Elang Khatulistiwa Indonesia Dukung Kemenparekraf  Cetak SDM Parekraf Berkompeten dan Berkualitas

0

Kompak-Bersama-sama membangun Pariwisata yang kuat dan berkelanjutan termasuk dalam ketersediaan SDM Parekraf berkompeten dan berkualitas.

Kirimkan Delegasi Ke Konvensi Nasional RKKNI Geowisata 2023

Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus mendapatkan dukungan dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkompeten dan berkualitas.

Sejumlah tim ahli dan perumus dari lintas sektoral di tanah air bergerak dalam Konvensi Nasional Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) 12 Bidang Pariwisata di berbagai tempat di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Salah satu dukungan tersebut dilakukan Yayasan Elang Khatulistiwa Indonesia. Bersama Masyarakat Geowisata Indonesia (GMI), Pemandu Geowisata Indonesia (PGI), UNESCO Geopark Rinjani, UNESCO Geopark Ciletuh, Pelabuhan Ratu, Universitas Pakuan Bogor, Pusat Studi Geopark Universitas Bakrie serta pelaku industri lainnya, mereka berkumpul dalam Konvensi Nasional Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di Novotel, Mangga Dua Square, Jakarta.

“Hal ini selaras dengan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi dalam upaya mencetak SDM-SDM berkompeten dan berkualitas, terutama di Geowisata. Mengingat juga saat ini permintaan peningkatan SDM sangat dibutuhkan industri pariwisata dalam konteks luas, tentu yang dibutuhkan pula adalah untuk pariwisata yang berkualitas,” ungkap Founder Yayasan Elang Khatulistiwa Indonesia, Abby, di sela-sela kegiatan acara Konvensi Nasional Rancangan SKKNI Bidang Pemanduan Geowisata 2023.

 

Delegasi Elang Khatulistiwa Indonesia bersama tim peserta Konvensi Nasional

Sebagai organisasi yang peduli dalam percepatan peningkatan SDM di sektor ini, Elang Khatulitisiwa Indonesia turut berkontribusi positif memberikan pikiran dan masukan bisa berdampak langsung pada kualitas penyelenggaraan event sektor parekraf, termasuk bagaimana kompetensi Guide, Porter hingga Pemandu Geowisata di tanah air.

“Kami bersama-sama merumuskan bagaimana rancangan terbaik bagi sebuah industri yang menginginkan pemandu geowisata yang berkualitas, karena didalamnya ada panduan yang semesti dilakukan sesuai SOP kenyamanan, keamanan dan keselamatan pemandu maupun wisatawan yang dipandu. Elang Khatulistiwa Indonesia satu pemikiran dengan kawan-kawan di sini dan Kementerian Pariwisata Indonesia,”terang Abby.

 

Andi Sukendi, Tim Elang Khatulistiwa Indonesia bersama sejumlah peserta Konvensi Nasional dan Direktur LSP Pariwisata Gunadharma Utama, Vera Damayanti.

Hal serupa dikatakan tim delegasi Sahabat Elang Indonesia, Andi Sukendi, yang menyebutkan Konvensi menjadi tahap pembakuan dari rangkaian penyusunan Rancangan SKKNI yang diikuti oleh komponen pentahelix antara lain dari unsur industri, Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, Lembaga Sertifikasi Profesi, Kemenaker, BNSP, serta instansi teknis terkait.

“Alhamdulillah kami hadir untuk memberikan pemikiran-pemikiran komprehensif dalam upaya menciptakan satu rumusan dan standarisasi dalam pengelolaan pemanduan geowisata sesuai bidang dan keahlian. Harapannya seperti yang disampaikan pihak Kemenparekraf adalah dapat terwujud tenaga kerja pariwisata kompeten yang memiliki kemampuan kerja mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, keahlian, serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas untuk memenuhi kebutuhan industri dan dunia usaha pariwisata,” ucap Kang Andi, sapaan akrab penggiat Geowisata dan instruktur pelatihan berbasis pariwisata alam.

 

Menparekraf Sandiaga Uno saat membuka acara Konvensi Nasional Rancangan SKKNI 12 Bidang Pariwisata, di Hotel Santika Premiere Slipi Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Sebelumnya Menparekraf Sandiaga Uno saat membuka acara Konvensi Nasional Rancangan SKKNI 12 Bidang Pariwisata, di Hotel Santika Premiere Slipi Jakarta, Selasa (24/10/2023), mengatakan Konvensi Nasional Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) 12 Bidang Pariwisata merupakan bagian upaya mewujudkan sumber daya manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkompeten dan berkualitas.

“Hari ini SKKNI 12 bidang pariwisata yang meliputi profesi di bawah industri pariwisata dan ekonomi kreatif, akan mendapatkan tambahan kompetensi. Permintaan untuk meningkatkan SDM kita ini sangat dibutuhkan untuk pariwisata yang berkualitas,” kata Menparekraf Sandiaga.

Menparekraf menjelaskan SKKNI adalah indikator untuk menentukan apakah seseorang dapat dikatakan kompeten atau tidak dalam bidang yang menjadi keahlian dan kemampuannya.

Ia menjelaskan pada 2022 Kemenparekraf telah memfasilitasi penyelesaian Rancangan SKKNI dengan total 34 bidang dalam jangka waktu yang sangat cepat. Padahal, lazimnya penyusunan Rancangan SKKNI memerlukan waktu beberapa bulan bahkan hingga satu tahun.

Namun pada 2022 berhasil tersusun 10 bidang pariwisata dalam jangka waktu 4  bulan, pada 2023 batch pertama tersusun 12 bidang dalam jangka waktu 4 bulan, dan batch kedua tersusun 12 bidang dalam jangka waktu 4 bulan.

“Untuk itu saya sangat mengapresiasi semua tim perumus dan anggotanya yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiran,” kata Menparekraf Sandiaga. (Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!