Program YESS Kementan Wujudkan Regenerasi Petani Kalsel

0

Foto - Dok Humas SMK PP Negeri Banjarbaru.

Program YESS atau Youth Enterpreneurship And Employment Support Services yang dikembangkan Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD), dinilai salah satu program pemerintah yang efisien dalam menumbuhkembangkan wirausaha muda dan tenaga kerja di sektor pertanian

Sejak digulirkan tahun 2019 silam, program ini telah menyasar di 19 Kabupaten dari 4 provinsi yang ditunjuk Kementerian Pertanian, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan selatan, dan Sulawesi Selatan. Sasaran program ini adalah generasi muda berusia 17 tahun hingga 39 tahun yang berdomisili di empat daerah yang ditunjuk resmi pemerintah.

Kementerian pertanian sendiri menyiapkan ribuan pemuda untuk dididik menjadi petani milenial yang modern, terampil dan akrab dengan teknologi internet melalui Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services atau YESS tersebut.

Di Kalimantan Selatan program ini dillaksanakan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru. Sekolah vokasi pertanian tersebur merupakan Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan untuk Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).

Untuk Kalimantan Selatan sendiri terdapat 4 Kabupaten yang menerima manfaat dari Program ini, dianranya Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Hulu Sungai Selatan.

Demikian ungkap Manager Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan , Angga Tri Aditia Permana saat berbicara di TVRI Kalsel, Selasa (22/10/2024) . Dalam program “Selamat Pagi Borneo” TVRI Kalsel, SMK PP Negeri Banjarbaru juga memboyong Dahliani, Petani Muda penerima manfaat Program Yess dari Kabupaten Banjar menjadi narasumber bersama Angga Tri Aditia Permana.

“Design Program Yess yang berjalan ada 4 yang regular, pertama Motivasi Bisnis, kemudian kedua ialah Start Up, ketiga adalah Literasi Keuangan Lanjutan, dan terakhir keempat yaitu Proposal Bisnis”, ujar Angga.

 

Menurut Angga, melalui program YESS harapannya akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian. Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.

“Program YESS sendiri nantinya berakhir di tahun 2025. Harapan kami mudah-mudahan pemerintah daerah yang menerima intervensi program sekarang sedang mempersiapkan exit strategy untuk melanjutkan program. Kami mengajak stakeholder yang lain untuk meningkatkan awareness dan berkolaborasi untuk mengajak dan mendampingi anak muda menumbuhkan wirausaha mereka” harapnya.

Program YESS dirasakan bagi petani muda seperti Dahliani banyak sekali memberikan manfaat. Karena selain tatacara mengelola pertanian modern, mereka juga mendapat pengetahuan lain seperti pembuatan proposal, akses permodalan, pelatihan, pengembangan usaha, pendampingan, bantuan agribisnis, dan masih banyak lagi.

Perempuan muda yang mengembangkan usaha di komoditas cabe besar ini, mengaku pasca Program YESS, telah mengubah pertanian konvensional menjadi pertanian modern dengan menggunakan system irigasi tetes atau fertigasi.

“Saya sebagai penerima bantuan agribisnis dari Program ini, harus mengirimkan laporan tiap bulannya. Bagi ini saya malah bikin saya semangat karena tanggung jawab, dan harus menjadi wirasuaha yang sukses,” ungkap Dahliani.

 

Sekedar diketahui Regenerasi Petani dan Penumbuhan jiwa wirausaha pertanian menjadi fokus dari program Kementerian Pertanian (Kementan), salah satunya dengan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang merupakan kerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman sendiri terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa menjelaskan program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.

“Program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis,” pungkasnya.(Olpah Sari/Adv).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!