Foto-Dok Iwan Alabio.

Pulang Kampung Menomorsatukan Membangun Banua

Sosok pria berambut putih dan selalu menebarkan senyum persaudaraan, dalam kurun setahun terakhir ini menjadi pusat perhatian publik. Namanya Hero Setiawan, namun di kalangan warga Hulu Sungai Utara, ia akrab dipanggil Iwan Alabio. Alabio sendiri adalah salah satu kecamatan yang sekarang bernama Sungai Pandai, adalah kampung halamannya.

Namanya disebut-sebut sebagai salah satu tokoh muda yang disiapkan memimpin daerah, khususnya Hulu Sungai Utara. Meskipun begitu Iwan Alabio sendiri tak tahu kalau dirinya bakal didorong sebagian besar warga di daerah yang terkenal dengan ikon Kota Itik, mengikuti kontestasi kepala daerah.

Karena saat ini ia lebih fokus meniti karir di industri perkebunan kelapa sawit di Banua. Jabatannya bukan sembarangan Community Development Area Manager (CDAM) Area Kalimantan Selatan sejak tahun 2020 hingga sekarang, di sebuah perusahaan perkebunan terkemuka di tanah air.

Kendati demikian pria yang menjadi salah satu tim ahli RAD-KSB (Rencana Aksi Daerah Perkebunan kelapa sawit berkelanjutan) Provinsi Kalimantan Selatan (saat ketuanya Menteri Lingkungan Hidup, Prof Gusti Muhammad Hatta), masih memberikan perhatian penuh bagi kampung halamannya. Iwan pun sering mengunjungi sejumlah warga dan kampung, untuk memberikan pendampingan bagi pengembangan usaha UMKM dan kerajinan khas Banjar.

“Sesungguhnya Hulu Sungai Utara itu, tak hanya agraris namun juga memiliki potensi ekonomi yang bisa mensejahterakan masyarakatnya.Kehadiran kami pribadi hanya semata-mata bagaimana masyarakat disini bisa sejahtera, melalui usaha yang dikembangkannya dan bisa membawai masyarakat lainnya, jar kita itu serapan tenaga kerja,” ujar Iwan Alabio, saat berbincang santai dengan Tim Economic Travelling.Com, di kantornya.

Bagi pria humble yang pernah mengecap pendidikan pasca sarjana pada tahun 2013-2015  di Manajemen CSR MSAP UNLAM, dirinya memilih terjun ke masyarakat bukan karena hal-hal politis. Karena cita-citanya sejak muda itu adalah bagaimana bisa memberikan manfaat bagi orang lain, termasuk masyarakat di sekitarnya. Terlebih saat ini peran pendampingan tak hanya tanggungjawab pemerintah saja, namun secara moril adalah tanggung jawab semua orang.

“Sebagai putra daerah ini adalah panggilan jiwa, bukan karena hal-hal politis. Sebab yang kami lakukan bisa memberikan manfaat kepada orang banyak. Karena disiplin ilmu kami bersentuhan dengan masyarakat, maka apa yang bisa diberikan seperti gagasan, program maupun pendampingan untuk mengembangkan usaha, bagi masyarakat disini,” ucapnya sambil menyeruput teh hangat ditemani ubi rebus khas Nagara.

 

Foto-Dok Iwan Alabio.

Sejak muda Iwan Alabio sendiri berharap suatu saat dirinya mengembangkan karir di ibukota maupun pulau Jawa, begitu lulus sarjana. Namun niatnya tidak dia wujudkan sepenuhnya.ketika dirinya tersentuh melihat masyarakat sekitar dan tertarik dengan sektor pertanian. Akhirnya ia memutuskan melamar bekerja di sebuah perusahaan perkebunan sawit nasional di Banua.

Karirnya pun bergerak dinamis, seiring perkembangan industri perkebunan kelapa sawit. Berkat keilmuan dan skill yang dimilikinya tahun 2019–2020 dirinya diberikan amanah menjabat Community Development Officer (COO) di Kabupaten Tabalong. Kinerja bagusnya termasuk membangun komunikasi secara luas, kini posisi tertinggi diraihnya sebagai Community Development Area Manager (CDAM) Area Kalimantan Selatan hingga sekarang.

