Panen Raya Padi Lokal di Tala Memantapkan Ketahanan Pangan

0

Foto-Dok Humas SMK PP negeri Banjarbaru.

Tanah Laut – Kementerian Pertanian terus mengambil langkah strategis dalam upaya peningkatan produksi pertanian dan mengembalikan swasembada pangan.Hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga ketahanan pangan nasional yang bersumber dari sektor pertanian.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengakui el nino tahun ini telah menurunkan produksi nasional karena sebagian sentra mengalami gagal panen. Dia pun khawatir jika masalah pangan tidak teratasi dengan baik maka ke depan akan berujung pada konflik sosial bahkan gangguan kemanan di seluruh negeri.

“Ingat Pak, kalau krisis pagan terjadi maka pemerintah bisa kacau balau. Konflik sosial terjadi dan berujung pada gangguan kemanan. Makanya pidato Bung Karno dulu dikatakan bahwa pangan adalah mati hidupnya sebuah bangsa. Ini saatnya kita menyatu dan gandengan tangan,” katanya.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa sektor pertanian merupakan sektor paling penting saat ini dan masa depan. Krisis pangan terus jadi tantangan bahkan ancaman, karena adanya perubahan iklim dan ketidakpastian kondisi sosial, ekonomi dan politik.

“Salah satunya goncangan ekonomi yang disebabkan konflik Rusia-Ukraina berdampak pada produktivitas pertanian Indonesia utamanya dari ketersediaan pupuk. Namun dampak lebih besar yang kita rasakan saat ini adalah adanya fenomena alam el nino,” ucapnya.

Dedi menambahkan strategi khusus yang dilakukan adalah penyesuaian pola dan waktu tanam, pengelolaan air dan pemanfaatan sumber daya air alternatif, penyelamatan dan perlindungan serta pemberdayaan petani. BPPSDMP menyadari bahwa keberhasilan upaya mengatasi dampak el nino dan perubahan iklim lainnya memerlukan peran serta petani dan pemerintah daerah.

Untuk mengatasi krisis pangan yang disampaikan diatas, Kementan terus berupaya memacu peningkatan produksi beras dan jagung di wilayah Indonesia. Selain itu Kementan juga terus mengoptimalkan lahan rawa untuk meningkatakan produksi beras dan tentunya untuk menuju ketahanan pangan.

 

Kepala SMK PP Negeri Banjarbaru Budi Santoso, mengapresiasi Panen Raya Padi di Kurau, yang melibatkan peran petani-petani muda setempat. (Foto-Dok Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

Salah satunya ada di Kalimantan Selatan. Daerah ini menjadi satu tempat yang menjadi sentra produksi beras di Kalsel adalah Kabupaten Tanah Laut. Dan Senin (25/03/2024) di Desa Kurau, telah melaksanakan Panen Raya Padi.

Panen raya di Kecamatan Kurau, Tanah Laut ini mencakup lahan seluas 16 hektar dengan varietas padi unggul lokal siam sebagai hasil utamanya. Lahan pertanian tersebut merupakan milik 11 orang petani muda yang tergabung dalam penerima manfaat Program YESS Kementan.

Sekedar diketahui Kecamatan Kurau sendiri terkenal dengan lahan rawanya. Bersama Kementan, Pemerintan Kabupaten Tanah Laut telah mengambil langkah progresif dalam mengelola lahan ini untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Melalui pendekatan klaster, petani setempat bergandengan tangan untuk memanfaatkan potensi lahan rawa secara efektif.

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menegaskan kegiatan panen ini tidak hanya menjadi pencapaian lokal yang membanggakan, menyampaikan harapannya agar para petani di Kecamatan Kurau tetap aktif dan terus berinovasi.

“Panen raya ini tidak hanya menjadi pencapaian lokal yang membanggakan, tetapi juga mencerminkan langkah maju dalam pengelolaan lahan rawa, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan Indonesia,“ ujar Budi Santoso saat menghadiri Panen Raya Padi.

Hal ini juga menurutnya untuk memastikan lahan rawa  agar dimanfaatkan untuk menanam varietas padi unggul lokal yang umurnya pendek. Hal ini menjadi penting mengingat Indonesia sedang menghadapi darurat pangan. Potensi bagi klaster kurau bungas pun semakin terbuka lebar mengingat harga beras yang sedang mengalami kenaikan.

Ketua Klaster Kurau Bungas, Arnita Wati mengajak generasi muda untuk tidak merasa malu untuk menjadi petani. Karena sektor pertanian ini sangat terbuka bagi generasi muda. Hal ini dibuktikan dia dan kawan-kawan yang sukses dalam mengelola lahan dan menghasilkan panen yang melimpah

“Dengan bekal literasi keuangan, manajemen, dan teknis, Arnita dan anggota klaster Kurau Bungas telah membuktikan kesuksesan mereka dalam mengelola lahan dan menghasilkan panen yang melimpah. Arnita juga menekankan bahwa menjadi petani merupakan sebuah kebanggaan dan memiliki potensi besar untuk mencapai kesuksesan,”tuturnya.

Sementara itu Bank Indonesia sangat mendukung penuh petani Kalimantan Selatan. Dukungan itu direalisasikan dengan menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk memajukan kluster Kurau Bungas. Lewat dukungan ini diharapkan tidak hanya mensejahterakan anggota klaster tersebut, tetapi juga memberikan inspirasi bagi petani muda lainnya untuk terjun dalam dunia pertanian.

Keberhasilan panen raya ini tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Indonesia, sebagai salah satu produsen padi terbesar di dunia, terus berupaya untuk memastikan ketersediaan pangan bagi penduduknya yang jumlahnya terus bertambah. Produksi padi yang stabil dan meningkat adalah kunci utama dalam mencapai tujuan ini.(Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!