Merebut Hati Dunia Herboneo Jelajahi Tiga Negara

0

Junnie Tran, Acccount Manager, International Leisure, Sentosa Island, Singapore dkk saat menerima cendera mata dari Jurnalis Senior CNN Indonesia, Muhammad Risanta, di Singapura.

“Life begins after coffee and Coffee first, schemes later.”, Kopi adalah salah satu bagian tak terpisahkan dari Indonesia. Dalam catatannya pula negeri ini merupakan penghasil kopi terbesar ke-3 di dunia.

Catatan terbaik di tahun 2022 hingga periode 2023 Indonesia telah memproduksi 11,85 kantong kopi. Dan hasil produksi kopi kita mayoritasnya adalah varietas Robusta.Selain itu Indonesia memiliki jenis kopi jenis lainnya yakni Arabika dan Liberika.

Dilansir dari Media Indonesia.Com, seorang Matthew Ardian, Chief Marketing Officer Fore Coffee, menyebutkan 66% generasi Z di Indonesia mengonsumsi kopi setiap hari.

“Ini adalah potensi yang sangat besar bagi Indonesia,” ujarnya pada acara konferensi media The New Coffee Culture di Bengkel Space SCBD, Jakarta Selatan, beberapa wakti lalu.

Potensi ini setidaknya juga mengilhami pelaku usaha UMKM menjadikan kopi salah satu variasi usahanya. Dan di Indonesia tercatat seperti yang diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM (MenKop UKM) Teten Masduki,kopi salah satu komoditas unggulan yang dapat menggerakkan kinerja UMKM dan Koperasi, dari sisi hulu hingga ke hilir.

“Karena 96% perkebunan kopi Indonesia dikuasai oleh 1,3 juta petani dan lebih dari 2.950 kedai kopi dikelola anak muda dan pelaku ekonomi kreatif,” ujar Teten saat berbicara dalam Kebangkitan Kopi Rempah Nusantara yang digelar Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IKA FAPERTA IPB University) di IPB Convention Center, Bogor, medio Mei 2022 silam.

Lebih jauh Teten memberikan tips khusus bahwa kopi dan rempah adalah komoditas unggulan negara kita yang harus dikelola baik. Harus dikuasai inovasi teknologinya, punya nilai tambah dan menyejahterakan petani.

 

Herboneo dalam Table Top Triangle Tourism Travel Mart III di Batam dan diapresiasi delegasi Vietnam.

Ini pula yang menjadi inspirasi anak muda di Banua seperti Muhammad Khalid. Kecintaannya pada kopi membuat dirinya ditemani sang istri mantap melangkah menekuni usaha kecil-kecilan, memadukan cita rasa kopi Kalimantan dan tanaman obat-obatan khas Borneo.

Maka dari sentuhan tangan dingin lahirlah sebuah inovasi Herboneo, paduan kopi dengan rempah maupun tanaman obat bumi khas Kalimantan, khususnya Provinsi Kalimantan Selatan. Perjuangannya dari bawah membawa kopi olahan rumahan ini perlahan dikenal orang dan dilirik mata dunia luar.

“Alhamdulillah, berawal dari kecintaan mengantar kita bakai bisa membuat produk yang bisa memberikan manfaat siapa saja. Tidak mudah menyakinkan dunia, jika kopi Kalimantan enak rasanya, bisa dipadukan dengan tanaman obat-obatan yang terjaga kualitasnya. Alhamdulillah Herboneo bisa diterima pasar dengan baik, terima kasih masyarakat Banua untuk sambutannya,” ucap Muhammad Khalid, yang semula bercita-cita jadi pilot namun malah terjun ke dunia usaha.

Meskipun sebagai The Rising Star, Khalid tetaplah sosok rendah hati. Dia pun mau berbagi ilmu serta kerjasama dengan pelaku UMKM lainnya, dalam menunjang UMKM naik kelas, kelas nasional hingga kelas dunia. Meskipun begitu dirinya sadar, perjuangan bukan dari sebuah penghargaan, namun adalah bagaimana bisa menjaga keseimbangan produk melintasi zaman dan perubahan serta selera.

Herboneo pun kini melalanglang buana. Menembus dunia melalui tiga negara.Pertengahan Juli 2024, produk kebanggaan Banua menjadi bagian penting sebuah Ekspedisi Jendela Dunia, media nasional Economic Travelling.Com, dari Batam, Johor Bahru (Malaysia) dan Singapura. Herboneo pun berkesempatan mengikuti Triangle Tourism Travel Mart III, yang digawangi Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Batam.

