Melalui Program Regenerasi Petani, Kementan Tingkatkan Kualitas Fasilitator di Kabupaten Banjar

0

 

Banjarmasin– Kementerian Pertanian (Kementan) terus membangun sinergitas dengan berbagai pihak baik di tingkat provinsi maupun kabupaten guna mendukung keberhasilan program regenerasi petani di Indonesia.

Melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), Kementan terus mendorong dan meningkatkan minat tenaga-tenaga muda atau generasi milenial untuk menekuni sektor pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan petani-petani muda harus bisa mengambil peran dalam pengembangkan pertanian.

“Harapannya melalui petani-petani milenial itu akan muncul inovasi-inovasi lain yang mendorong pertanian modern, sehingga swasembada pangan di negara kita nantinya benar-benar terwujud,” kata Menteri Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan instansinya siap untuk terus meningkatkan kualitas SDM. Salah satunya dengan regenerasi petani.

“Kami gerakkan petani milenial melalui balai pelatihan pertanian serta politeknik pembangunan pertanian. Kami ciptakan job seeker dan job creator yang siap memompa kreativitas dan produktivitas,” tutur Dedi.

Berkait dengan hal itu PPIU Kalimatan Selatan Kembali melaksanakan salah satu rangkaian kegiatan program YESS berupa pelatihan peningkatan kapasitas fasilitator pemuda. Kegiatan ini salah satu upaya untuk mendukung program Kementerian Pertanian, yakni membangkitkan petani muda milenial untuk terjun ke dunia pertanian.

Kegiatan sendiri berlangsung di hotel Rattan Inn Banjarmasin selama 3 hari, sejak tanggal 7 April hingga 9 April 2022, dan diikuti 75 peserta dari Kabupaten Banjar. Fasilitator muda ini merupakan orang yang sudah diseleksi untuk ikut terlibat dalam program YESS.  Mereka terjun langsung ke lapangan untuk melakukan rekrutmen Calon Penerima Manfaat, mengawal kegiatan pelatihan dan penerimaan hibah kompetitif ataupun kegiatan permagangan.

Mewakili Kepala Sekolah pada saat pembukaan Kasubag Tata Usaha SMK-PP Negeri Banjarbaru, Isnanto Purwokusumo menyatakan jika fasilitator adalah ujung tombak dari kegiatan YESS.

“Oleh karena itu, kawan-kawan ini perlu ditingkatkan kapasitasnya agar dapat bekerja secara maksimal di lapangan”, Ujar Isnanto.

 

Kegiatan pelatihan sendiri meliputi literasi keuangan, pengenalan produk perbankan, Metode monitoring dan evaluasi, metode pendampingan, motivasi agribisnis pemuda, pendalaman hibah kompetitif, dan analisis usaha tani.  Para fasilitator dituntut untuk memahami literasi keuangan sebagai bagian dari pengawalan kegiatan program YESS di lapangan.

Soejatmiko selaku pemateri kegiatan ini, saat memberikan materi memaparkan, literasi keuangan sangat penting untuk mengetahui untung ruginya suatu usaha yang kadang tidak disadari sepenuhnya,

“Selama tidak memahami pengelolaan keuangan, tak akan kaya” ucap Konsultan PPIU Kalsel ini.

Menurut Soejatmiko pentingnya pemahaman tentang keuangan bagi fasilitator tersebut, karena mereka nantinya juga mendampingi penerima manfaat program YESS terkait pengelolaan keuangan usaha dan rumah tangga, peningkatan pendapatan dan penerima hibah kompetitif.

Senada dengan itu pemateri dari PPIU Kalsel bidang Monev, Buyung Al Amin menjelaskan , keberadaan para fasilitator tak hanya memahami langsung terkait hal-hal keuangan namun juga menjadi pengawal dan pendampingan untuk penerima manfaat.

“Mereka juga mengawal penerima manfaat untuk mengakses Lembaga keuangan, pasar, jejaring usaha, mitra Kerjasama dan serapan tenaga kerja.”ucapnya saat memberikan materi tentang Metode Monitoring, Evaluasi dan MIS.

Tak hanya Buyung, salah satu  pemateri  lainnya, Anis Wahdi, mengajak peserta pelatihan untuk selalu memotivasi penerima manfaat bagaimana memaksimalkan keuntungan dari  suatu usaha. Anis sendiri  menyampaikan materi Motivasi Agribisnis.

“Jadi mencari untung itu tidak mesti harus selalu uang, tetapi juga keuntungan dari jejaring, kedudukan sosial, efektifitas waktu dan pengalaman.” sebutnya.

 

Para fasilitator juga mendapatkan pendalaman materi tentang Hibah Kompetitif, khususnya terkait pelaporan, yang disampaikan langsung Tim Keuangan SMK-PP Negeri Banjarbaru, Syarif Sofyan, yang menekankan kepada ketepatan dan penghitungan keuangan.

“Karena bantuan pemerintah, maka penerima hibah harus menyampaikan rencana secara jelas, penggunaan dana harus sesuai dan perhitungan keuangan harus tepat.” ucap Syarif Sofyan.

Sementara pada materi Analisis Usaha Tani Komoditas Unggulan, Mira Yulianti menekankan pentingnya perhitungan BEP dan Ratio suatu usaha.  Selain itu, perlu juga memperhatikan penyusutan dan perhitungan penentuan harga suatu barang berdasarkan usia pemakaiannya.

“Yang terpenting, proposal harus realistis, sesuai apa yang ada di lapangan”,pesan Mira Yulianti.(Olpah Sari Risanta).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!