Pionir Zero Waste, Walikota Banjarmasin Apresiasi Fave Hotel
Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarmasin, Dr Hj Siti Wasilah mendemonstrasikan eco enzyme untuk tanaman.
Gerakan Pemerintah Kota Banjarmasin mengubah lifestyle masyarakat cinta lingkungan dan mensukseskan Banjarmasin bebas sampah, semakin kesini semakin mendapat respon positif berbagai kalangan.
Gerakan Banjarmasin bebas sampah itu pun dilakukan dengan berbagai macam cara. Mulai menggunakan konsep tradisional hingga berbasis Zero Waste. Konsep ini pun mengajak semua masyarakat untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah. Tujuannya adalah agar sampah tidak berakhir di TPA, menjaga sumber daya dan melestarikan alam.
Setidaknya ini dilakukan hotel berbintang sekelas Fave Hotel Banjarmasin. Hotel yang dipimpin Beben Eko Prabowo tengah mengembang pola penanganan sampah dengan bijak dengan konsep Zero Waste.
General Manager Fave Hotel, Beben Eko Prabowo, mengungkapkan konsep Zero Waste adalah sebuah komitmen yang mereka lakukan mendukung upaya Pemerintah Kota Banjarmasin menciptakan kota yang bebas sampah. Pihaknya sendiri berupaya bagaimana sampah terkelola dengan baik dan tidak menambah jumlah sampah baru ke TPA.
“Ini salah satu bentuk semangat kami untuk menjaga lingkungan terutama di seputaran hotel.Kami meluncurkan Program Zero Waste di tahun 2024 , sebuah konsep pilah dan memilah sampah, antara organik dan an-organik dengan menggunakan teknik pengelolaan sampah Zero Waste,” unkap Beben, di sela-sela Launcing Program Zero Waste dan Penandatanganan Mou Antara Fave Hotel Banjarmasin dengan PT Familia Solusi Indonesia (wastemartech), Sabtu (27/01/2024).
Lebih jauh menurut eksekutif muda yang dikenal dekat dengan kalangan media ini, Zero Waste menggunakan teknik pengolahan sampah zero waste—prinsip 5R, yang berarti refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (memakai kembali), recycle (mendaur ulang), dan rot (membusukan). Meskipun demikian, ide zero waste tidak terbatas pada meningkatkan atau mengoptimalkan proses daur ulang sampah.
“Pengelolaan sampah hotel seperti makanan sendiri dikelola oleh tim hotel menjadi Maggot dan eco-enzyme. Kami berharap dengan pengelolaan seperti itu, kami benar-benar tidak menyumbang sampah hingga sampai ke TPA.Saat ini produk maggot dan eco-enzyme sudah kami produksi dan dipergunakan sebagaimana mestinya.Kalau eco enzyme kami gunakan untuk menciptakan lingkungan sehat, karena banyak manfaat dari eco enzyme ini,” tambah Beben.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Fave Hotel Banjarmasin mendukung program Pemerintah Kota Banjarmasin menuju Banjarmasin bebas sampah.
Persoalan sampah tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun juga tanggung jawab bersama termasuk pihak swasta.Karenanya apa yang dilakukan kalangan perhotelan ini sangat membantu sekali dan diharapkan bakal diikuti hotel-hotel lainnya di Banjarmasin.
“Karena itu lah kami mengajak kawan-kawan yang tergabung di PHRI untuk bersama-sama mensukseskan program Zero Waste ini dan Pemerintah Kota Banjarmasin sangat terbuka untuk bekerjasama melalui jajaran terkait kami seperti Bank Sampah dan Dinas Lingkungan Hidup,” kata Ibnu Sina.
Ibnu Sina sendiri optimis target “Nol Sampah Ke TPA” bisa diwujudkan.Hal ini selaras pula dengan target nasional tahun 2030 yang menginginkan tidak ada lagi sampah ke TPA.
“Kata kuncinya adalah Pemilahan.Karena itu kalau kita bisa memilah maka sampah akan jadi berkah. Karena sampah bisa bernilai ekonomi bagi masyarakat. Apalagi sekarang kita punya hampir 370 Bank Sampah,” ucapnya. (Olpah Sari)
