Pendidikan Karakkter Dalam Pembentukan Budi Pekerti (Akhlakul Karimah)

0

Strategi Pendidikan Karakter adalah melalui Multiple Talent Aproach (Multiple Intelligent),memiliki tujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik yang manifestasi pengembangan potensi akan membangun Self Concept yang menunjang kesehatan mental.

    Oleh : Rahmad,.SPd.I, MM

 

Pendidikan karakter merupakan sebuah keniscayaan dalam menghadapi tantangan globalisasi saat ini. Pendidikan karakter merupakan gerakan nasional dalam menciptakan Madrasah untuk mengembangkan peserta didik agar memiliki etika, tanggung jawab, dan kepedulian, dengan menerapkan dan mengajarkan karakter yang baik melalui penekanan pada nilai-nilai universal.

Pendidikan karakter adalah upaya yang disengaja, proaktif, dan dilakukan oleh Madrasah dan pemerintah untuk menanamkan nilai-nilai inti dalam etika, seperti kepedulian, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap orang lain. Oleh karena itu, Madrasah harus dapat mengembangkan pendidikan karakter melalui pembelajaran, pembiasaan, kegiatan ekstrakurikuler, dan juga harus bekerja sama dengan keluarga dan masyarakat dalam mengembangkan pendidikan karakter.

Pendidikan budi pekerti / karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai- nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan.

Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan.

Artinya, perkembangan budaya dan karakter dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial,budaya masyarakat, dan budaya bangsa.Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila, jadi pendidikan budaya dan karakter adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peseta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.

Sejatinya pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi Warga Negara yang lebih baik, yaitu Warga Negara yang memiliki kemampuan, kemauan,dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sebagai Warga Negara.

Sekedar diketahui budaya adalah suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak disadari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat tersebut.Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat tersebut.

Posisi budaya yang demikian penting dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa. Orang tua menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas perkembangan karakter anak karena keluarga merupakan penyelenggara pendidikan paling utama dan pertama sebelum pendidikan pendamping lainnya.

Orang tua juga turut berperan dalam perkembangan karakter anak di Madrasah. Ada beberapa kegiatan yang bisa orang tua lakukan seperti, memantau perkembangan perilaku anak mereka melalui buku kegiatan siswa yang sudah disiapkan pihak Madrasah, aktif mengikuti kegiatan rutin atau bergilir yang dilaksanakan pihak Madrasah dalam pertemuan-pertemuan antara orang tua dengan wali kelas dan guru-guru kelas.

Di era Digital saat ini anak-anak usia Madrasah dasar tidak bisa lepas dari gadget bahkan menjadi sebuah kebutuhan. Gadget bagi mereka adalah teman setia. Kondisi seperti itu, orang tua perlu memperkenalkan kepada anak-anak mengenai situs pendidikan bila menggunakan gadget, seperti video-video animasi yang mengedukasi, sehingga anak tidak mudah bosan, atau games pendidikan yang mengasah kemampuan kognitif, video tata cara sholat, dan program-program belajar lainnya yang penting untuk diingat.

Orang tua juga berperan mengawasi dan membatasi anak-anak dalam menggunakan ponsel, atur waktu kapan ia harus mengerjakan tugas Madrasahnya, bersosialisasi dengan teman, bersosialisasi tengan keluarga dan menggunakan ponsel atau gadget.

Guru mempersiapkan berbagai pilihan dan strategi untuk menanamkan setiap nilai-nilai, norma-norma dan kebiasaan-kebiasaan ke dalam mata pelajaran yang diampunya. Guru dapat memilih cara-cara tertentu dalam proses pembelajarannya, seperti menyampaikan berbagai kutipan yang berupa kata kata mutiara atau peribahasa yang berkaitan dengan karakter, cerita pendek, diskusi kelompok, membuat karangan pendek dan sebagainya.

Setiap Madrasah hendaknya menentukan kegiatan khusus yang dapat mengikat para guru untuk melakukan kegiatan tersebut secara berkelanjutan. Madrasah bersama komite Madrasah dan masyarakat secara bersama-sama menyusun suatu kegiatan yang dapat mendukung terwujudnya pembudayaan dan penanaman karakter yang baik bagi seluruh warga Madrasah kegiatan yang dapat dilakukan antara lain seperti, melakukan gotong royong membersihkan tempat-tempat umum seperti masjid, sungai, dan lainnya. Masyarakat juga memainkan peran tak kalah pentingnya sebagai contoh atau model yang dapat menjadi pendorong keberhasilan para siswa dalam menerapkan nilai norma, dan kebiasaan-kebiasaan karakter yang baik.

