Berkat Program Kementan, Millenial Pelaihari Sukses kembangkan Budidaya Melon

0

 

Pelaihari – Kementerian Pertanian saat ini tengah fokus pada peningkatan dan kualitas SDM Pertanian.Hal ini seperti ditegaskan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, yang menyatakan bahwa regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian di Indonesia.

“Indonesia harus menjalankan pertanian efektif, efisien dan transparan melalui pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial. Melalui sinergi dengan IFAD, Kementan berupaya meningkatkan regenerasi melalui pengembangan petani milenial sekaligus memastikan bahwa bertani itu keren,” katanya.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengungkapkan harapannya melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian. Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.

“Program YESS ini sangat mendukung dalam pengembangan sumberdaya manusia pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” ujarnya.

 

 

Program YESS sendiri sudah dirasakan manfaatnya bagi para petani muda di Kalsel. Salah satunya adalah Hairul Effendi seorang pemuda dari Desa Ujung Batu RT.13 Kecamatan Pelaihari, Kalimantan Selatan. Pemuda ini terbilang sukses mengembangkan usaha budidaya buah melon. Semula dia hanya  membudidayakan 2.000 tanaman, namun hingga kini sudah berkembang menjadi 5.000 tanaman.

Petani muda yang berusia 29 tahun ini mengaku mulai menggeluti budidaya melon sejak 2018 lalu. Hairul Effendi memilih menjalankan budidaya melon, Hal ini karena menurutnya budidaya melon lebih menguntungkan.

“Saya memilih melon karena melon harganya stabil, jarang jatuh seperti tanaman lainnya.” ujar Hairul saat dikunjungi oleh PPIU Kalsel di kediamannya, Kamis (14/04) lalu.

 

 

Hairull sendiri sebelumnya pernah juga membudidayakan sayur lainnya seperti timun, pare, dan cabai. Tapi sejak tahun 2018, saya mulai berfokus pada komoditas melon saja. Keberhasilan Hairul ini tidak lepas dari peran Program Youth Entrepreunership and Employment Support Service (YESS). Program  yang merupakan hasil kerjasama dengan  International Fund for Agricultural Development (IFAD) ini merupakan bentuk keseriusan Kementan RI dalam meregenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial dari sektor pertanian.

Hairul juga menceritakan melalui program dari Kementerian Pertanian (Kementan) inilah, dirinya mampu menambah luasan lahan yang semula hanya ¼Ha dengan populasi 2.000 tanaman melon dengan tonase kurang lebih 6 ton. Kini, ia dapat menanam 5.000 tanaman melon di lahan dengan luasan 1Ha dengan tonase mencapai 15 ton. Terkait dalam hal pemasaran Hairul tak perlu susah payah memasarkan hasil panennya ke luar.

“Hal ini dikarenakan para pembeli biasanya datang langsung ke kebun saya. Pembelinyapun datang dari berbagai kota yang ada di kalsel. Ada yang dari Martapura, Banjarbaru, bahkan dari Pelaihari sendiri,” ucap Hairul.

 

 

Meskipun sudah sukses dalam hal budidaya melin, Hairul tetap berharap ia dapat terus dibimbing dan didampingi, salah satunya dari segi pemasarannya. Harapannya agar dia bisa menjual hasil panen ke pasar modern, sehingga dapat harga yang lebih bagus.

Dalam perjalanan mengembangkan budidaya melon, Hairul pun tak menepis juka kendala yang paling sering Hairul alami adalah kondisi cuaca. Curah hujan yang terlalu tinggi dan intensitas curah hujan yang banyak dapat mengganggu kulitas dari hasil panennya. Sehingga untuk kedepannya, Ia berencana untuk menerapkan smart farming dalam usaha pertaniannya.

“Harapannya program seperti ini akan selalu ada. Karena program ini sangat membantu dari segi permodalan dan menambah skala usaha. sselain itu, program ini juga mampu meningkatkan produktivitas pertanian”, harapnya lagi.(Olpah Sari Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!