Teguh Winarto, Sosok Sentral Dibalik Suksesnya Suka TM 2.0

0

Infrastruktur dan Kolaborasi Penting Untuk Majunya Pariwisata Banua

Dalam sebulan terakhir sosok ini mencuri perhatian publik. Pria kalem yang mengaku cinta berat dengan Kalsel,salah satu sosok paling sibuk wira-wiri mengaungkan satu event pariwisata berskala nasional dan internasional, South Kalimantan Travel Mart 2.0 (SUKA TM 2.0) tahun 2023.

Teguh Winarto, begitu Direktur PT Bition Travel dipanggil, adalah Ketua Umum Pelaksana SUKA TM 2.0. Pria kelahiran Tulungagung, Jawa Timur, salah satu tim yang mengantar suksesnya SUKA TM, sejak digelar pertama kali di Kalsel tahun 2021 dan dilanjutkan pada tahun 2023.

Meskipun bukan memiliki ilmu manajemen khusus, namun keteguhan dan kepiawaian pria bergelar MS.c, meracik komposisi kepanitiaan membuat gelaran yang disokong habis Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel serta Bank Kalsel, Bank Indonesia, Amanah Borneo Park, Soka Travel, Intalu Clouth dinilai sukses dan mendapat apresiasi berbagai kalangan nasional.

 

Teguh Winarto, saat mengisi Dialog Khusus Pariwisata di TVRI Kalsel.

Ketua Umum Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Agus Pahlevi, menilai SUKA TM salah satu strategi cerdas yang dilakukan kawan-kawan penggiat pariwisata di Kalsel, dalam upaya mendukung kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif. Banyak terobosan yang dilakukan dalam dua kali event ini dihelat, dengan komposisi berbeda.

“Saya pribadi dan atas nama ASPPI sangat mengapresiasi perjuangan dan kerja keras kawan-kawan Aspplier di Banua (Kalsel),membuat terobosan-terobosan dan inovasi dalam menggarap ide untuk Travel Mart. Memang ini kerja kolektif,namun tidak terlepas juga dari sosok-sosok penting seperti Bebez di jilid pertama. Namun di Squel kedua ini lebih ngejreng lagi, Karena Mas Teguh itu The Jungle Ide’s, dibawa berpetualangan ke hutan Rumbia susur sungai di Desa Wisata Kanoko, Batola,” ungkap Agus Pahlevi.

Apresiasi itu juga tidak terlepas dari sosok bertangan dingin, Teguh Winarto.Owner Bebek Bapeer, yang di kalangan ASPPI DPD Kalsel dijuluki Menteri UMKM, membuktikan diri menyelenggarakan kegiatan yang mempertemukan Buyer dan Seller Se-Indonesia dan Luar Negeri. Padahal dirinya semula sempat ragu, karena tidak berpengalaman sekali mengendalikan event yang menjadi ikonik baru Travel Mart.

 

Peserta SUKA TM 2.0 mengunjungi Tugu Nol Kilometer Banjarmasin.

Adalah Muhammad Irfani, wartawan Economic Travelling.Com yang berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Teguh Winarto, disela aktivitasnya yang semakin sibuk, termasuk persiapan mengikuti sejumlah seminar dan Travel Mart dalam dan luar negeri. Berikut wawancaranya yang terangkum dalam liputan sederhana hari ini.

 

Assalamualaikum, Om Teguh…sebelumnya kami Keluarga besar Economic Travelling.Com mengucapkan selamat atas suksesnya SUKA TM 2.0.

Walaikum salam, terima kasih banyak. Salam buat kawan-kawan di Economic Travelling.Com, salah satu media online yang banyak membantu mempromosikan pariwisata Indonesia.

Terima kasih buat kawan-kawan semua yang sudah mendukung habis event tahun ini, Ibu Mutia Amana Nastiti, Ketua DPD ASPPI, Bapak Syarifuddin Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel. Kami juga tidak terlepas dari dukungan Bank Kalsel, Bank Indonesia, Amanah Borneo Park, Intalu Clouth, Papah Borneo Travel, PHRI Kalsel serta kawan-kawan di ASITA Kalsel.

