Asupan Gizi Rutin Bagian Penting Banjarmasin Atasi Stunting

0

Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menandatangani kesepakatan penurunan stunting.

Ibnu Sina Ungkap Langkah Konkret Banjarmasin Atasi Persoalan Stunting

Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina, menekankan pentingnya asupan gizi yang sehat bagi anak-anak stunting. Kurangnya asupan protein merupakan salah satu pemicu stunting. Protein merupakan nutrisi penting yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk pertumbuhan tulang. Asupan protein yang kurang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang

Ibnu Sina juga menyebutkan zat-zat gizi yang diperlukan dalam pemenuhan gizi seimbang  adalah sebagai upaya pencegahan stunting meliputi zat tenaga yang berupa sumber karbohidrat, zat pembangun yang berupa sumber protein dan zat pengatur berupa sumber vitamin dan mineral yang berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan

Hal ini diungkapkannya saat membuka Rembuk Stunting Kota Banjarmasin Tahun 2024, secara terpusat di Ballroom Rattan Inn Hotel, Selasa (23/04/2024). Dalam pertemuan yang dihadiri Wakil Walikota Arifin Noor, Sekdako Banjarmasin Ikhsan Budiman, Ketua TP PKK Kota Banjarmasin, Siti Wasilah, Kepala DPPKBPM, Helfian Noor, sejumlah Kepala SKPD, Camat beserta Lurah se- kota Banjarmasin, dia berharap langkah ini memberikan dampak baik bagi Banjarmasin dalam menurunkan angka stunting.

“Asupan gizi yang sehat sangat penting. Dalam program di Mantuil, anak-anak yang diberikan asupan gizi rutin oleh pendamping keluarga dapat menunjukkan peningkatan pertumbuhan badan hingga 5 hingga 7 cm dalam 3 bulan,”ujar Ibnu Sina.

Lantas, dalam pengawasan program tersebut, terdapat 700 petugas pendamping keluarga (TPK) yang bertugas memastikan bantuan tepat sasaran. Mereka memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa bantuan gizi diberikan kepada yang membutuhkan.

“Salah satu cara untuk mencegah stunting adalah dengan mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi. Ada banyak jenis makanan yang dapat membantu meningkatkan gizi dan mencegah stunting, di antaranya adalah ikan, telur, buah, dan sayur. Ini perlu dukungan dan pengawasan bagi para petugas pendamping keluarga,” katanya.

 

Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina saat membuka Rembuk Stunting Kota Banjarmasin Tahun 2024, secara terpusat di Ballroom Rattan Inn Hotel, Selasa (23/04/2024).

Ibnu Sina juga menekankan perlunya kerjasama lintas sektor dan lintas provinsi dalam mengatasi permasalahan stunting tersebut. Dengan kerjasama yang kuat, diharapkan dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak di kota Banjarmasin.

Karena itulah Wali Kota Banjarmasin sangat mengapresiasi kegiatan ini.Karena dinilai penting untuk mengevaluasi dan memperbarui data terbaru terkait masalah tersebut.

“Data terbaru stunting kota akan diupdate dalam Rakernas Kesehatan yang akan dilaksanakan dalam sehari dua ini di Jakarta. Kita berhasil menurunkan angka stunting dari 27% menjadi 22%, itu data dari 2022 ke 2023 ada selisih 5% semoga sekarang ada penurunan lagi,” ungkap Ibnu Sina.

Ibnu menambahkan, bahwa angka stunting yang naik 0,1% menurut bocoran dari Kepala BKKBN, dr Hasto Wardoyo, menunjukkan bahwa tantangan ini tidak mudah. Meskipun jumlah kasus stunting di Banjarmasin mengalami penurunan dari 1.300 ke 1.100, targetnya tahun ini adalah turun menjadi seribu.

Kemudian, dalam upaya mengatasi masalah stunting, Ibnu Sina menjelaskan bahwa integrasi antara penanganan anak-anak stunting dan pencegahan stunting sangatlah penting.

Salah satu cara yang dapat diambil adalah dengan digitalisasi untuk melihat gambaran keseluruhan dari hulu ke hilir.

“Kami berharap angka stunting turun. Ini harus ada integrasi, termasuk di dalamnya digitalisasi supaya kita bisa melihat potret secara keseluruhan dari hulu ke hilir,” harapnya. (Olpah Sari).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!