Industri Pariwisata Indonesia Raih ASEAN Tourism Awards

0

Menparekraf Sandiaga Uno memberikan penghargaan kepada peraih ASEAN Tourism Awards di sela kegiatan "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (13/3/2024). (Foto-Biro Komunikasi Kemenparekraf).

Menparekraf  Sandiaga Uno Apresiasi Pariwisata Indonesia

 Jakarta – Catatan manis ditorehkan industri pariwisata Indonesia.Sejumlah penghargaan di ajang ASEAN Tourism Awards (ATA) 2024 pun diraih Indonesia.

ASEAN Tourism Award adalah inisiasi dari negara anggota ASEAN sebagai bentuk apresiasi atas upaya yang dilakukan pelaku pariwisata untuk menghadirkan destinasi wisata yang unggul dan berkualitas.

Sebelumnya para pelaku usaha industri pariwisata (hotel dan MICE Venue) mengikuti serangkaian assessment yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, PHRI dan bekerjasama dengan  Indonesia Congress and Convention Association (INCCA).Assesment ini merupakan  rangkaian kegiatan ATA 2024.

Hasilnya, sejumlah industri pariwisata Indonesia meraih penghargaan di ajang ASEAN Tourism Award 2024. Di antaranya untuk kategori ASEAN Green Hotel Award 2024 yang diraih Safari Resort Bogor, Nihi Sumba, The 101 Bali Fontana Seminyak, Capella Ubud, serta Plataran Menjangan Bali.

Sementara ASEAN MICE Venue Award 2024 untuk kategori Meeting Room penghargaan diraih Hotel JW Marriott Jakarta, Hotel Ritz Carlton Kuningan Jakarta, dan El Hotel Bandung. Sedangkan untuk kategori Exhibition Venue diraih Jakarta International Expo dan untuk kategori Event Venue diraih Jakarta Convention Center (JCC).

Keberhasilan ini pun diapresiasi langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

“Tahun ini direncanakan ada sejumlah awarding yang diselenggarakan di level nasional, baik itu kategori Green Hotel, MICE Venue, dan Spa untuk memberikan nilai tambah kepada pelaku usaha yang telah berkomitmen mendukung program sustainable tourism,” kata Sandiaga. saat memberikan penghargaan kepada peraih ASEAN Tourism Awards di sela kegiatan “The Weekly Brief With Sandi Uno”, Rabu (13/03/2024), di Jakarta.

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno saat berbicara “The Weekly Brief With Sandi Uno”, Rabu (13/03/2024), di Jakarta. (Foto-Biro Komunikasi Kemenparekraf).

Ketua Umum Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani, mengatakan penghargaan yang diraih sejumlah industri hotel di ajang ASEAN Tourism Award memberikan dampak yang besar. Terlebih saat ini tren dari konsumen dalam hal ini wisatawan terhadap pemilihan akomodasi yang mengusung konsep keberlanjutan sangat tinggi.

“Memang sekarang trennya seperti itu, konsumen kita semakin memilih, mereka melihat dari review, mereka mencari dan ini (green hotel) sebenarnya peluang yang sangat menarik,” ujar Hariyadi.

Pihaknya sendiri sambung Hariyadi, sangat mendukung pengembangan green hotel ke depan. Terkait ini pula saat ini mereka sedang menyusun panduan untuk green hotel.

“Kami sedang menyusun panduan untuk green hotel, sedang kami siapkan referensinya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi panduan bagi industri hotel kalau mereka ingin mencapai standardisasi yang ditetapkan,” sambungnya.

Senada dengan itu Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA), Iqbal Alan Abdullah, menyebutkan hal yang sama juga terjadi di industri MICE. Bahwa saat ini banyak konsumen MICE yang sangat concern terhadap isu-isu keberlanjutan atau ramah lingkungan.

“Dengan adanya tahapan ini (ASEAN Tourism Award dan awarding level nasional) kita bisa tunjukkan ke dunia internasional bahwa kita siap, ini momen yang tepat untuk kita bisa memberikan kontribusi dalam konsep green ini,” sebut Iqbal.

 

Foto-Dok Taman Safari Indonesia.

Sementara Chief Operating Officer Taman Safari Indonesia, Adrian Cecil, mengatakan penghargaan yang diraih Taman Safari Indonesia di ajang ASEAN Tourism Award memberikan nilai tambah yang sangat tinggi bagi Taman Safari Indonesia khususnya dalam komitmen pihaknya dalam menghadirkan nilai-nilai konservasi juga pariwisata hijau.

“(Penghargaan) Ini memberi petunjuk kepada pengunjung dan wisatawan bahwa tempat kita progresif dan terus berusaha lebih baik, dan value untuk konservasi bukan hanya satwa tapi juga pariwisata hijau,” ucapnya.

Ketua Tim Kerja Standardisasi Usaha Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Mukhlis, menjelaskan persiapan penyelenggaraan pemberian penghargaan di level nasional saat ini memasuki tahapan penyusunan indikator yang melibatkan PHRI dan INCCA.

“Apakah indikator ini sudah bisa digunakan pelaku usaha? Ini sedang kami siapkan, baru nantinya ada tahapan pembukaan pendaftaran dan dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan oleh dewan juri dan pada Agustus akan diselenggarakan awarding,” jelas Mukhlis.(Olpah Sari-Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!