Catatan Pagi Helmi Rifai di South Borneo Investmen Forum 2024

0

Dubes Kamboja, HE Tean Samnang dan Dubes Belarus, HE Raman Ramanouski serta Jurnalis Senior Transmedia, Muhammad Risanta disela-sela South Borneo Investment Forum yang diselenggarakan Bank Indonesia.

Meskipun sempat tergopoh-gopoh mencari Ball Room Fugo Hotel Banjarmasin, akhirnya saya tiba juga di South Borneo Investmen Forum 2024. Di sambut hangat Pak Tisna, Bagian Kehumasan Bank Indonesia Kalsel, saya pun merasa lega bisa berada di dalam forum hebat ini.Sebuah pertemuan penting bagi Kalimantan Selatan menjemput harapan panjang di tengah pertumbuhan ekonomi yang masih sedikit melambat.

Beruntung saya duduk berada persis di antara beberapa Kepala SKPD dan perwakilan dunia usaha serta Jurnalis Senior Muhammad Risanta. Saya pun mulai menyimak pembicaraan yang diawali bagaimana pentingnya investasi sebagai motor penggerak utama dalam mencapai target ekonomi Indonesia Emas 2045. Paling tidak seperti yang dikemukakan Fadjar Majardi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, mengawali pertemuan berskala internasional, mengawal kabar bagus untuk Kalsel.

Pria bersahaja namun cukup lugas memaparkan pandangannya tentang prospek perekonomian dan investasi di Kalsel, menarik perhatian pertama saya sebagai undangan dalam forum bergengsi.Barangkali sudut pandang seorang leader di Bank Indonesia seperti Fadjar Majardi ada benarnya.

Dia menyebut untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi tinggi pada tahun 2038-2041, Bank Indonesia memandang investasi sebagai kunci untuk mencapainya. Sejatinya kata dia Pertumbuhan GDP yang dibutuhkan sebesar 6%-7% per tahun memerlukan dukungan dari berbagai sektor, termasuk yang ada di Kalimantan Selatan

Sebagai seorang yang bukan berlatar belakang ekonomi, saya pun harus menyesuaikan diksi-diksi ekonomi dan bisnis yang disampaikan para ahli ini, Namun yang pasti perlahan-lahan jemari saya  mulai menari-nari di keyboard laptop kecil. Paparan sederhana namun cukup smart, mengingatkan saya kepada analisa Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet. Ketika itu dalam sebuah jurnal berita, ia lugas dan sangat optimis kinerja investasi pada kuartal II-2024 akan melanjutkan tren positif meskipun investor masih cenderung wait and see.

Pendapatnya pun menegaskan ketika menghadapi tantangan global yang semakin meningkat, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan ketangguhannya dengan proyeksi pertumbuhan stabil di angka 5,1% pada semester II-2024. Langkah strategis dan investasi besar di sektor industri menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

 

Dubes Kamboja, Belarusia dan Fajar Desira. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Kalsel, Fadjar Majardi, kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel.

Dua kalimat pamungkas tokoh ekonom ini seakan memberikan sinyal potret investasi. Bagusnya lagi jika bisa diwujudkan bagi Kalimantan Selatan. Terlebih Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor menekankan Kalsel adalah pintu gerbang IKN, karena itu sudah sepantasnya menyiapkan segala-segalanya termasuk kesiapan pada proyek-proyek strategis yang bisa dikerjasamakan.

Setidaknya harapan Pemerintah Kalimantan Selatan, tertuang rapi dalam kemasan yang disampaikan seorang Fajar Desira, yang notabene adalah Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra. Mengutip penyataan Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar, dia pun kembali menegaskan Kalimantan Selatan memiliki potensi besar dalam berbagai sektor yang siap untuk dikembangkan melalui investasi.

