Menunggu Kiprah Profesional Sang Pemandu Geowisata di Cupunagara

0

Semangat Para Peserta Pelatihan Pemandu Geowisata , Kolaborasi Pemerintah Desa Cupunagara dan Elang Khatulistiwa Indonesia.

LPK Elang Khatulistiwa Indonesia  Beri Pelatihan Pemandu Geowisata

Tak hanya terkenal dengan kopi Canggah, Desa Cupunagara adalah satu desa di ujung Kabupaten Subang, Jawa Barat, menyimpan potensi besar pariwisata.

Bagaimana tidak desa ini memiliki daya tarik wisata Heritage dengan Rumah pabrik teh peninggalan Belanda, membuat Desa Cupunagara sebagai salah desa wisata yang menjanjikan.

Berbagai literatur menyebutkan jika Cupunagara memiliki banyak potensi terutama di sektor pertanian dan kehutanan yaitu seluas 265 hektar. Desa ini pun sangat dominan sebagai penghasil komoditas pertanian, mulai holtikulutura, padi, kopi, piasan, strawberry.

Tak heran jika berbagai kalangan menyebut pula Cupunagara membuka peluang besar dalam pengembangan ekowisata. Karena ada banyak yang bisa didorong menjadi satu kekuatan ekonomi desa, seperti curug (air terjun), camping ground (bumi perkemahan), kebun teh,kebun kopi hingga rumah pabrik teh peninggalan Belanda.

“Wilayah kami memiliki potensi wisata alam yang masih original belum tersentuh oleh tangan tangan jahil. Potensi wisata air Terjun yg hampir setiap dusun ada, Gedung peninggalan Belanda, Goa Jepang, Wisata Religi, maupun Wisata Edukasi yang bisa dikembangkan. Selain itu ada komoditas kopi, gula Aren, madu dan lain sebagainya” ungkap Wahidin Hidayat, Kepala Desa Cupunagara, kepada Tim Economic Travelling.Com.

 

Abby, Fonder Elang Khatulistiwa Indonesia, memberikan motivasi bagi para peserta.

Karena itulah pihaknya sangat berterima kasih dan mengapresiasi dengan Kegiatan Pelatihan Pemandu Geowisata  di desa mereka, yang dilakukan LPK Elang Khatulistiwa Indonesia. Karena menjadikan desa wisata mereka sebagai basecamp pelatihan angkatan 8 di awal tahun 2024.

“Bagi kami pelatihan Pemandu Geowisata LPK Elang Khatulistiwa Indonesia ini, sebagai pembuka menggeliatnya pariwisata di Ujung Kabupaten Subang Selatan yaitu di Desa Cupunagara Kecamatan Cisalak berbatasan dengan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.Kami sangat mengapresiasi sekali dan berterima kasih,” ucap Wahidin Hidayat.

Pelatihan yang dihelat sejak 28 Pebruari 2024 hingga 3 Maret 2024, memberikan spirit bagi masyarakat yang menginginkan desa Cupunagara berkembang semakin baik. Terlebih dari desa ini akan muncul pemandu-pemandu geowisata yang profesional. Beruntungnya pula desa ini memiliki Kepala Desa yang sangat antusias dan semangat yang tinggi dalam mewujudkan wilayahnya sebagai pusat tujuan pariwisata.

Wahidin Hidayat sendiri juga mengungkapkan pentingnya pelatihan peningkatan kapasitas bagi para pemandu wisata sebelum dibukanya destinasi wisata. Karena merupakan kebutuhan yang sangat mendasar utama mereka akan mengembangkan pariwisata di wilayahnya sendiri.

“Kami juga sangat berterima kasih kolaborasi yang sangat baik dengan Pemerintah Desa Cupunagara. Terima kasih juga acara kami difasilitasi, sehingga memberikan spirit luar biasa bagi peserta yang Pelatihan Pemandu Geowisata selama Lima hari empat malam dengan materi materi yang mengacu pada SKKNI kementerian Tenaga kerja tentang Kepemanduan Geowisata,” kata Abby, Fonder Elang Khatulistiwa Indonesia.

 

Pentingnya pentingnya pelatihan peningkatan kapasitas bagi para pemandu wisata dalam pengembangan desa wisata berkelanjutan, pesan Abby.

Pelatihan ini menurut Abby yang dikenal sebagai salah satu  Traveler Perempuan Indonesia, sangat  penting bagi seorang pemandu geowisata atau local guides, yang tentunya pula harus kompeten. Karena perjalanan wisata berbasis geologi di alam terbuka, memiliki makna bagus jika oleh pemandu wisata yang sudah mempunyai pemahaman tentang pentingnya konservasi sumber daya geologi. survival dan teknik untuk melakukan edukasi kepada wisatawan.Disamping turut mendorong perekonomian masyarakat di desa wisata.

Senada dengan itu, Ateng, salah satu peserta  mengatakan sangat beruntung bisa mengikuti Pelatihan  Pemandu Geowisata. Karena ini merupakan pembekalan ilmu yang luar biasa bagi para pemandu seperti dirinya. Karena itulah sepanjang pelatihan mereka sangat konsentrasi menyimak dan mempraktekkan langsung di lapangan.

“Kami baru mengenal pelatihan seperti ini .Bagi kami  jelas sangat bermanfaat dalam mengembangkan potensi pariwisata alam yang ada di sekitar kami. Semoga kami bisa menjalankan dan mengimplementasikan secara profesional yang dibawa dari basecamp ini,” tuturnya bersemangat.

Ateng dkk sendiri merasakan banyak manfaat dengan pelatihan yang diberikan oleh LPK Elang Khatulistiwa Indonesia,. Karena mereka jadi paham dan tahu apa itu perlindungan hukum, perlindungan Kecelakaan dan kematian yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, terdaftar di Asosiasi Pemandu Wisata Bakti Pertiwi.

“Terima kasih LPK Elang Khatulistiwa Indonesia. Bergerak, Berbuat dan Bermanfaat, moto ini sangat tepat dan menginspirasi kami. Insya Allah kami akan bergerak dan berbuat dalam mengembangkan pariwisata khususnya di Desa Cupunagara yang sangat banyak potensi wisata alamnya,” sambungnya.

 

Sampai Bertemu Kembali di Pelatihan Berikutnya.

Sekedar diketahui Desa Cupunagara merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang. Desa ini pun memiliki 4 Dusun, mulai Dusun Bukanagara, Dusun Sukamulya, Dusun Ciwangun, hingga Dusun Cibitung.

Menyebut Cupunagara tentu adalah sebuah desa wisata yang menjanjikan. Desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung Barat ini, memiliki potensi yang luar biasa. udara yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah.Tak heran pula desa yang berada di tapal batas Subang bagian selatan salah satu desa yang bakal berkembang menjadi desa wisata potensial di Jawa Barat.(Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!