Shelter Baiman, Perhatian Banjarmasin Untuk Warga Telantar

0

Peresmian Shelter Rumah Singgah Baiman oleh Wali Kota Banjarmasin H Ibnu sina disaksikan Wakil Wali Kota Banjarmasin H Arifin Noor, Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Dolly Syahbana serta Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah. (Foto-Dok Diskominfotik Banjarmasin).

 

Di tengah ingar bingar pembangunan kota yang dinamis, Banjarmasin juga tak pernah sepi dari persoalan sosial di masyarakat. Banyaknya orang telantar, anak jalanan hingga lansia terlantar menjadi potret sendu sebuah metropolis seperti Banjarmasin.

Problematika ini pun menjadi PR penting Pemerintah Kota Banjarmasin dibawah duet kepemimpinan Ibnu Sina dan Arifin Noor. Karena imbas masalah kemiskinan perkotaan perlahan juga memunculkan selalu adanya Kaum PGOT (Pengemis, Gelandangan dan Orang Telantar).

Persoalan inilah juga yang membuat Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Sosial mengambil langkah-langkah strategis, dalam penanganan masalah-masalah sosial yang kerap bergerak dinamis seiring kemajuan sebuah kota seperti Banjarmasin.

Paling gres yang dilakukan membangun gedung shelter di Rumah Singgah di bilangan Jalan Soebardjo No 2, Lingkar Selatan. Dan Rabu siang gedung ini pun diresmikan Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina. Peresmian itu dihadiri pula sejumlah tokoh penting termasuk Wakil Wali Kota Banjarmasin, H Arifin Noor, Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Drs Dolly Syahbana serta Ketua TP-PKK Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah.

Mengapa helter ini begitu penting, Ibnu Sina punya alasan tersendiri. Menurut Wali Kota Banjarmasin Shelter ini menjadi wadah bagi warga yang membutuhkan perhatian khususnya seperti lansia telantar, disabilitas, dan anak jalanan telantar.

Terkait itu pula ia ingin ada perhatian khusus terhadap mereka yang tergolong dalam kaum PGOT (Pengemis, Gelandangan dan Orang Telantar).Karena itulah ia berharap keberadaan Rumah Singgah yang sifatnya sementara harus memberikan rasa nyaman.

 

Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina Bersama Wakil Wali Kota Banjarmasin H Arifin Noor serta Ketua TP-PKK Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah meninjau kawasan Rumah Singgah Baiman Banjarmasin. (Foto-Dok Diskominfotik Banjarmasin).

Ibnu Sina pun mengapresiasi upaya para petugas Rumah Singgah melayani dengan hati dan tulus setiap saat.Apalagi di rumah persinggahan ini ternyata terdapat 75 orang dengan status ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).Sehingga membutuhkan perhatian khusus dari petugas yang menjalankan tugas mulia ini.

“Di Rumah singgah baiman ini, dilaporkan paling banyak melayani ODGJ yaitu 75 orang. 1 Orang saja susah banget meurusnya apalagi 75 orang. oleh karna itu saya memberikan apresiasi setinggi tingginya kepada seluruh petugas rumah singgah kota banjarmasin yang sudah melayani sepenuh hati sepenuh jiwa. Suatu hal yang tidak mudah,” ucap H Ibnu Sina.

Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Dolly Syahbana, menjelaskan gedung shelter tersebut merupakan langkah awal untuk melengkapi sarana prasarana yang ada di Rumah Singgah. Gedung itu dapat menampung orang dengan gangguan jiwa, lansia telantar, serta anak jalanan hasil razia.Di tempat ini pula telah disediakan 26 jenis layanan di bawah tanggung jawab dinas sosial.

“Bangunan ini terdiri 3 blok walaupun bangunannya jadi satu tapi 3 blok kita bangun dengan jumlah 15 kamar jadi setiap kamar menampung 4 sampai dengan 6 orang dengan kondisi ruangan tinggi sehingga ventilasi udara cukup,” jelasnya saat membawa rombongan Wali Kota Banjarmasin meninjau seputaran Rumah Singgah.

Pembangunan gedung shelter di Rumah Singgah dilaksanakan oleh CV. Generasi Sukses dengan anggaran sebesar 2,4 juta miliar dan selesai dalam waktu 140 hari 4 Bulan. Keberadaan gedung  dengan luas 500 Meter persegi ini pun dapat membantu menangani sebagian warga yang memerlukan layanan dari Dinas Sosial Kota Banjarmasin.

Sementara itu Data Dinas Sosial Kota Banjarmasin per Desember 2022, menyebutkan sebanyak 74 ribu kepala keluarga yang memerlukan layanan sosial pada. Meskipun belakangan angka ini berkurang menjadi 73 ribu. Akan tetapi, jumlah warga yang membutuhkan bantuan bertambah, sehingga hal ini menimbulkan tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kota Banjarmasin.

Karena itu pula Dolly Syahbana menambahkan ada rencana untuk memperluas layanan, seperti pembuatan poliklinik bagi mereka yang membutuhkan perawatan medis secara gratis. Namun, upaya untuk menyediakan rumah bagi disabilitas masih dalam tahap perencanaan dengan koordinasi bersama Provinsi.

“Melalui langkah-langkah ini, Pemerintah Kota Banjarmasin berupaya keras untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada warga terlantar serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,” ujarnya mengakhiri keterangan. (Olpah Sari).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!