Kementan Dorong Regenerasi Petani Kalsel Melalui Akses Permodalan KUR

0

Foto-Humas SMK PP Negeri Banjarbaru.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara terkuat di dunia melalui pengelolaan pertanian. Oleh karena itu para insan pertanian harus bekerja keras dan memiliki integritas.Salah satunya melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang didukung oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi para pelaku bisnis pertanian.

“Permodalan menjadi faktor penting dalam kegiatan usaha para petani milenial. Penting sebagai upaya mereka dalam mengembangkan skala usaha mereka,untuk itu akses permodalan, khususnya KUR harus terus diupayakan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang disampaikan ke sejumlah media di tanah air, Rabu (07/08/2024).

Kementan aktif menyebarluaskan informasi tentang KUR bagi petani milenial. Salah satunya melalui unit pelaksana teknis SMK-PP Negeri Banjarbaru yang berperan sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Kalimantan Selatan. Mereka menggelar Millennial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur dengan tema ‘Remiten sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekosistem Pertanian Pedesaan Tangguh melalui Petani Milenial’. Webinar MAF berlangsung secara offline dan online di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan pada Rabu (07/08/2028).

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso membuka pertemuan MAF mengajak petani muda bisa mencari alternatif terkait pemodalan dalam pengembangan usaha.

“Melalui forum ini petani-petani muda bisa mencari alternatif terkait pemodalan dalam pengembangan usaha. Selain itu rekan-rekan petani harapannya bisa menyimak dengan baik dan nanti bisa menjadi pedoman untuk menjalankan usahanya, jika mengalami kendala kekurangan permodalan,” katanya.

 

Foto-Humas SMK PP Negeri Banjarbaru.

 

MAF Tani Akur kali  ini dihadiri sejumlah narasumber diantaranya: Rasidi dari UlaMM Batulicin PNM Cabang Banjarmasin, Zuswan Nirmala dari BPP Sungai Loban, Saipul Fahri selaku Offtaker di Kabupaten Tanah Bumbu, dan Sulasih seorang Local Champion dari Kabupaten Tanah Bumbu.

Rasidi menjelaskan terkait Inovasi sumber permodalan alternatif untuk petani milenial. Di PNM memiliki 3 layanan PNM, diantaranya Modal Finansial, Modal Intelektual, dan Modal Sosial.

Menurutnya PNM Cabang Banjarmasin terdapat pembiayaan berupa PNM Mekar bagi Perempuan Sejahtera dengan peminjaman 10 juta, dan PNM ULaMM yang berupa pembiayaan lanjutan untuk usaha mikro kecil dengan maksimal pembiayaan 200 juta.

Pembicara lainnya, Sulasih berbagi kisah dan  pengalaman bergelut dalam dunia pertanian dalam komoditas seledri dan selada secara hidroponik.

Perempuan ini pun menceritakan bagaimana dirinya mengawali terjun di pertanian tahun 2019. Seiring waktu dia pun mengembangkan usaha hidroponik di tahun 2021. Usahanya  semakin berkembang setelah menerima HK atau bantuan agribisnis dari Kementan dan mengakses KUR. Sulasih  mengajak bagi petani muda untuk menambah ilmu, relasi dan pengalaman sebanyak-banyaknya, agar usahanya semakin berkembang.

Sedangkan Saipul Fahri menyampaikan sukses tidaknya usaha di bidang pertanian, tergantung dari awal menentukan target apa yang mau dilakukan, kemudian fokus targetnya, dan selanutnya juga  melakukan kerja cerdas, kerja ihklas, kerja keras, dan kerja tuntas.

Pembicara terakhir menyebutkan di dalam Yess ini ada Namanya Gender Equality and Social Inclusion (GESI). Salah satu petani perempuan yang muncul dalam GESI ini adalah Sulasih. Selain itu kami ajak petani-petani muda bisa menerapkan “Berisik” atau istilahnya Berani, Edukatif, Representative, Inovatif, Solutif, Informatif, dan Kolaboratif.

Manager Program YESS PPIU Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana mengajak petani-petani muda untuk selalu mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian, meski Progran YESS ini sudah selesai. Pihaknya pun berharap BPP dapat mengadakan pertemuan dengan offtaker, investor, pengarah, dan petani. Sehingga nantinya dapat membentuk bisnis matching dan bisnis pitching. (Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!