Berada di puncak karir terlebih sekarang menjadi Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalimantan Selatan sejak tahun 2016 hingga sekarang, tidak membuatnya jumawa. Iwan tetap sosok yang rendah hati dan bersahaja.

Sikap inilah yang membuat banyak orang menaruh harapan, dirinya kelak maju untuk sebuah Pilkada. Terlebih sebagai praktisi usaha dan memiliki jaringan luas, ditambah kecerdasannya menjadi nilai plus seorang Hero Setiawan.

“Iwan itu sosok humble, cerdas dan mampu memberikan kenyamanan saat berbicara dan berkomunikasi dengan siapa saja.Ini yang membuat dirinya menjadi salah satu figur yang dirindukan masyarakat luas.Boleh saja khan kita berandai-andai kelak beliau memimpin suatu daerah, termasuk di Hulu Sungai Utara,” kata Syahrianto, Jurnalis Elshinta.Com, yang juga asli Banua.

Syahri tentu punya catatan khusus tentang pribadi yang sangat baik dengan kalangan mana pun termasuk pers maupun majemen media di mana saja, tak kecuali di Kalsel.Meskipun begitu ia berharap Iwan Alabio terus memperjuangkan masyarakat dan kemajuan daerah.

“Memang kita akui, banyak orang bisa berkiprah di level nasional, namun yang lebih cinta daerah sendiri memang terbilang langka. Mudah-mudahan saja kelak doa orang banyak memudahkan langkah beliau maupun hajat beliau untuk memajukan daerah,’ sambung pria masih berdarah Kandangan dan Alabio ini.

 

Foto-Dok Iwan Alabio

Iwan yang juga aktif sejak tahun 2022 hingga sekarang sebagai Technical Lead SISKA Supporting Program (Integrasi Sapi Kelapa Sawit di Kalimantan Selatan), merupakan sosok muda menginspirasi dan menjadi teman ngobrol sekaligus diskusi yang mengasyikan. Terlebih jika diajak bicara soal peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang harus dilakukan dengan pemberdayaan dan merubah pola pandang dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki masyarakat.

Pria yang sekarang sedang menempuh pendidikan Doktoral (S3) Ilmu Pertanian di ULM, berharap kelak kearifan lokal dan potensi masyarakat di desa atau kampung terus terjaga, termasuk lingkungan. Dia pun memimpikan kelak Alabio tak hanya sebagai salah satu kawasan sentra peternakan Itik Alabio, namun menjadi sentra pasar terbaik itik serta menjadi pusat percontohan tata kelola peternakan unggas spesifik.

 

Foto-Dok Iwan Alabio

Kendati begitu menurutnya pemberdayaan masyarakat itu pun harus terus dilakukan berkelanjutan.Dia pun berharap sinergi masyarakat dan pemerintah daerah terus dilakukan.Seperti halnya memanfaatkan sumber daya yang ada, yang berorientasi pada pengembangan dan kemajuan desa di Hulu Sungai Utara.

“Hulu Sungai Utara itu potensi alam dan masyarakatnya luar biasa.Karena itu butuh kebersamaan dan bergandengan tangan membangunnya.Kalau kami pribadi berharap juga selain pertanian pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus kita dorong bersama-sama.Karena untuk kemajuan Banua kita jua,”harap Iwan.

Berbicara pengembangan desa atau kampung, Iwan juga menaruh harapan kepada masyarakat untuk bersama-sama membangun Banua. Dia pun berharap desa-desa bisa dikembangkan lebih baik dan bisa memberikan kontribusi ekonomi untuk masyarakatnya.

“Karena karakter masyarakat dan desa berbeda, maka programnya pun disesuai dalam upaya memberdayakan masyarakat dan mendorong majunya sebuah desa. Bisa dikembangkan sebagai desa wisata, desa sentra kerajinan, desa pembangunan maupun desa UMKM,” ucap pria yang merupakan Ketua Bidang Kerjasama pada Forum Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim (FPRB – API) di Kalsel sejak 2019.(Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!