Kompetensi Bahasa dan Komunikasi Dalam Tantangan Globalisasi

0

Oleh Abd Munir M.Sc

 

Dalam perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia telah terjadi perubahan-perubahan, terutama yang berkaitan dengan tatanan baru kehidupan dunia, perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi, seperti teknologi informasi, yang semakin sarat dengan tuntutan dan tantangan globalisasi. Jadi, kondisi demikian ini menempatkan bahasa asing, terutama bahasa Inggeris ada pada posisi yang strategis yang memungkinkan bahasa Inggeris ini memasuki berbagai sendi kehidupan bangsa dan membawa perubahan perilaku masyarakat dalam  berbahasa. Misalnya gejala munculnya penggunaan bahasa asing dii pertemuan-pertemuan resmi, di media elektronik, dan di tempat-tempat umum.

Bahasa adalah unsur kebudayaan yang memungkinkan manusia saling bekerja sama. Dengan bahasa manusia dapat meyampaikan perasaan dan pikirannya. Dan dengan bahasa generasi sekarang dan akan datang dapat mempelajari apa yang telah dicapai oleh generasi sebelumnya. Dengan kata lain, melalui bahasa pengalaman tidak hanya bisa diawetkan tetapi juga dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya. Jadi, kehadiran bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia. Padahal tidak terhingga banyaknya sejarah masa lampau, peradaban dan ilmu pengetahuan serta teknologi yang dapat disimak dan digalii melalui buku maupun jurnal bahasa asing serta kita dapat mengakses melalui internet yang disajikan melalui komunikasii bahasa inggeris.

Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang penting untuk menyampaikan perasaan dan pikiran kepada orang lain baik secara lisan maupun tertulis. Dalam suatu hubungan internasional diperlukan bahasa Inggeris untuk menjalin hubungan antarbangsa. Selain bahasa Inggeris, bahasa yang bersifat universal yang banyak digunakan adalah bahasa Mandarin di Asia Tenggara, bahasa Perancis di Kanada, Swiss, dan Belgia, Afrika Barat, Monaco, dan bahasa Spanyol di Amerika Selatan. Dan yang termasuk dalam bahasa PBB adalah bahasa Inggeris, Perancis, Cina, Arab, dan Rusia. Ada kecenderungan kehomoginan bahasa atau sharing of vocabulary, misalnya dalam bahasa Inggeris dan Jepang kata  snack menjadi sunakku, ice cream menjadi aisukarimu, sandwich menjadi sando itchi. Sementara banyak kosakata berasal dari bahasa Perancis diserap ke dalam bahasa Inggeris, seperti grand prix, rendez-vous, laissez faire, déja vu, cuisine. Apalagi dengan bahasa Indonesia yang sangat lentur menerima pelintasan bahasa asing.

Untuk menghasilkan kemampuan dalam bahasa asing diperlukan ketersediaan waktu yang cukup panjang, ketekunan belajar dan latihan, fasilitas yang sesuai, serta disiplin diri. Bahasa Inggeris bukanlah hal yang menakutkan melainkan sudah menjadi alternatif yang menyenangkan. Pelajaran bahasa Inggeris dikemas menjadi pelajaran yang simpel dan praktis. Siswa dapat belajar sambil bermain (learning by playing). Perkembangan pembelajaran bahasa Inggeris tidak tradisional lagi, seperti latihan tata bahasa yang kaku.

Seiring dengan globalisasi, transparansi komunikasi, reformasi, dan otonomi dunia pendidikan peran bahasa asing terutama bahasa Inggeris mulai diminati oleh masyarakat. Kalau dahulu orangtua kita harus mencari gelombang Radio BBC London, Radio Australia, atau VOA (Voice of Amerika) untuk melatih pendengaran mereka, sekarang cukup menonton memilih salah satu canel TV sudah dapat meningkatkan kemampuan listening. Pelajaran bahasa Inggeris dipelajari sejak SD kelas IV di Sekolah Negeri dan SD kelas II Sekolah Swasta bahkan dua buah TK Unggulan di Banjarbaru sudah mengenalkan bahasa Inggeris. Kelas-kelas internasional pada SMA dan SMK di Banjarmasin menggunakan media dan komunikasi bahasa Inggeris sebagai bahasa pengantar. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi siswa yang ingin meneruskan keluar negeri atau untuk memperkuat bakat dan menyalurkan minat siswa untuk memperdalam bahasa Inggeris dan Sastra atau pengajaran bahasa.

Pada kenyataanya masih banyak siswa yang mengalami kegagalan bahasa Inggeris (terutama listening comprehension dan structure) dalam ujian nasional. Perkembangan Bimbingan belajar, kursus dan les bahasa Inggeris maju pesat. Banyak kursus bahasa Inggeris dan bimbingan belajar yang memiliki ratusan murid dan ada kursus yang diselenggarakan oleh guru profesional dan native speaker dari Amerika. Sehingga keberadaan bimbingan belajar ini merupakan gejala yang menyaingi sekolah formal.