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen untuk menyediakan dukungan maksimal bagi proyek-proyek investasi, mulai dari penyederhanaan regulasi hingga pembangunan infrastruktur. Kami percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan sektor swasta akan mempercepat pencapaian tujuan ekonomi kami dan berkontribusi pada Indonesia Emas 2045,” begitu pesan tersirat yang disampaikan dalam pembukaan South Borneo Investmen Forum 2024, Selasa (13/08/2024).

Momentum IKN memang sangat kuat bagi pergerakan daerah-daerah sekitarnya. Hal ini juga terlihat bagaimana sinyal yang diawali Rapat Kabinet bersama Presiden Jokowi beserta para mennteri, di IKN di bulan Agustus ini. Lagi-lagi akan membuka banyak peluang investasi baru sebagai efek dari penetapan Kalimantan Timur sebagai ibukota negara (IKN). Daerah-daerah yang akan berperan sebagai penyangga dan lokasi utama IKN diperkirakan akan menerima dampak positif bagi sebuah investasi .

Dan dipastikan daerah-daerah penyangga juga seperti Kalsel berusaha untuk mengarahkan lebih banyak upaya pada hilirisasi produk. Seperti hal yang diupayakan pemerintahan Sahbirin Noor atau Paman Birin, tentu mempersiapkan dengan matang apa yang semestinya dilakukan termasuk juga investasi-investasi menguntungkan Banua. Barangkali mereka lebih paham dan bisa mengevaluasi potensi-potensi yang cocok untuk menggantikan sumber daya yang tidak dapat diperbarui (Unrenewable Resources).

 

Salah satu Delegasi Negara Sahabat berdiskusi dengan Tim Pemerintah Kota Banjarmasin.

Kembali ke South Borneo Investmen Forum (SBIF) 2024, saya pikir wajar Kalsel menjemput bola dan menyakinkan para investor termasuk para Duta Besar seperti Belarusia dan Kamboja, serta delegasi Jepang maupun Filipina, bahwa Kalsel tetap is the best.

Skema sesi one-on-one meeting dengan investor untuk proyek-proyek yang ready to offer serta clean & clear berdasarkan IPRO Challenge 2023 dan 2024, akan mempertajam daerah-daerah dalam menggaet investasi yang diprediksikan totalnya Rp.52 Triliun,

Tentunya pertemuan ini menjadi ajang mencari fakta dan data kuat investor mendalami peluang investasi dan skema kerjasama. Konon Ini platform strategis yang membahas lebih lanjut mengenai potensi dan dukungan yang tersedia dari pemerintah daerah. Bank Indonesia pun menyebutkan ada sejumlah proyek strategis yang ditawarkan kepada investor.Sebut aja Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan investasi senilai Rp2,7 Triliun, yang dipersiapkan DPMPTSP Kabupaten Tanah Bumbu. Salah satunya juga jika terealisasi Banjarmasin memiliki rumah potong unggas dengan areal 7 hektare lebih.

Terlepas bagaimana pun itu sudah sepatutnya kita dukung upaya mendatangkan investor membangun Banua, pada saat menjelang Hari Jadi Provinsi Kalsel ke-74 dan Kemerdekaan Ke-79 RI. Sebuah harapan Banua kita maju dan mapan.

Di Forum Forum Investasi “Tren Investasi Indonesia 2024 dan Peluang Ekonomi Hijau” yang digelar oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Grand Ballroom, Hilton Singapore Orchard, Singapura, tahun 2023 lalu, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar.pernah berujar.

“IIndustrialisasi dan penguatan hilirisasi industri menjadi modal utama bagi pemerintah untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 agar Indonesia dapat menjadi negara berpendapatan tinggi.”.

Hem, “If you’re brave enough to say goodbye, life will reward you with a new hello.” – yang saya kutip dari Paulo Coelho (Penulis novel mendunia, The Alchemist).. Saya pun akhirnya bisa tersenyum sembari menyeruput teh manis dan kudapan ala Fugo Hotel pagi-pagi.

Helmi Rifai adalah Ketua Persatuan Kontraktor Listrik Nasional (Paklina) Kalimantan Selatan dan penggiat media online.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!