Hidden Paradise “Birdwatching” di Taman Wisata Alam Kerandangan Lombok

0

Hidden Paradise (surga tersembunyi) Indonesia juga ada di kawasan Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebagai destinasi wisata, Lombok punya ragam daya tarik. Mulai dari keindahan pantai, kekayaan bawah laut, adat budaya, wisata olahraga, gunung, serta wisata petualangan berbasis alam

Memang benar Lombok itu punya segalanya. Tak berlebihan jika Lombok disemati “pengakuan” itu sebagai daerah yang merupakan satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).

Banyak yang belum mengetahui, Desa Senggigi, Lombok Barat, memiliki kawasan hutan yang masih asri nan sejuk. Berbagai flora dan fauna juga hidup di sana. Salah satunya Taman Wisata Alam (TWA) Kerandangan dengan luas sekitar 396,10 hektare menyimpan keindahan alam yang bisa membuat pengunjung betah berlama-lama.

Pemandangan yang menyegarkan mata dan pikiran di sekeliling tumbuhan berwarna hijau, membawa wisatawan ke suasana alam yang sejuk dan nyaman. Rasa itu akan terasa seiring merdunya kicauan burung yang langsung terdengar, saat kaki-kaki wisatawan atau pengunjung memasuki kawasan  Taman Wisata Alam (TWA) Kerandangan.

Di sini wisatawan dapat menjelajah kawasan hutan yang totalnya mencapai 396,10 hektare, menikmati suasana alam nan syahdu. Menelusuri jalan setapak di bawah naungan pepohonan tinggi yang rindang, ditemani nyanyian alam nan surgawi. Sudah pasti wisatawan “tak ada yang mau pulang” kalau berada disini sejenak.

Sejak ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam pada tahun 1992, pengelolaan TWA dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan wisatawan namun tetap dalam prinsip pariwisata berkelanjutan. Karenanya taman wisata alam ini juga ramah untuk anak-anak.

Nah kalau ke kawasan ini, wisatawan pun bisa menikmati Air terjun Putri Kembar dan Goa Walet. Mudahnya akses menuju kesana, membuat perjalanan menyusuri Kerandangan semakin mengasyikan.Wisatawan Pengunjung tinggal menyusuri jalan setapak berupa kombinasi paving dan tanah sejauh kurang lebih 2 kilometer. Elevasinya juga tidak tinggi. Jadi, melenggang bersama anak maupun teman-teman berwisata di alam bebas  akan menjadi satu aktivitas yang sangat menyenangkan.

 

 

“Namun kalau sudah ke Taman Wisata Kerandangan, tak elok rasanya jika tidak menjelajahi kawasan yang lebih dalam lagi. Karena disana ada sorganya penggemar burung-burung eksotik, tentu kawasan ini terjaga dilindungi. Namun wisatawan bisa melihat langsung burung-burung, tentunya dari jarak yang dekat tanpa mengganggu habitat asli mereka di alam liar. Sensasi benda birdwatching,” cerita Abby, salah satu Traveler perempuan Indonesia, kepada Tim Economic Travelling.Com, saat menjelajah destinasi ini, akhir pekan tadi.

 

Salah satu kawasan Destinasi Wisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Abby sendiri sangat mengapresiasi pemerintah khususnya dalam menjaga spesies burung langka Indonesia. Seperti halnya yang ada di Taman Wisata Alam Kerandangan. Beberapa di antaranya masuk dalam kategori terancam punah seperti Elang Flores (Nisaetus floris). Selain itu juga ada Celepuk Rinjani (Otus jolandae) dan Cekakak Kalung-Cokelat (Todiramphus australasia), yang keduanya masuk dalam status hampir terancam. Selain itu ada juga Kehicap Ranting, Cekakak Sungai, Raja Udang Biru, dan masih banyak lagi.

Abby pun sepakat Taman Wisata Alam Kerandangan juga dapat dijadikan wisata edukasi atau laboratorium tumbuhan dan burung. Karena menjaga dan melindungi habitat spesies langka, sangat bagus disini. Apalagi di lokasi ini sangat bersih dan rimbun beragam jenis tumbuhan dan pohon.

“Kawasan Taman Wisata Alam Kerandangan bisa jadi sarana edukasi atau pendidikan yang efektif. Nah selain berwisata wisatawan muda khususnya milenial juga dapat sekalian belajar atau wisata edukasi. Dengan berkunjung ke sini mereka jadi tahu nama tumbuhan dan pohon serta jenis burung dan hewan lainnya,” kata Abby, yang juga salah satu Panitia Kemilau Tambora, 17 Agustus 2023, di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

 

Sensasi memoto puluhan jenis burung langka Taman Wisata Alam (TWA) Kerandangan, Lombok, NTB (Foto- Wahyudi Amin).

Hal senada juga diungkapkan Wahyudi Amin, petugas di TWA Kerandangan.Di kawasan ini terdapat sejumlah spesies burung yang habitat aslinya ada di dalam hutan ini

“Total ada 56 jenis burung yang sampai saat ini terdata di kawasan ini,” ujar Wahyudi Amin, kepada wartawan dan tim Biro Komunikasi Kemenparekraf.

Keberadaan burung-burung spesies langka inilah yang membuat wisatawan memantapkan langkah mengunjungi kawasan ini. Tak heran jika TWA TWA Kerandangan kian populer sebagai salah satu destinasi pilihan wisatawan dalam melakukan aktivitas wisata alam. Terutama wisatawan yang memiliki minat khusus atau ketertarikan kepada satwa.

“Itu baru jenis burung, TWA Kerandangan juga ‘rumah’ untuk deretan satwa lainnya seperti ular juga kupu-kupu. Terdata 11 jenis ular yang tiga di antaranya jenis berbisa. Yakni ular jenis viper dan kobra,” kata Wahyudi. (Olpah Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!