Paket Wisata Banyuwangi-Bali Barat dan Bali Utara, Perkaya Pilihan Berwisata

0

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (tengah) bersama dengan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas (kiri) serta Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah (kanan) dan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, Dwi Marhen Yono (kanan) saat meluncurkan paket wisata 3B di Sanggar Genjah Arum, Banyuwangi. (Foto-Biro Komunikasi Kemenparekraf).

Pemerintah terus berupaya mempermudah dan memperkaya pilihan tujuan berwisata. Hal ini semakin menyamankan wisatawan menentukan pilihan terbaik untuk berwisata. Karena sekarang paket wisata dikemas apik sebagai bagian dari penerapan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia.

Setidaknya ini dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dan yang terbaru Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno secara resmi meluncurkan paket wisata 3B yakni Banyuwangi-Bali Barat dan Bali Utara yang diharapkan semakin memperkaya pilihan tujuan berwisata wisatawan.

Program yang merupakan hasil kolaborasi Kemenparekraf dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Banyuwangi, Pemda Kabupaten Jembrana, dan Pemda Kabupaten Buleleng ini merupakan tindak lanjut dan implementasi program Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBWI).

Sekaligus dalam upaya pencapaian target jumlah pelaku perjalanan wisatawan nusantara pada tahun 2024 sekaligus pemerataan kunjungan wisatawan untuk mencegah terpusatnya kunjungan wisatawan di Bali bagian selatan.

“Kita menuntaskan realisasi redistribusi beban pariwisata dari Bali Selatan ke Bali Utara dan Bali Barat melalui pintu Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi sendiri dikenal sebagai gerbang dari Pulau Jawa, sunrise of Java,” kata Menparekraf Sandiaga saat meluncurkan paket wisata 3B di Sanggar Genjah Arum, Banyuwangi, Jumat (20/9/2024) malam lalu.

Paket wisata 3B merupakan hasil pendampingan dan kurasi dari Kemenparekraf dan Dinas Pariwisata setempat untuk kemudian ditindaklanjuti dengan amplifikasi paket wisata pada microsite www.indonesia.travel dan media sosial. Dan peluncuran paket wisata ini pun mendapat perhatian penuh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah dan Pelaksana Tugas (Plt) Kadispora Banyuwangi M.Alfin Kurniawan.

 

Salah satu atraksi seni Banyuwangi mewarnai peluncuran paket wisata Banyuwangi-Bali Barat dan Bali Utara .(Foto-Dok Biro Komunikasi Kemenparekraf).

Selain paket yang ada di microsite www.indonesia.travel para online travel agent juga membuat paket serupa untuk membantu pemerintah menyebarkan wisatawan nusantara agar tidak hanya terpusat di Bali Selatan saja.

“Kita harapkan paket wisata pada malam ini sudah bisa mulai dipesan untuk menyambut akhir tahun dan juga liburan Februari yang cukup fenomenal yaitu liburan tahun baru baru Imlek,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Sekedar diketahui paket wisata yang ditawarkan meliputi seluruh daya tarik yang ada di masing-masing daerah. Mulai dari alam, budaya, buatan, desa wisata, dan lainnya. Seperti Desa Wisata Tembok, Desa Wisata Les, Lovina, hingga Pemuteran di Bali Utara.

Di Kabupaten Jembrana ada taman nasional Bali Barat dengan daya tarik burung Jalak Bali. Sementara di Banyuwangi terdapat banyak destinasi seperti Desa Wisata Kemiren, G-Land, Alas Purwo, serta yang tidak kalah menarik adalah Kawah Ijen.

Menparekraf menargetkan paket wisata ini dapat menarik sekitar 10 hingga 15 persen dari 7 juta kunjungan wisatawan ke Bali.

“Target awalnya 20 persen dari 7 juta, tapi karena keterbatasan pesawat (ke Banyuwangi), kita harus kontraksi 10 sampai 15 persen jadi sekitar 700 ribu sampai 1 juta,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Terpisah, Ketua DPD ASTINDO Kalsel, Antonius Panggabean sangat mengapresiasi langkah-langkah strategis yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam membuat paket-paket wisata yang kaya akan pilihan bagi wisatawan.

“Menginspirasi dan ini juga peluang bagi pengembangan pariwisata di Banua, karena kita bisa mengambil peluang-peluang untuk mendatangkan wisatawan ke Kalsel. Ini juga menjadi catatan penting untuk pengembangan pariwisata di Kalsel,” ucap Antonius Panggabean. (M.Irfani).

Muhammad Irfani, Jurnalis Economic Travelling.Com

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!