Momen Yang Bikin Haru Usai Dinyatakan Lulus Ujian Skripsi
Mahasiswa STIE Pancasetia Bersimpuh di Depan Foto Almarhumah Ibunya
Banjarbaru – Sebuah momen mengharukan terjadi saat kelulusan ujian skripsi di sebuah perguruan tinggi swasta, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Momen haru ini terlihat dari postingan pihak kampus di sejumlah media dan sempat viral
Postingan yang memperlihatkan sesosok mahasiswa, yang belakangan diketahui bernama M. Iyul Dwiana Putra, terlihat bersimpuh di depan foto banner almarhumah ibunda tercintanya . Usai berdoa dengan penuh haru memperlihatkan skripsi yang berhasil membuatnya menjadi sarjana manajemen. Momen haru ini pun diabadikan mahasiswa dan dosen yang menyaksikan di depan ruangan ujian skripsi.
Momen ini terekam kamera begitu Iyul Abbe, panggilan sehari-hari M. Iyul Dwiana Putra, dinyatakan lulus oleh Tim Dosen Penguji. Saat itu mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pancasetia Banjarmasin, meluapkan kegembiraannya dengan sujud syukur dan berdoa di depan foto orang yang selama ini mendukung dan mendoakan dirinya berhasil meraih gelar sarjana manajemen. M.Iyul Dwiana Putra salah satu dari ratusan mahasiswa yang mengikuti ujian akhir sidang skripsi, untuk semester ganjil 2021-2022, yang berlangsung sejak 7 Pebruari hingga 12 Pebruari 2022, di kampus utama STIE Pancasetia, Trikora, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
“Ini momen spesial dan berkesan bagi saya. Karena keinginan almarhumah mama terkabul anaknya bisa lulus sarjana tercapai sudah.Dan saat ini beliau bahagia melihat anak bungsunnya dari sorga,berhasil lulus ujian skripsi,” ujar M.Iyul Dwiana Putra, reporter Economic Travelling.Com, Jumat (18/02/2022).
Menurut Iyul Dwiana Putra, dirinya sengaja membawa foto banner almarhumah ibunya, Hj. Roro Pujiati S.pd, ke kampus, sebagai motivasi khusus dirinya yang tengah berjuang mengikuti ujian skripsi. Dan ini menjadi semangatnya saat menjalani sidang ujian skripsi di kampusnnya. Dan akhirnya Tim Penguji terdiri dari Dr.Anthonius Junianto Karsudjono, Muhammad Zaid dan Rahmat Hilmi, menyatakan dirinya lulus setelah skripsi yang diujikan cukup kompeten.
Iyul Abbe sendiri mengatakan kelulusan ini spesial untuk ibunya yang selama ini mendorongnya kuliah meskipun secara umur sudah terlambat. Namun berkat dorongan almarhumah ibunya, Iyul Abbe akhirnya masuk kuliah di usia 35 Tahun di kampus Gila Marketing STIE Pancasetia. Maklum saja, sebelumnya ia sempat kuliah namun terhenti lama akibat kesibukan bekerja. Iyul Abbe sendiri adalah perantauan asal Bandung, Jawa Barat. Warga Citra Pesona Mandiri Asri, Landasan Ulin, Banjarbaru, bekerja di salah satu perusahaan sambil kuliah.
“Di tengah sakitnya beliau selalu mendorong saya segera menyelesaikan kuliah. Tahun lalu saat mengajukan proposal skripsi, beliau menvideo call saya. Rupanya itu video call terakhir beliau, karena tiga jam setelah itu saya mendapat kabar beliau meninggal dunia di kampung halaman di Bandung.Inilah yang memotivasi saya menyelesaikan studi S1,” ujar Iyu Abbe, tak kuasa meneteskan air mata.
Ketua Jurusan Manajemen STIE Pancasetia, Rifqi Amrulloh, ST, SM, MM. Mengapresiasi perjuangan Iyul Abbe salah satu mahasiswanya yang berhasil menyelesaikan studi tepat waktu dan hasil memuaskan. Tak hanya itu mahasiswa tersebut dinilai memberikan sesuatu yang berbeda dengan sikap yang bersahaja dan membuat haru.
“Kami mengapresiasi sekali apa yang diperjuangkan Iyul Abbe. Termasuk bagaimana cara berterima kasih dengan orang-orang tercinta yang mendukung studinya selama ini. Harapannya ilmu yang didapat bisa diimplementasikan sesuai bidang keahliannya,” kata Rifqi. (Olpah Sari Risanta).
Sebuah inspirasi yang luar biasa, dan doa orang tua yang selalu menaungi kehidupan anak2 nya
Aamiiin…