Labuan Bajo Siap Diterbangi Sejumlah Maskapai Asing

0

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyaksikan dari dekat salah satu maskapai di Bandara Komodo, NTT. (Foto-Dok Kemenparekraf).

Jakarta – Kabar baik datang di penghujung tahun 2023. Dikabarkan sejumlah maskapai asing bakal menjajaki penerbangan langsung Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Informasi sahih juga ditegaskan langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.Dia menyebutkan sudah ada beberapa maskapai yang menjajaki penerbangan langsung tersebut.

Hal ini dikemukakan Menparekraf Sandiaga dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (22/12/2024).

Sandiaga Uno tengah mengupayakan mencapai  target 1 juta wisatawan yang dilayani oleh Bandara Komodo yang direncanakan bisa tercapai pada 2024.

“Kami sedang diskusi dengan beberapa pihak dan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan bahwa ada minat untuk 3 originasi penerbangan langsung, pertama dengan Air Asia Kuala Lumpur, Scoot dengan Singapura, dan Jetstar melalui Australia,” ujarnya.

 

Salah satu wisatawan mengecek dari dekat info terkait destinasi wisata Labuan Bajo. (Foto-Dok Biro Komunikasi Kemenparekraf).

Terkait itu pula Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina angkat bicara. Dia menjelaskan, pihaknya akan fokus di berbagai kegiatan event pada tahun 2024 untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke salah satu dari 5 destinasi super prioritas itu.

“Tahun depan kam targetkan akan ada event di setiap bulannya sebagai pemantik untuk mendatangkan wisatawan. Hal itu sudah lebih besar dibandingkan pada jumlah kunjungan tahun 2019. Sementara itu, 2024 kita akan fokus di event juga peningkatan produk wisata yang beragam.,” katanya.

Dibeberkan ternyata hingga saat ini jumlah kunjungan wisman ke Labuan Bajo sudah mencapai 270 ribu. Pihaknya juga sedang menyasar penerbangan langsung dari Australia maupun Singapura termasuk menangani low season di Labuan Bajo.

Tahun depan pihaknya akan memiliki mitra di Parapuar untuk meningkatkan fasilitas, atraksi, dan akomodasi sehingga kita terus mempersiapkan semua infrastrukturnya.

“Meskipun di Parapuar belum terhubung dengan PLN namun kami menggunakan solar panel independen ini juga bisa menjadi contoh parekraf hijau di Labuan Bajo,” bebernya.(Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!