STIE Pancasetia Dukung Pengembangan Geopark Meratus

0

Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana dan Ketua STIE Pancasetia Banjarmasin Dr Nurus Sjamsi (Keduanya tengah) usai menggelar pertemuan khusus, Rabu (06/03/2024).

Dukungan terhadap pengembangan Geopark Meratus terus mengalir dari berbagai kalangan. Kali ini dari Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pancasetia Banjarmasin. Perguruan tinggi swasta terkemuka yang terkenal dengan julukan Kampus Gila Marketing, siap menjalin kerjasama dengan Badan Pengelola Geopark Meratus.

Hal ini mengemuka dalam pertemuan Ketua STIE Pancasetia Banjarmasin, Dr Nurus Sjamsi dkk dengan Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus Kalimantan Selatan,  Hanifah Dwi Nirwana, di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, yang juga Sekretariat Badan Pengelola BP Geopark Meratus , Jalan Bangun Praja, Kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Rabu (06/03/2024).

“Kami sangat apresiasi dan respek dengan program pengembangan Geopark Meratus, terlebih menuju UNESCO Global Geopark Meratus.Karena itu pula STIE Pancasetia sangat mendukung sekali dengan Geopark Meratus ini dan kami pun siap berkolaborasi serta menandatangani Mou sebagai bentuk konkrit Kampus Gila Marketing memberikan dukungan penuh,” ujar Nurus Sjamsi.

Bagi Kampus Gila Marketing program pengembangan secara luas mulai aspek sosial,lingkungan hingga ekonomi sangat selaras dengan perguruan tinggi mereka, yang juga menjunjung program ekonomi hijau. Sejak ditetapkan sebagai geopark nasional pada 2018, dan tengah bersiap untuk menuju status UNESCO Global Geopark (UGG) pada 2022, kampus yang bersekretariat di kawasan Trikora, Banjarbaru, telah lama memberikan dukungan, hanya saja selama ini belum direalisasikan dalam bentuk kerjasama.

“Insya Allah pertemuan ini membuka ruang kerjasama dan sinergi bagi STIE Pancasetia. Tentunya aspesk-aspek ekonomi dan keuangan hingga lainnya menjadi prioritas peran kami dalam skema pengembangan Geopark Meratus.Sekali lagi kami mendukung sekali dan siap bekerjasama dalam waktu dekat,” terang pria yang pernah menjabat sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan Sekda Banjar, semasa pemerintahan Sultan Khairul Saleh.

 

Pertemuan khusus manajemen Kampus STIE Pancasetia dengan Badan Pengelola Geopark Meratus.

Dalam pertemuan yang dihadiri  pula Dr Ernawati, Wakil Ketua Bidang Kerjasama, Kemahasiswaan dan Alumni STIE Pancasetia, Muhammad Risanta (Dosen STIE Pancasetia), Ali Mustofa, Ketua Unit Pengelola Geosite kawasan Geopark Meratus serta, Yudhi Syarif, S.T.Kepala Seksi Pengendalian Perubahan Iklim Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, pihaknya sendiri menurut Nurus Sjamsi sangat tertarik dengan program-program yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Kalsel untuk pengembangan kawasan geopark (taman bumi), agar dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana, sangat berterima kasih dengan dukungan penuh Kampus STIE Pancasetia Banjarmasin. Karena selama ini mereka bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri, seperti ULM Banjarmasin maupun UIN Antasari.

“Tentunya ini menambah spirit kami, karena bisa menjalin kerjasama yang lebih luas lagi dengan perguruan tinggi swasta di Kalsel.Dan merupakan satu kehormatan dan kejutan bisa berkolaborasi dengan kampus Gila Marketing yang kiprahnya sangat baik dan mumpuni dalam pemgembangan SDM.Dan dukungan itu sangat kita apresiasi,” kata Hanifah, yang juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Plt Kepala Dinas Perindustrian Kalsel.

 

Salah satu situs Geopark Meratus, berada di Loksado, Kandangan. Foto saat kunjungan Wisatawan Rusia, Belanda dan Jerman ke Loksasdo beberapa saat lalu.

Hanifah juga menjelaskan keberadaan Geopark Meratus tentu sangat bermanfaat bagi Kalimantan Selatan. Terlebih pengembangan geopark bertujuan untuk pelestarian alam, pendidikan dan menumbuhkan ekonomi lokal melalui geowisata dan geoproduk.

“Perlu digarisbawahi keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat setempat, serta kemitraan merupakan hal penting bagi sebuah Geopark Meratus. Tentunya pada sisi kami butuh juga support lain dalam mengedukasi masyarakat sekitar dari ring atau bagian Geopark Meratus. Nah porsi bidang ekonomi dan ekonomi kreatif, kami berharap STIE Pancasetia ada di dalamnya,” tambah Hanifah.

Lebih jauh perempuan yang dikenal dekat dengan media dan penggiat lingkungan, mengatakan Geopark merupakan salah satu program pembangunan berkelanjutan, yang mengedepankan pada tiga pilar tujuan pengembangan yaitu konservasi, edukasi dan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.

Berbagai literatur menyebutkan Indonesia sendiri memiliki 19 Geopark. 13 diantaranya sudah berstatus nasional, sedangkan 6 berstatus UNESCO Global Geopark . Kalsel sendiri sedang menuju perubahan status ke UNESCO Global Geopark, yang proses verifikasinya masih berjalan.

“Insya Allah mohon doa serta dukungan semua pihak. Kita optimis Geopark Meratus memiliki keunikan tersendiri. Misalnya ada historis saling keterkaitan misal Pulau Curiak (Kabupaten Barito Kuala) dan Desa Belangian (Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar),” ujarnya menutup keterangan resminya. (Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!