“Alhamdulillah, baru tahu kalau kopi Indonesia itu enak. Dan lebih enak lagi paduan kopi dan tanaman obat yang dikemas dalam produk kopi berkelas “Herboneo”, kami senang bisa merasakan sensasi nikmatnya secangkir kopi kalimantan ini,” terang Ali Nevada, Travel Agent Thailand, saat diajak Muhammad Risanta, Jurnalis Senior CNN Indonesia dan penggiat pariwisata, ngopi malam-malam di sudut kota Batam.

 

Delegasi Malaysia mengaku surprise dengan produk asli Kalsel, yang ternyata kualitasnya sangat baik dari sudut pandang mereka.

 

Nikmatnya kopi Kalimantan menjelajah hingga Johor Baru, Malaysia.

Ragam varian yang dikenalkan membuat sebagian seller dan Buyer dalam Triangle Tourism Travel Mart III di Batam, terkesan. Terbukti produk mulai Teh Bajakah, Jahe Bajakah, Kopi Kurma dan Kopi Dayak, menjadi rebutan saat Muhammad Risanta mempromosikan gratis, di tengah gegap gempita Table Top, yang dibuka secara resmi Direktur Pemasaran Pariwisata Regional Asia Pasifik.

“There’s nothing sweeter than a cup of bitter coffee (Tidak ada yang lebih manis dari secangkir kopi pahit), eh ternyata kopi yang awak bawa lebih segar dan bikin sehat. Boleh juga kopi kalimantan, terima kasih ya,” ucap Syikin Aziz, dari Berjaya Hotels & Resort asal Kuala Lumpur, Malaysia.

Hal serupa juga dirasakan seorang Junnie Tran, Acccount Manager, International Leisure, Sentosa Island, Singapore. Dia pun terkesan dengan produk bawaan langsung Herbo Grup, The Bajakah Herboneo. Junnie mengaku surprise mendapat oleh-oleh spesial dari delegasi wisata Kalimantan Selatan, Muhammad Risanta.

“Wow thanks you. Very interesting and looks healthy, authentic Kalimantan tea. This is the first time I have found special tea, thank you Mr Risanta. Nice to meet you,” kata perempuan blasteran India-Eropa ini, saat menerima kunjungan Risanta dkk.

 

Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis, mengapresiasi karya anak bangsa melalui kopi, salah satunya adalah Herboneo.

Bagi Risanta sendiri perjalanan mengenalkan wisata Indonesia dan Kalimantan Selatan adalah misi dari Press Touring Triangle Tourism Banua Dunia yang dilakukan Tim Media Economic Travelling.Com. Karena selain mengangkat potensi wisata berkelanjutan dan berbasis alam, pihaknya juga mengenalkan lebih jauh produk-produk UMKM Banua yang berkualitas dan siap menuju dunia.

“Salah satunya adalah Herboneo ini.Kami mengapresiasi sekali dengan produk kawan-kawan UMKM di Kalsel. Ini adalah cara kami memperjuangkan dari sisi membawa langsung dan mengenalkan kepada dunia internasional, bahwa kita punya produk bagus olahan rumahan,” terang pria yang juga Dosen STIE Pancasetia Banjarmasin.

Press Touring Triangle Tourism Banua Dunia yang didukung Bank Kalsel dan Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, salah satu ekspedisi ekonomi para Jurnalis dalam membuka peluang pasar dan promosi langsung ke sejumlah negara, mulai Malaysia, Singapura hingga Thailand. Karenanya perjalanan yang juga didukung Adaro Indonesia dan PT Saptaindra Sejati (SIS) adalah salah satu program tahunan media Economic Travelling.Com.

“Misi kami juga adalah selain untuk pariwisata Kalsel , kami berusaha pula bagaimana memperjuangkan eksistensi karya terbaik anak Banua bisa dikenal dunia. Kebetulan program tahunan Economic Travelling.Com selaras denga  harapan para UMKM produk mereka bisa menjelajah dunia. Kalau tidak kita semua yang support, siapa lagi,” ujarnya saat mengunjungi kantor manajemen Sentosa Island di Singapura. (Olpah Sari).

Olpah Sari – Penulis – Editor Economic Travelling.Com.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!