Pengajar PAUD Di Banjarmasin Pun Dibekali Ilmu Penanganan Stunting

0

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Machli Riyadi, memberikan motivasi khusus kepada para tenaga pengajar PAUD se-kota Banjarmasin. (Foto-Dok Diskominfotik Banjarmasin).

Pemerintah Kota Banjarmasin sangat serius menangani stunting. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah upaya mendorong penurunan angka kasus stunting.Komitmen lain juga dilakukan dengan melibatkan para pengajar PAUD.

Salah satu kegiatan itu adalah dengan menggelar Diklat Stunting yang ditujukan untuk Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Banjarmasin. Acaranya sendiri dibuka secara resmi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Machli Riyadi, di di Himalaya Ballroom, Hotel Banjarmasin International (HBI), Banjarmasin, Kamis (24/08/2023).

Pemerintah Kota Banjarmasin sendiri menurut Machli Riyadi, berkomitmen mengatasi masalah stunting yang telah lama menjadi perhatian serius di Indonesia. Stunting, atau pertumbuhan terhambat pada anak, memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik dan mental anak-anak.

“Oleh karena itu, ini menjadi sangat penting dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para pengajar PAUD untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi stunting pada anak-anak usia dini,” kata Machli Riyadi.

Ia menekankan pentingnya peran guru-guru PAUD dalam memahami stunting dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegahnya.

“Masa pertumbuhan anak usia dini adalah periode yang sangat penting dalam membentuk fondasi perkembangan mereka. Para guru PAUD memiliki peran kunci dalam memberikan nutrisi yang baik dan perawatan yang memadai kepada anak-anak. Oleh karena itu, pelatihan ini akan membantu mereka menjadi lebih siap dalam menghadapi tantangan stunting,” jelasnya.

Diklat sendiri berlangsung selama tiga hari dan peserta mendapatkan pembekalan pemahaman mendalam tentang masalah stunting, metode identifikasi, serta langkah-langkah preventif dan intervensi.

Diharapkan peserta yang merupakan berbagai PAUD di Kota Banjarmasin, dan diharapkan mereka akan menjadi agen perubahan dalam upaya mengatasi stunting di wilayah masing masing.(Ridzky Husna).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!