Salah satu Strategi Pendidikan Karakter adalah melalui Multiple Talent Aproach (Multiple Intelligent).Strategi Pendidikan Karakter ini memiliki tujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik yang manifestasi pengembangan potensi akan membangun Self Concept yang menunjang kesehatan mental.

Konsep ini menyediakan kesempatan bagi anak didik untuk mengembangkan bakat emasnya sesuai dengan kebutuhan dan minat yang dimilikinya.Ada banyak cara untuk menjadi cerdas, dan cara ini biasanya ditandai dengan prestasi akademik yang diperoleh di Madrasahnya dan anak didik tersebut mengikuti tes intelengensia.

Cara tersebut misalnya melalui kata-kata, angka, musik, gambar, kegiatan fisik atau kemamuan motorik atau lewat cara sosialemosional.Keceradasan bagaikan sekumpulan keterampilan yang dapat ditumbuhkan dan dikembangkan. Kecerdasan

adalah kemampuan untuk memecahkan masalah, kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.

Melalui pengenalan Multiple Intellegence, kita dapat mempelajari kekuatan atau kelemahan anak dan dapat memberikan mereka peluang untuk belajar melalui kelebihan mereka, tujuannya adalah agar anak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dunia.

Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana perilaku guru dan pendidikan karakter mampu meningkatkan mutu pendidikan. Kita memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di Madrasah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh.

Maksud penulis dalam penulisan artikel “Pendidikan Karakter dan Mutu Pendidikan ” adalah untuk mengetahui Bagaimana cara menerapkan pendidikan karakter yang baik?

Untuk mendeskripsikan hal tersebut, Penulis mengunakan metode penelitian studi literatur dalam penulisan artikel ini. Studi literatur adalah jenis penelitian dengan menjawab permasalahan yang ada dengan meninjau literatur-literatur yang sesuai sehingga dapat diberikan solusi atas permasalahan tersebut. Literatur yang digunakan berupa buku, jurnal nasional maupun internasional, serta tinjauan media-media masa yang relevan.

Hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan metode studi literatur menunjukkan bahwa pendidikan karakter terbukti mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang dibuktikan dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia. Sebab, berbagai masalah di suatu negara akan mampu diatasi jika sumber daya manusianya memiliki kualitas yang baik.

Tanpa perhatian terhadap perbaikan kualitas sumber daya manusia, maka akan membuat seluruh aspek kehidupan berjalan dengan tidak baik.

Kesimpulan dari telaahan dan penulisan ini menyebutkan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu keniscayaan dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi pada saat ini.

Pendidikan karakter adalah gerakan nasional dalam menciptakan Madrasah untuk mengembangkan peserta didik agar memiliki etika, tanggung jawab, dan kepedulian, dengan menerapkan dan mengajarkan karakter yang baik melalui penekanan pada nilai-nilai universal.

Pendidikan karakter adalah usaha yang disengaja, bersifat proaktif, dan dilakukan oleh Madrasah dan pemerintah untuk menanamkan nilai-nilai inti dalam etika, seperti kepedulian, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, serta penghargaan terhadap orang lain.

Madrasah, dengan demikian, harus mampu mengembangkan pendidikan karakter melalui proses pembelajaran, habituasi, kegiatan ekstra-kurikuler, serta harus pula bekerja sama dengan keluarga dan masyarakat dalam mengembangkan pendidikan karakter.

Penulisan artikel ini  menggunakan metode kualitatif dan penjelasan yang analisis-deskriptif, mencoba mengkaji tentang bagaimana penguatan pendidikan karakter di Indonesia dan kaitannya dengan konteks pembelajaran abad 21.

Dari kajian ini model pembelajaran tersebut meliputi pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber bukan diberitahu. Di sisi lain pula pembelajaran diarahkan agar mampu merumuskan masalah atau menanya, bukan hanya menyelesaikan masalah atau menjawab.

Pembelajaran juga diarahkan untuk melatih berfikir analitis, seperti dalam kasus proses pengambilan keputusan, bukan berfikir mekanistis dan rutin. Dan terpenting adalah pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah.

 

  • Penulis adalah seorang Pengawas Madrasah Madya Tingkat Menengah Pengawas Madrasyah (Pokjawaswasmad) pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara – Kalimantan Selatan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!