Journey Presiden DMDI City Tour Banjarmasin Rasa Melayu

0

“Don’t listen to what they say. Go see for yourself.” and “Explore the unseen.”Selarik kata bijak seakan membuka lembaran Journey ketika kaki menginjakkan tanah di kota sejuta kenangan, Banjarmasin. Sebagai Kota pusaka dan wisata, Banjarmasin tentu menyimpan seribu cerita yang bisa tersibak dalam lembaran sejarah Melayu Tua.

Setidaknya ini memberikan kesan mendalam bagi seorang Tun Seri Setia Dr H Mohd Ali Rustam. Selama dua hari tokoh Melayu yang menyimpan kharisma dan menyandang Di Pertua Malaka ke-7, Malaysia, menginjakkan kakinya mengelilingi Banjarmasin bersama Ketua Dunia Melayu Dunia Islam Indonesia, Said Aldi Al Idrus dan rombongan lainnya dari negara sahabat.

Pria yang merupakan Presiden Dunia Melayu Dunia Islam, meluangkan waktunya di sela-sela padatnya agenda, membuka Majelis Tilawah Al- Quran, Melantik Pengurus Dunia Melayu Dunia Islam Kalimantan Selatan di Banjarmasin, akhir Maret 2024.

“Banjarmasin rasa Melayu, city of a thousand rivers,” begitu indah dan membawa Tun Seri Setia Dr H Mohd Ali Rustam ke suasana Banjarmasin Tempo Doeloe. Jumat Malam (29/03/2024).Dia pun menatap tajam setiap jengkal kawasan Bandarmasih Tempo Doeloe, begitu diajak Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina.Senyumnya memberikan kesejukan begitu sejumlah pengunjung kawasan yang terletak di sisi Jalan Hasanuddin HM Banjarmasin, menyapanya.

 

Bandarmasih Tempo Doeloe memberikan kesan khusus seorang Tun Seri Setia Dr H Mohd Ali Rustam.

“Is the beautiful, kedai-kedai anak muda serasa membawa kenangan. Potensi ekonominya luar biasa jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan. Insya Allah, suatu saat kita bisa bikin kongsi dengan Saudagar Melayu.Kami akan datangkan Teh Tarik khas Melayu, termasuk kopi dan jajanan khas lainnya,” ujarnya yang disambut baik Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.

Ibnu Sina pun menceritakan jika Bandarmasih Tempo Doeloe  dulunya adalah satu kawasan pertokoan dan gudang, yang terkesan tidak nyaman dan seram. Namun sejak disulap menjadi kawasan santai dan berniaga untuk jajanan kekini-kinian, tempat ini menjadi lokasi favorit anak muda dan orang dewasa untuk kongkow serta bersantai disana.Terlebih Pemerintah Kota Banjarmasin telah merehabilitasi kawasan ini sehingga tempatnya nyaman dan bersih.

Keingintahuan akan Banjarmasin ternyata membuat Tun Seri Setia Dr H Mohd Ali Rustam memilih jalan-jalan menjelajahi situs-situs bersejarah dan destinasi wisata di Banjarmasin, di hari kedua kunjungannya.

Dirinya bersama rombongan pun melakukan Citi Tour ke Masjid Sultan Suriansyah, yang dulunya sering disebut Masjid Kuin. Masjid Sultan Suriansyah merupakan salah satu masjid tertua dari tiga masjid tertua di Kota Banjarmasin.Dua masjid lainnya Masjid Besar (Cikal Bakal Masjid Jami Banjarmasin) dan Masjid Basirih.

Di Masjid ini pun Pria yang mendapat penghargaan Darjah Pangkuan Negeri, Kelas Darjah Utama Pangkuan Negeri (DUPN) – Dato’ Seri Utama di tahun 2021, menyaksikan dari dekat bangunan masjid bersejarah yang  dibangun pada masa perintahan Sultan Suriansyah (1526 – 1550), Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam.

“Masya Allah, elok nian dan benar-benar menyimpan sejarah bagus peradaban Melayu dan Islam. Alhamdulillah terawat dengan baik, semua disini,” ucapnya sambil melihat mimbar Masjid dan ruangan yang ada di seputar Masjid Sultan Suriansyah.

 

Di Masjid Sultan Suriansyah Tun Seri Setia Dr H Mohd Ali Rustam, memberikan sumbangan Infaq untuk masjid yang diterimaH Ahmad Sya’rani, ,Ketua Badan Pengelola Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin.

Dia pun menyimak serius cerita sejarah yang disampaikan  H Ahmad Sya’rani, Ketua Badan Pengelola Masjid Sultan Suriansyah. Tun Seri Setia Dr H Mohd Ali Rustam sangat mengagumi masjid yang dibangun dengan gaya arsitektur khas Banjar nan indah.

