Ingin Produktivitas Pertanian Meningkat, Ini Tips Sukses Pemupukan Dari Kementan

0

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi saat menjadi narasumber pada Training Of Trainer Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional di BBPMKP Ciawi , Bogor, Selasa (20/02/2024).

Ciawi- Bogor – Kementerian Pertanian terus melakukan pembenahan besar-besaran dalam meningkatkan produksi pangan strategis, seperti padi dan jagung. Hal ini dipicu hantaman El Nino yang membuat produktivitas pertanian terganggu.

Dampak El Nino juga membuat pergeseran masa tanam dan masa panen. Buntutnya beras pun menjadi langka di pasaran hingga memicu kenaikan harga beras yang cukup signifikan. Hal ini mendorong pula kenaikan harga pada komoditas lainnya, hingga memunculkan inflasi.

Terkait itu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan dalam satu tahun ini pihaknya  fokus menggerakkan SDM pertanian. Hal dilakukan dalam upaya mendokrak produktifitas serta menjaga ketersediaan pangan di Indonesia. SDM pertanian yang digerakan adalah Penyuluh Pertanian, Widyaiswara, Guru dan Dosen.

“Kita fokus meningkatkan produksi dan produktivitas pangan Indonesia. Kita tidak sendiri ada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendampingi para petani di lapangan,” kata Amran Sulaiman.

Amran juga membeberkan masalah utama penurunan produksi, yakni keterbatasan alsintan serta kesulitan benih.Ia mengaku di tahun 2019 hingga 2022 Indonesia meraih swasemba sebaik dua kali.Namun selanjutnya terjadi penurunan akibat El Nino.Karena itulah Kementan membangun sinergi kuat untuk meraih kembali swasembada pangan.

“Tentunya hal ini menuntut peningkatan kinerja penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan pertanian sebagai fungsi peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pertanian melalui pendampingan efektif kepada pelaku usaha tani di lapangan”, bebernya.

 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi membeberkan 5 Kunci Sukses Pemupukan Dalam Mendorong Produktivitas Pertanian.(Dok-Humas SMK PP Negeri Banjarbaru).

Terkait itu pula Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengungkapkan akibat dampak Covid, Climate Change dan El Nino, saat ini 10 negara sudah mengalami krisis pangan, Bahkan Myanmar dan Vietnam yang merupakan negara produsen, menahan beras mereka untuk ekspor untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri.

“Peningkatan produktivitas dan produksi pertanian diantaranya tersedianya sarana prasarana pertanian seperti pupuk, benih, pestisida, irigasi, asuransi selain itu petani mengerti memahami informasi teknologi pertanian. Salah satunya dengan menggunakan varietas tinggi dan yang terpenting pastikan penyuluh pertanian mendampingi petani dalam implementasi teknologi pertanian,” ujar Dedi, saat menjadi narasumber pada Training Of Trainer Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional di BBPMKP Ciawi , Bogor, Selasa (20/02/2024).

Dedi pun membeberkan 5 kunci utama dalam pemupukan yakni 5T. Yang pertama adalah Tepat jenis pada saat pemupukan harus tepat menentukan jenis pupuk apa yang dibutuhkan oleh tanaman.

Selain itu ada Tepat dosis, yang bertujuan agardosis yang diberikan ke tanaman tidak terlalu banyak atau tidak terlalu sedikit. Jika pemberian pupuk sedikit, tanaman masih kekurangan unsur yang dibutuhkan. Jika terlalu banyak tanaman akan overdosis dan bisa menjadi toksik (beracun).

“3 T lainnya, yakni tepat waktu, tepat cara, dan tepat sasaran.  Pemberian pupuk hendaknya dilakukan dengan baik dan benar. Misalnya, disesuaikan kapan tanaman ini membutuhkan asupan lebih unsur hara. Hal ini bertujuan agar tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Lokasi dan tempat penanaman pun perlu diperhatikan. Contohnya, jika lokasi pemupukan terletak pada ketinggian dan kecepatan anginnya sangat besar, tidak disarankan menggunakan pupuk cair dan disemprotkan. Pemupukan juga harus memperhatikan cara peletakan pupuk pada tanaman. Sebab, hal ini bisa memengaruhi hasil penyerapan pupuk pada tanaman,” jelasnya.

Sedangkan kunci yang terakhir menurutnya adalah pemupukan harus sesuai dengan ketentuan. Cara pemberian pupuk yang salah dapat membuat pupuk terbuang sia-sia ataupun tercuci oleh air dan terdenitrifikasi.

“Ayo kita masifkan informasi terkait pertanian khususnya pemanfaatan pupuk guna peningkatan produktifitas pertanian khususnya padi dan jagung,” ajak Dedi kepada peserta TOT.(Olpah Sari).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!