Kepala OJK Kalsel : Sektor Jasa Keuangan Kian Terjaga Stabil

0

Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Darmansyah memberikan keterangan resmi terkait perkembangan sektor jasa keuangan terkini.

Banjarmasin – Ini info terbaru datang dari Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan (OJK). Berdasarkan laporan sepanjang tahun 2023, OJK menilai sektor jasa keuangan tetap terjaga stabil dan kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan (LJK) konsisten tumbuh, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Di industri perbankan, catatan itu mengindikasikan di bulan November 2023, sektor Perbankan tumbuh dengan intermediasi, likuiditas dan risiko kredit terjaga dalam threshold yang memadai.

“Aset perbankan Kalimantan Selatan tumbuh 11,81 persen yoy (25,48 persen ytd). Kredit perbankan tumbuh meningkat menjadi 11,06 persen yoy (6,70 persen ytd), utamanya ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh sebesar 22,21 persen yoy (year on year),” demikian ungkap Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Darmansyah, kepada awak media dalam jumpa pers awal tahun 2024, di Banjarmasin, Rabu (09/01/2023).

Perkembangan Industri Perbankan sendiri juga menurut pria yang pernah menjabat Direktur Humas OJK, Darmansyah, menunjukan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada November 2023 tercatat tumbuh 9,08 persen yoy (18,58 persen ytd (year to date) menjadi Rp82,59 triliun dan 18,58 persen ytd, utamanya didorong peningkatan deposito sebesar 22,50 persen yoy dan tabungan sebesar 7,68 persen yoy.

 

Kebersamaan dan Kemitraan Selalu terjaga dalam edukasi sektor jasa keuangan, antara awak media dengan OJK khususnya di Kalimantan Selatan.

Sementara itu rasio LDR 76,56 persen dan NPL nett maupun gross masing-masing 0,94 persen dan 2,42 persen. Hal ini menunjukkan Perbankan masih memiliki ruang penyaluran kredit dengan tetap menjaga kualitas kredit

“Proporsi penyaluran kredit UMKM terhadap keseluruhan kredit di Kalimantan Selatan posisi November 2023 sebesar Rp22,9 triliun atau 36,33 persen dari total kredit dengan risiko kredit yang terjaga tercermin dari rasio NPL gross Kredit UMKM sebesar 3,24 persen,” bebernya.

Data OJK Kalsel juga menyebutkan penyaluran kredit UMKM di Provinsi Kalimantan Selatan tertinggi pada Perdagangan Besar, disusul Pertanian, lalu Jasa Kemasyarakatan.

“Hingga triwulan III Tahun 2023, penyaluran KUR di Kalsel mencapai Rp3,65 triliun kepada 63.088 debitur. BRI merupakan bank penyalur KUR tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan, dengan total penyaluran Rp2,17 triliun kepada 48.459 debitur, menyusul BPD Kalsel sebesar Rp647 miliar kepada 5.204 debitur, Bank Mandiri sebesar Rp374 miliar kepada 4.123 debitur, BNI sebesar Rp293 miliar kepada 1.745 debitur dan BSI sebesar Rp96 miliar kepada 1.245 debitur,” sebut Darmansyah.

OJK juga menilai sektor Pasar Modal juga mengalami pertumbuhan yang signifikan di bulan Nopember 2023.Hal ini terlihat dari nilai kepemilikan saham yang meningkat 93 persen atau sebesar Rp73,5 triliun.

“Sejalan dengan hal tersebut, jumlah investor juga tumbuh sebanyak 17,92 persen atau terdapat 24.099 investor baru dibandingkan dengan posisi November 2022. Adapun nilai transaksi saham terkontraksi sebanyak 26,56 persen,” katanya mengakhiri keterangan resminya. (Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!