Mentan Ajak Mahasiswa Berkontribusi Di Penyangga Pangan Nasional

0

Foto - Humas SMK PP Negeri Banjarbaru.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak mahasiswa untuk berkontribusi di sepuluh lokasi penyangga pangan nasional, yang mencakup Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Aceh, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Banten.

Salah satunya menurut Mentan Amran Sulaiman adalah memberikan solusi jangka pendek maupun jangka panjang.Karena saat ini pemerintah terus melakukan langkah-langkah strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional, termasuk pula mereformasi sektor pertanian.

Hal ini dikatakan Mentan saat Pelepasan Mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Untuk Kedaulatan Pangan,  Jumat (27/09/2024), di Kapuas, Kalimantan Tengah.

“Kami mengajak mahasiswa yang mengikuti program MBKM-MSIB untuk berkontribusi di sepuluh lokasi penyangga pangan nasional, dengan memberikan solusi jangka pendek maupun jangka panjang.Harapannya pula mahasiswa disini dapat menguasai seluruh aspek pertanian, mulai dari produksi hingga hilirisasi,”kata Mentan.

Andi Amran Sulaiman mengungkapkan program MBKM-MSIB merupakan salah satu upaya untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan lahan tanam dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanian.

“Program MBKM-MSIB merupakan persiapan karier yang komprehensif bagi mahasiswa, dan mendorong pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanian. Program ini juga didesain untuk mencari mahasiswa yang akan menjadi agen promosi sekaligus representasi Politeknik Vokasi lingkup Kementerian Pertanian,” katanya.

Disebutkannya program ini merupakan upaya strategis untuk mempercepat pembangunan sektor pertanian, mengembangkan SDM, dan menyiapkan calon pemimpin di bidang pertanian di masa depan.

 

Foto-Humas SMK PP Negeri Banjarbaru.

Selaras dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, membeberkan pentingnya peran teknologi dalam menarik minat generasi muda untuk terjun ke dalam bidang pertanian dan untuk mengatasi penurunan produksi pangan perlu dilakukan percepatan peningkatan produksi pangan melalui Percepatan Areal Tanam (PAT) dan cetak sawah rakyat.

“Hadirnya kebijakan pemerintah terkait penyerapan tenaga kerja muda di sektor pertanian, seperti program MSIB, merupakan langkah positif untuk menggerakkan minat generasi muda. Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan manajemen agribisnis dan korporasi guna meningkatkan produktivitas serta daya saing petani,” bebernya.

Disisi lain menurut Idha Widi Arsanti, akses permodalan bagi para pelaku usaha pertanian, termasuk generasi muda, sangat penting. Karena itu program Pertanian Modern dan MSIB diharapkan dapat membantu memfasilitasi kebutuhan permodalan dan pengembangan keterampilan bagi generasi muda yang tertarik berkecimpung di sektor pertanian.

“Tujuan dari kegiatan MBKM  adalah meningkatkan efektivitas pelaksanaan program, meningkatkan produksi pangan nasional dalam rangka antisipasi darurat pangan yang melibatkan seluruh pelaku pertanian,”ucap Idha Widi Arsanti.

Kebijakan MBKM menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong keterlibatan generasi muda di sektor pertanian melalui berbagai program pengembangan keterampilan, akses permodalan, dan peningkatan daya saing. Hal ini sejalan dengan upaya untuk menarik minat dan membangun kapasitas SDM pertanian yang lebih muda dan terampil.

Pelepasan Mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Untuk Kedaulatan Pangan digelar di Saung P3A Balai Wilayah Sungai (BWS).Kegiatan sendiri dihadiri Gubernur Kalimantan Tengah, Pangdam TanjungPura, Direktur Utama Bulog, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana, Para Staf Khusus Menteri, Wakapolda Kalteng, Pusat Pendidikan Pertanian dan pendamping pertanian modern.

Sekedar catatan jumlah petani milenial yang berada di sentra pangan terdiri dari mahasiswa Perguruan Tinggi dari Kemendikbudristek dan mahasiswa Polbangtan atau PEPI, SMKPP yang melaksanakan MBKM serta alumni Polbangtan/PEPI dengan total lebih dari 3.000 orang.

Jumlah tersebut terdiri daru perempuan sebesar 54% dan laki-laki 46%. Selain itu tercatat 202 perguruan tinggi mengikutsertakan mahasiswanya dalam program MBKM Kemendikbudristek.

Diantara perguruan tinggi tersebut terdapat Universitas Hasanuddin, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana, Universitas Brawijaya, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Universitas Muslim Indonesia, Politeknik Negeri Lampung, Universitas Jember, Universitas Jambi, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Malikussaleh, Universitas Palangkaraya, Universitas Medan Area, Universitas Halu Oleo dan lain-lain. (Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!