Agar Wisatawan Tidak Menumpuk Di Bali Selatan, Ini Trik Kemenparekraf

0

Foto Ilustrasi - Salah satu wisatawan mancanegara mengunjungi destinasi wisata di Bali.

Selama ini distribusi wisatawan ke Bali lebih banyak di Bali kawasan Selatan.Penumpukan ini membuat Bali Selatan “gemuk namun susah bergerak” seiring membludaknya wisatawan berkunjung kesana.

Sebuah langkah strategis pemerataan kawasan kunjungan pun dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.Menggandeng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana, Kemenparekraf pun menyelenggarakan kegiatan pendampingan penyusunan paket wisata yang mencakup destinasi di Bali Utara, Bali Barat dan Banyuwangi (B3).

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Jimbarwana, Kabupaten Jembrana, Bali, pada tanggal 10-11 Juli 2024 ini sebagai upaya untuk melakukan pemerataan kunjungan wisatawan khususnya untuk mencegah penumpukan wisatawan di Bali Selatan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangannya di Jakarta (20/8/2024), menyampaikan distribusi wisatawan yang seimbang atau tidak memusat di Bali Selatan melainkan menyebar ke berbagai destinasi alternatif mencakup Bali Utara, Banyuwangi, dan Bali Barat (B3).

“Paket wisata hasil kegiatan ini nantinya akan dikurasi masing-masing dinas pariwisata provinsi setempat, untuk kemudian ditindaklanjuti dengan  amplifikasi paket wisata pada microsite www.indonesia.travel dan media sosial yang dikelola oleh Direktorat Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf,” kata Menparekraf Sandiaga.

Menparekraf berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan travel agents atau tour operators untuk membuat paket wisata yang menarik dan terbentuknya travel pattern baru demi penyebaran wisatawan.

Pendampingan sendiri merupakan bentuk implementasi dari komitmen Kemenparekraf/Baparekraf untuk mendorong pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif dalam melakukan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi dalam rangka mengembangkan produk pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas. Demi mendukung pencapaian target pelaku perjalanan wisatawan nusantara, peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional, dan pembukaan lapangan kerja baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat memberikan keterangan resminya. (Foto-Biro Komunikasi Kemenparekraf).

Paket wisata B3 ini nantinya akan diluncurkan pada akhir Agustus 2024 pada kegiatan The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU).

“Selain itu, travel agents atau tour operators diharapkan juga dapat melakukan promosi secara digital demi memperluas jangkauan promosi paket wisata. Pada akhirnya, terjadi pemerataan kunjungan wisatawan di Bali dan sekitarnya, dan target jumlah pelaku perjalanan wisatawan nusantara pada tahun 2024 dapat tercapai,” kata Menparekraf Sandiaga.

Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan agenda Ngopi Pintar (Ngobrol bareng Pelaku Industri Pariwisata Nusantara) dan mini tabletop yang diikuti 40 peserta yang terdiri dari 30 (tiga puluh) sellers dari Kabupaten Jembrana dan 10 buyers dari Denpasar, Badung, Buleleng, dan Banyuwangi.

Kegiatan ini turut dihadiri Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini; Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono; Sekretaris Daerah Jembrana; serta perwakilan Asosiasi Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang terpusat di wilayah Denpasar, Badung, Jembrana.(Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!