nah, bagi perantau asal Aceh maupun penggemar kuliner nusantara tak perlu harus jauh-jauh mencari Mie Aceh. Karena sekarang masakan dengan bumbu rahasia khas Aceh ini, sudah bisa dijumpai di kawasan Karang Rejo,Guntung Manggis,Landasan Ulin, Banjarbaru. Tepatnya adalah Kedai Mie Aceh Asai Nanggroe.

“Alhamdulillah, saya mencari kemana-mana eh ternyata ada kedai di kawasan Karang Rejo Banjarbaru, tidak jauh dari Mako Brimob.Soal rasa enak banget dan bikin kangen selalu, serasa kita terbawa suasana Sumatera,” ujar Herry Omek, Komedian dan Komika Banjarbaru, yang dikenal sebagai penggemar kuliner nusantara.

 

 

Herry Omek yang merupakan guide tour ini mengaku menyukai kuliner Aceh yang satu ini karena cita rasanya yang berbeda dengan mie kebanyakan. Apalagi perpaduan rempah yang menjadi ciri khas masakan Aceh  seperti cabai merah, kunyit, jintan, kapulaga, merica dan bawang putih, bawang goreng, kerupuk emping, mentimun dan juga jeruk nipis, membuat lidah bergoyang serasa di kota asalnya.

“Pertama kali dikenalkan sama kawan orang Aceh, kalau bawa tamu asal Sumatera dan rindu kampung halaman, bisa mampir ke kedai Mie Aceh ini. Ternyata rekomended banget.Selain itu rasanya juga pas dengan lidah orang Banjar,” ucap Herry Omek yang mengajak wartawan pariwisata nasional, Muhammad Risanta, makan bareng mie aceh, Rabu malam (03/08/2022), usai balik dari Jakarta.

 

 

Pemilik kedai Mie Aceh M.Nasir , mengaku membuka warung kecil-kecilan Mie Aceh sendiri terinspirasi saat dirinya kesulitan bersama kawan-kawan yang merantau di Kalimantan mencari kedai yang menjual  Mie Aceh. Maklum saja dirinya bersama teman-temannya masih rindu masakan Aceh. Karena itulah spontan temannya menyarankan kepada dirinya kenapa tidak membuka kedai Mie Aceh saja.Usulan ini pun direspon Nasir dan akhirnya memutuskan membuka usaha kedai Mie Aceh di kawasan Karang Rejo Guntung Manggis, Banjarbaru. Dengan berbekal keterampilan memasak yang dimiliki  M.Nasir, akhirnya mereka memberanikan diri menyiapkan menu-menu khas Aceh termasuk juga minuman Teh Tarik yang melegenda dengan harga yang ramah di kantong.

“Alhamdulillah tanggapan masyarakat di Banjarbaru dan sekitarnya sangat bagus. Pembelinya tak hanya orang Aceh di perantauan ternyata masyarakat Banjar dan warga lainnya sangat suka. Alhamdulillah ikut mewarnai kuliner di Banjarbaru,” kata M.Nasir, yang kaget mendapat kunjungan mendadak Tim Economic Travelling.Com.

Menurut Chef Nasir, Mie Aceh sendiri biasanya disajikan dalam beragam jenis, seperti Mie Goreng (Kering), Mie Kuah, dan Mie Goreng Basah. Jika kuliner mie pada umumnya hanya menggunakan daging ayam sebagai pelengkap, berbeda dengan Mie Aceh yang memadukan daging sapi, kambing, bahkan olahan seafood seperti cumi dan udang.

“Meskipun begitu kami  juga memadukan dengan konsep menu yang bisa menyesuaikan dengan selera dan lidah masyarakat di Banjarbaru.Semoga saja usaha kami yang sederhana ini bisa berkembang dengan baik, sebagai salah satu cara ikut melestarikan kuliner nusantara, khususnya Mie Aceh,” ujar Nasir sembari mempersilakan Tim Economic Traveling icip-icip Mie Aceh yang disajikannya lengkap dengan minuman Teh Tarik. (Olpah Sari Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!