Menarik sekali, kabarnya pertama kali ditawari jadi manajer utama SUKA TM (sebutan lain Ketua Umum Pelaksana), Anda sempat ragu dan berpikir dua kali menerima mandat kawan-kawan ASPPI Kalsel, gimana ceritanya ?

Hehehe, benar.Pada awalnya kami sempat ragu apa mampu.Karena disadari selama ini kami hanya bisa mengelola perusahaan travel, outlet-outlet rumah makan saja.Belum pengalaman memimpin langsung, atas dorongan dan dukungan kawan-kawan akhirnya kami memutuskan menerima mandat ini.Karena niatnya semata-mata ingin berperan memajukan pariwisata di Banua.

Ngomong-ngomong sebelum berbicara jauh, SUKA TM itu apa sih dan kinerjanya bagaimana ?

South Kalimantan Travel Mart atau SUKA TM, adalah satu event yang menawarkan konsep kerjasama bisnis antara Buyer atau travel agent dan Seller (pengelola destinasi wisata, perhotelan, sentra oleh-oleh,pelaku usaha lainnya berbasis pariwisata dan ekonomi kreatif).

Dalam pelaksanaannya diisi pula kegiatan Famtrip Wisata, ke sejumlah destinasi-destinasi unggulan termasuk destinasi baru, maupun terbarukan. Karena disini kami mengenalkan sejumlah destinasi baru yang wajb diketahui travel agent seluruh Indonesia.

Terus terang destinasi wisata di Banua ini sangat unik dan menarik. Tak salah kami bersama kawan-kawan di ASPPI Kalsel terus mendorong agar melalui kerjasama promosi B2B dalam Table Top, destinasi-destinasi wisata di Kalsel akan terus dikunjungi wisatawan apakah itu nusantara atau mancanegara.

Oke berbicara SUKA TM, publik selalu bertanya apa manfaat dan keuntungan yang didapat oleh daerah, khususnya Kalsel ?

Pertama adalah promosi bagi pariwisata Kalsel, karena di daerah kita sangat banyak destinasi-destinasi yang sangat menarik dan layak dipromosikan serta dijual untuk menarik minat orang atau wisatawan ke Kalsel.

Kedua ini adalah salah satu strategi cerdas mendukung program pemerintah daerah untuk mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan ke Kalsel. Kita mulai dari wisatawan nusantara dulu, syukur-syukur juga ada wisatawan mancanegara. Kami pun berharap event ini memberikan dampak luas bagi perekonomian yang dikontribusikan dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Ketiga ini akan menjadi pemicu semangat kawan-kawan pengelola destinasi wisata maupun perhotelan maupun sentra UMKM dan oleh-oleh  untuk terus membenahi dan meningkatkan layanan serta kawasan destinasi wisata yang sehat dan bersih maupun aman nyaman.

Yang terpenting adalah bagaimana kita memberikan kenangan mendalam bagi wisatawan, sehingga mereka kangen lagi ke Kalsel. Karena itulah hospitality menjadi nomor satu disamping kebersihan lingkungan, akses yang mudah, yang penting juga ketersediaan toilet sehat dan nyaman. Tentunya juga kuliner-kuliner khas Banjar itu bisa ngangenin, kemarin sejumlah peserta SUKA TM membawa Ketupat Kandangan dan oleh-oleh makanan cukup banyak.

Menurut Anda sendiri apa saja yang mesti dilakukan Kalsel mendukung kemajuan pariwisatanya ?

Kami pikir yang pertama adalah infrastruktur pendukung juga sangat penting, yang memudahkan akses menuju destinasi wisata. Ketersediaan hotel, guest house yang ada di sekitar daerah destinasi wisata, termasuk juga kuliner-kulinernya.

Tentunya kita bersama-sama tetap menjaga kearif lokal, karena Kalsel ini sangat unik dan menawarkan pesona tersendiri.Banyak seni budaya khas yang bisa kita promosikan bersama, kita butuh kolaborasi dan sinergi dalam memajukan pariwisata Kalsel.

Yang terpenting adalah bagaimana kita mendatangkan wisatawan setelah situasi yang membaik saat ini pasca pandemi.Karena semakin banyak wisatawan datang maka perekonomian bergerak, memberikan kesejahteraan masyarakat secara luas.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!