Terlihat dari kontruksi berupa rumah panggung berbahan dasar ulin.Uniknya atapnya pun dikenal dengan tumpang tiga dan ada hiasan mustaka di bagian atapnya.(  puncak dari bubungan /penutup atap yang ada pada bangunan dengan bentuk atap tajug).

“Presiden Dunia Melayu Dunia Islam sendiri sangat mengagumi bangunan Masjid Sultan Suriansyah dan beliau menyebut sungguh bersejarah.Karena itu perlu dijaga kelestarian sebagai salah satu peradaban Islam dan Melayu tua di Banjarmasin,” ucap H Ahmad Sya’rani yang mendampingi Tun Seri Setia Dr H Mohd Ali Rustam menyerahkan infaq untuk masjid sebesar 1000 Ringgit Malaysia.

 

Sejumlah delegasi DMDI dan rombongan Presiden DMDI mengaku takjud dengan Masjid Sultan Suriansyah yang terjaga dengan baik.

Usai mengunjungi situs bersejarah ini, rombongan Presiden DMDI ini pun berziarah ke Makam Sultan Suriansyah. Diketahui Kompleks Makam Sultan Suriansyah adalah sebuah kompleks pemakaman yang terletak di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.

Di makam Sultan Suriansyah yang dikenal sebagai salah satu cagar budaya, Tun Seri Setia Dr H Mohd Ali Rustam berdoa khusu. Usai berziarah, dia pun menengok dari dekat komplek pemakaman yang didalamnya juga terdapat malam Ratu, termasuk makam anak seorang Cina, hulubalang kerajaan, Pangeran Muhammad, Pangeran Ahmad, Sayyid Muhammad, Gusti Muhammad Arsyad, Syeh H Abd. Malik, serta keturunan, dan kerabat kesultanan Banjar.

 

Delegasi MTQ Antar Bangsa pun turut mengunjungi salah satu sentra oleh-oleh dari UMKM di Rumah Kreatif Sasirangan.

Hari menjelang siang, perjalanan pun dilanjutkan ke kawasan Siring Menara Pandang. Tun Seri Setia Dr H Mohd Ali Rustam langsung mengunjungi Pasar Terapung Siring Tendean Banjarmasin.Bersama rombongan DMDI  serta Saudagar Melayu dari 5 negara, dia pun langsung menyapa Acil-Acil Pasar Terapung dan mengapresiasi keramahan pedagangnya dengan topi khas Tanggui.

Keberadaan Pasar Terapung di tengah kota Banjarmasin pun menarik perhatian Dr H Mohd Ali Rustam beserta rombongan. Karena di tengah modernisasi kearifan lokal masih terjaga baik sejak ratusan tahun.

“Ini sangat bagus, banyak orang berniaga menjual dagangan kepada pelancong.Di atas Jukung ya, cantik, ini bagus dikenalkan kepada dunia internasional, yang masih menjaga transaksi perdagangan tradisional,” tuturnya sembari berbincang santai dengan Acil (pedagang) Pasar Terapung Siring Tendean.

Tun Seri Setia Dr H Mohd Ali Rustam merasakan pula sensasi naik kelotok sebentar menyusuri sungai Martapura sembari melihat Patung Bekantan, yang menjadi maskot kota Banjarmasin.

 

Presiden Dunia Melayu Dunia Islam bersama rombongan mengunjungi Galery spesial Rumah Anno Banjarmasin.

Perjalanan pun dilanjutkan kembali ke Rumah Anno yang berada di bantaran Sungai Martapura, Banjarmasin. Pria kelahiran  Kampung Bukit Katil, Malaka, Malaysia, ini pun sambut hangat oleh Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah dan tim.

Istri Wali Kota Banjarmasin ini pun mengenalkan khusus kain khas Banjar,Sasirangan serta produk UMKM lainnya. Di galery khusus ini pun Tun Seri Setia Dr H Mohd Ali Rustam terkagum-kagum dengan kain Sasirangan dan langsung memilih-milih untuk oleh-oleh.Di Galery Rumah Anno rombongan disuguhi beragam karya seni kain Sasirangan termasuk desain-desain terbarukan seperti karya desainer sekaligus pengrajin muda Sasirangan.Sejumlah rombongan delegasi Dunia Melayu Dunia Islam ini pun membeli sejumlah oleh-oleh khas Banjarmasin untuk dibawa pulang ke negara masing-masing.

Meskipun singkat banyak catatan berkesan yang dirasakan seorang Tun Seri Setia Dr H Mohd Ali Rustam untuk mengenal peradaban Melayu Tua Banjarmasin. Terlebih sejumlah catatan baik untuk berkongsi dan niaga bagi Muslim Melayu untuk Banjarmasin, jadi catatan bagus untuk Banjarmasin.

Seorang aktor Amerika pernah berkata “ Do something today that your future self will thank you for.” Lakukan sesuatu hari ini yang mana kamu akan berterima kasih padanya di masa depan nanti. Banjarmasin Rasa Melayu sampai bersua kembali. (M.Risanta).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!