Kementan Ajak Penyuluh Pertanian  Maksimalkan Teknologi

0

Dalam lanjutan safari kerjanya di Provinsi Jawa Timur, Dedi menemui puluhan penyuluh pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cerme, Kabupaten Gresik, Senin (25/09/2023).

 

Gresik – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, meminta penyuluh agar selalu mendampingi dan hadir untuk petani.Dalam lanjutan safari kerjanya di Provinsi Jawa Timur, Dedi menemui puluhan penyuluh pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cerme, Kabupaten Gresik, Senin (25/09/2023).

Sebelumnya pria bergelar Magister Bidang Nutrisi Tanaman di Laboratory of Plant Nutrition, Graduate School of Agriculture, Hokkaido University, Japan pada tahun 2000, memberikan motivasi untuk peserta Workshop Pemantauan dan Persiapan Advance Training di Hotel Royal Tulip Surabaya.

“Cara mengatasi keterbatasan penyuluh adalah tetap bersemangat walau BOP kecil. Karena kunci produktivitas ada pada PPL. Selain itu pentingnya pemanfaatan IoT,” ujar Dedi yang pernah menjabat Kepala Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian .

Keterbatasan jumlah penyuluh menjadi perhatian khusus dari Dedi, mengingat jumlah penyuluh pertanian di Kabupaten Gresik saat ini hanya berjumlah 51 orang. Hal ini tidak berbanding lurus dengan  data yang disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik,  terdapat 16 BPP, 303 Desa dan Gapoktan, 1075 Poktan. Dan saat ini 1 PPL membawahi 6 desa, 120 poktan.

“Lanjutkan lakususi, dan manfaatkan Internet of Thing (IoT). Usahakan agar penyuluh hadir, ada dan mendampingi petani,” ajaknya sembari memberikan semangat.

Dedi menambahkan bahwa salah satu kunci suksesnya pembangunan pertanian adalah dengan menerapkan smart farming.

“Smart Farming adalah pertanian cerdas, yang  dilakukan orang cerdas dan cara cerdas serta menggunakan varietas tinggi bermutu. Manfaatkan alsintan untuk mempercepat proses produksi, dan manfaatkan IoT yang lebih praktis, mudah dan cepat,”imbuh Dedi.

Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro mengatakan, kehadiran Kepala Badan memberikan semangat baru ditengah keterbatasan SDM yang ada.

“Walau SDM kami terbatas, kami tetap dapat menggunakan teknologi yang ada, seperti pemanfaatan smartphone serta lakususi seperti yang disampaikan kepala badan,”ucap Eko.

Sementara itu dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, penyuluh dan petani merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian.

“Sebagai garda terdepan penyuluh dan petani harus memastikan, pangan tidak bersoal. Karena kita harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat,” sebut Menteri Syahrul.

Mentan juga menekankan Sebagai garda terdepan dalam penyediaan pangan bagi 273 juta jiwa bukanlah perkara mudah. Karena itu penyuluh harus mampu menjadi sahabat dan pemberi solusi untuk petani, manfaatkan sumber daya yang ada, pengetahuan dan teknologi, karena penyuluh dan petani, tulang punggung bangsa. (Olpah Sari/Adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!