Masyarakat terasa mulai antusias belajar bahasa Inggeris sehingga kualitas bahasa Inggeris pelajar saat ini  lebih baik. Baik penguasaan aktif seperti tampil dalam tayangan debat bahasa Inggeris di TVRI atau penguasaan pasif ketika merespons instruksi dalam dialog komputer dan internet. Minat memperdalam bahasa Inggeris di Perguruan Tinggi bervariasi dari yang memilih pengajarannya ada pula yang tertarik dengan bahasa murni dan sastra Inggeris. Tiga ranah konsentrasi dalam bahasa Inggeris meliputi kompetensi bahasa, ilmu bahasa, dan sastra.

 

 

Hampir seluruh perusahaan swasta internasional dan swasta nasional membutuhkan penguasaan bahasa Inggeris aktif dan pasif (good command in English). Para manager, sekretaris, peranata humas, dan editor bahasa pada perusahaan harus memiliki kompetensi bahasa. Lowongan kerja di surat-surat kabar diiklankan dengan bahasa asing, bahkan salah satu PTS terkenal di Jakarta pernah menulis iklan lowongan kerja dengan bahasa Inggeris. Para pejabat perlu memiiki kemampuan bahasa Inggeris karena di negara berkembang  masih memerlukan studi banding ke luar negeri. Dan pejabat harus mampu berdialog, menampilkan presentasi, dan bernegosiasi degan ekspatriat luar negeri.

Keberhasilan menguasai bahasa Inggeris sangat berkait-kelindan dengan minat yang kuat. Selain peran instruktur dan sarana/prasarana belajar, yang paling penting adalah diri sendiri.  Pembelajar bahasa dan sastra harus menyediakan waktu membaca paling sedikit dua jam dalam se hari. Membaca semestinya menjadi kebiasaan dan etos belajar. Sementara guru berperan sebagai fasilitator, pemberi informasi dan meneransfer sedikit ilmu. Bukulah yang menjadi sumber utama. Oleh karenanya kebiasaan mengunjungi perpustakaan, toko buku, dan warnet  merupakan pangkal menjadi orang yang berilmu dan berketerampilan. Dan salah satu kriteria dan penilaian akreditas adalah jumlah eksemplar dan judul buku di perpustakaan.

Empat Keterampilan Berbahasa

Listening adalah kemampuan dasar dan sangat penting dalam language skill. Kemampuan ini menyangkut pengertian, pemahaman, dan menyimak  percakapan dalam bahasa Inggeris yang terutama disampaikan oleh penutur asli. Keterampilan awal ini dapat dilatih dengan mendengarkan radio, menonton TV program bahasa Inggeris, dan melatih minimal pair seperti sick dengan six, snack dengan snake dll.

Speaking adalah kemahiran berbicara dengan baik, benar, dan lancar. Keterampilan ini merupakan performance atau penampilan atau cerminan dari seseorang yang belajar bahasa asing tanpa kemampuan berbicara ini orang boleh jadi dikatakan belum menguasai bahasa Inggeris. Kompetensi ini dapat dilakukan sendiri dengan membaca bersuara (reading aloud) buku percakapan, bercakap-cakap  dengan teman seprofesi, atau menjawab informasi bahasa Inggeris dari operator telefon.

Reading  adalah kemampuan memahami, menyimak, dan mengapresiasi isi bacaan. Kemapuan ini dapat dilakukan dan dipraktikkan dengan mudah dan sederhana karena banyak sekali bahan bacaan yang bisa dimanfaatkan untuk dibaca baik buku pelajaran bahasa Inggeris, iklan berbahasa Inggeris dalam koran,  artikel dalam jurnal ilmu pengetahuan atau dari sumber internet.

Writing adalah kemampuan atau keterampilan menulis baik fiksi maupun nonfiksi dalam bahasa Inggeris, baik ragam populer, semipopuler maupun ilmiah. Kemampuan ini dapat dilakukan misalnya dengan membiasakan menulis kegiatan, rencana kerja, kejadian penting, atau notulen dalam sebuah buku harian.

Keempat kemampuan dasar (language skills) ini harus dilatih dan dipraktikkan oleh setiap insan pembelajar bahasa Inggeris. keempat skill itu sangat berkaitan erat dengan penekunan mata pelajaran intensive course, pronunciation drill  (latihan pelafalan), grammar/structure (tata bahasa), vocabulary (kosakata).

 

  • Penulis Adalah Dosen STIE Pancasetia Banjarmasin

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!