Spirit Petani Muda Lewat Permodalan & Sinergi Pemerintah Desa

0

Foto - Humas SMK PP Negeri Banjarbaru.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Hal ini juga dikuatkan dengan penryataan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yang menyebutkan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara terkuat di dunia melalui pengelolaan pertanian. Karena itu, dia ingin insan pertanian bekerja keras dan memiliki integritas

Kementerian Pertanian pun juga mendorong peningkatan minat generasi muda untuk berwirausaha dibidang pertanian.. Salah satunya melalui Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).Program ini disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga pembiayaan internasional dibidang pertanian

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti juga mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi pelaku bisnis pertanian. Permodalan juga menjadi faktor penting dalam usaha para petani milenial.

Karena itu Kementan bersama Youth Enterpreneurship and Employment Support Services Program (YESS) memfasilitasi dan mendampingi usaha petani milenial dari hulu hingga hilir. Program YESS juga menghubungkan petani milenial dengan para stakeholder, termasuk permodalan dan perbankan.

Tak hanya itu Kementan juga memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi petani milenial.Di Kalimantan Selatan sendiri peran ini dilakukan langsung SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) program YESS Kalimantan Selatan.

Sekolah vokasi pertanian pun secara rutin menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur. Kali ini MAF mengusung tema ” Peran Pemerintah Desa dan Lembaga Keuangan Desa untuk Permodalan Petani Muda” yang dilakukan secara luring dan daring zoom. Kegiatan sendiri terpusat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (04/09/2024).

 

Foto – Humas SMK PP Negeri Banjarbaru.

Dalam Millenial Agriculture Forum edisi September ini, mereka menghadirkan empat narasumber kompeten sebagai pemantik diskusi. Para narasumber ini meliputi Dardiansyah yang dikenal sebagai Kepala Desa Tirta Jaya, kemudian Kartiani seorang penyuluh dari BPP Kecamatan Bajuin, serta Andika Putra, Direktur Bumdes (Maju Bersama” Desa Tirta Jaya), dan terakhir Hendra Setiawan Pratama, seorang Local Champion

Plt Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Inneke Kusumawaty, mengungkapkan sejatinya Tanah Laut memiliki potensi kluster pangan yang besar, sehingga apabila IMMACo diterapkan disana akan berjalan baik.

“Kita sedang mempersiapkan dan mendukung program makan siang bergizi, kita akan mengoptimalkan suplay pangan dari wilayah sendiri, sehingga ini menjadi awal yang baik. Serta kami berharap Lembaga keuangan bisa mensupport petani muda, sehingga mereka bisa penumbuhkembangan dan bisa melembaga,” katanya.

Terkait pula Dardiansyah menjelaskan Desa Tirta Jaya yang merupakan desa transmigran ini siap mendukung sektor pertanian. Dardiansyah menjelaskan kelompok tani bisa mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan mendukung sektor pertanian dari Desa yang telah di anggarkan sekitar 20%.

“Kami berharap pemuda-pemuda bisa memajukan Desa Tirta Jaya.Salah satunya melalui sektor pertanian ini, terlebih dengan adanya Program YESS ini sebagai salah satu jalan untuk memajukan Desa,” harapnya.

Dukungan penuh juga dilakukan Tim Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Bajuin. Mereka siap membantu para petani-petani muda, dengan datang ke BPP Kecamatan Bajuin.Adanya Program Yess ini telah membantu pengembangan usaha petani muda.

“Di wilayah Kecamatan Bajuin dalam Program Yess telah mendapatkan bantuan agribisnis (HK) sebanyak 20 orang. Selain itu petani juga mendapatkan akses permodalan ada 30 orang dari Bank Kalsel, BRI, Gapura Karomah dangan bunga 0%.,” jelasnya.

Direktur Bumdes (Maju Bersama Desa Tirta Jaya), Andika Putra menyebutkan Bumdes mereka memiliki tempat wisata alam.Dirinya pun berharap mendapat dukungan semua pihak dalam pengembangan usaha di bidang agrowisata.

Pemateri ketiga, , selaku Bumdes ini. Ia berharap bapak ibu ikut dalam pengembangan usaha kami dalam agrowisata.

Sementara itu pembicara terakhir Hendra Setiawan Pratama menuturkan bagaimana dirinya memutuskan memilh menjadi petani. Dia ingin melalui usaha pertanian bisa menjadi pengusaha yang bisa memenuhi kebutuhan sampai tua.

“Desa kami memiliki Sumber Daya Alam yang cukup. Melalui bantuan agribisnis (HK) Program YESS, kami  bisa mengembangkan usaha ditekuni .Hal ini karena kami hobbi dalam bidang pertanian dan peternakan,” ucapnya.

Terkait itu semua, Manager Program YESS PPIU Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana mengajak petani-petani muda untuk mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian walau program YESS ini sudah selesai.

“Diharapkan di BPP dapat mengadakan pertemuan dengan offtaker, investor, pengarah, dan petani. Sehingga nantinya dapat membentuk bisnis matching dan bisnis pitching,” pungkasnya. (Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!