OJK Sebut Terjaga dan Kuat Hadapi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai sektor jasa keuangan regional Kalimantan tetap stabil. Hal ini didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam keterangan resminya, Kepala Kantor OJK Regional 9 Kalimantan, Darmansyah menyebutkan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan sebesar 5,48 persen (yoy) dan 5,43 persen (c-to-c) di triwulan IV tahun 2023. OJK pun mencatat pertumbuhan ekonomi tersebut sedikit melambat dibandingkan dengan Nasional (5,05 persen, c-to-c). Kontribusi PDRB Regional Kalimantan terhadap PDB Nasional mencapai 8,49 persen sehingga menempati posisi ketiga setelah Sumatera dan Jawa.

“PDRB Kalimantan didominasi Provinsi Kalimantan Timur (52,24 persen) yang utamanya ditopang oleh sektor primer (pertambangan), sedangkan lima sektor penopang PDRB Kalimantan Selatan dengan kontribusi terbesar juga didominasi oleh sektor Pertambangan (25,45 persen), kemudian Industri Pengolahan (12,44 persen), Pertanian (11,24 persen), Perdagangan (9,34 persen) dan Konstruksi (8,33 persen),” ungkap Darmansyah, disela-sela kegiatan Media Gathering, di Denpasar, Bali, Jumat (16/02/2024).

Merujuk data tersebut, Darmansyah juga menjelaskan peningkatan terbesar terdapat pada Sektor Konstruksi (8,38 persen yoy), sejalan dengan berlanjutnya pembangunan multiyears baik pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah maupun swasta. Pembangunan yang dimaksud meliputi perbaikan jalan, bangunan, dan tugu nol kilometer.

Bagaimana dengan perkembangan industri perbankan sendiri ?. Pria yang pernah menjabat Humas OJK Pusat membeberkan per Desember 2023 kinerja perbankan di Kalimantan menunjukkan angka pertumbuhan positif tercermin dari peningkatan Aset, DPK, dan Kredit masing-masing sebesar 9,64 persen, 6,98 persen dan 12,35 persen (yoy).

“Intermediasi perbankan cukup baik dengan LDR 76,00 persen serta profil risiko perbankan yang relatif masih terjaga dengan rasio NPL nett 0,79 persen dan NPL gross 1,84 persen.”bebernya.

 

Kepala Kantor OJK Regional 9 Kalimantan, Darmansyah, memberikan arahan dalam Media Gathering di Denpasar, Bali, Jumat malam (16/02/2024).

Darmansyah juga mengungkapkan potret perbankan Kalimantan Selatan, posisi Desember 2023 kondisi kinerja sektor perbankan konvensional tercatat tumbuh dengan intermediasi, likuiditas dan risiko kredit terjaga dalam threshold memadai. Aset, DPK dan Kredit Provinsi Kalimantan Selatan secara yoy tumbuh 2,13 persen, 4,99 persen dan 13,69 persen dengan Loan-to-Deposit Ratio 80,69 persen dan NPL nett sebesar 0,91 persen.

“Sementara itu, kinerja perbankan syariah senantiasa menunjukkan peningkatan dengan rincian Aset, DPK, dan kredit Provinsi Kalimantan Selatan secara yoy tumbuh 11,21 persen, 7,72 persen dan 16,45 persen di mana Loan-to-Deposit Ratio sebesar 83,53 persen dan NPL nett 0,59 persen,” terangnya saat berdiskusi dengan awak media.

OJK juga mendeskripsikan periode Desember 2023, ternyata penyaluran kredit UMKM se-Kalimantan sebesar Rp100,95 triliun atau 6,93 persen dari total penyaluran UMKM secara Nasional. Sementara itu, penyaluran kredit UMKM di Kalimantan Selatan sebesar Rp23,63 triliun atau 23,41 persen dari total penyaluran kredit UMKM Se-Kalimantan.

Demikian pula perkembangan Pasar Modal Regional Kalimantan Perkembangan kinerja sektor Pasar Modal per Desember 2023 di wilayah ini  menunjukkan tren yang positif. Terjadi peningkatan sebanyak 168,17 persen atau senilai Rp13 triliun. Namun demikian, nilai transaksi saham di Provinsi Kalimantan Selatan terekspose sebesar 21,38 persen (yoy), sedangkan nilai kepemilikan saham tercatat sebanyak Rp80,3 triliun atau meningkat sebesar 3,68 persen.

“Demikian pula jumlah Single Investor Identification (SID) di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan secara year-on-year sebesar 23.634 SID, dari 136.681 SID menjadi 160.315 SID. OJK optimis ruang pertumbuhan bagi industri pasar modal Provinsi Kalimantan Selatan masih luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian daerah,” demikian Darmansyah mengakhiri keterangannya. (Muhammad Irfani).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!