GAPKI Apresiasi Komitmen Gubernur Kalsel Majukan Perkebunan Kelapa Sawit

0

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, menerima Penghargaan Satyalancana Wira Karya Bidang Pertanian ini disematkan Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo mewakili Presiden Joko Widodo, dalam acara Pekan Nasional (Penas) XVI Petani Nelayan Indonesia di Lapangan Udara (Lanud) Sultan Sjahril, Kota Padang.(Foto Biro Adpim Pemprov Kalsel).

 

Padang – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalimantan Selatan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atas diterimanya penghargaan penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI Sabtu (10/06/2023) di Padang. Sumatera Barat.

“Pertama kami mengucapkan selamat atas penghargaan yang diberikan Bapak Presiden melalui Menteri Pertanian RI.Capaian prestasi ini menunjukkan perhatian dan komitmen Bapak Gubernur Kalimantan Selatan terhadap perkembangan industri kelapa sawit Indonesia khususnya bidang pertanian dan peternakan di Banua,” kata Edy S Binti, Ketua GAPKI Kalsel, kepada awak media, di sela-sela Pekan Nasional (Penas) XVI Petani Nelayan Indonesia di Lapangan Udara (Lanud) Sultan Sjahril, Kota Padang.

GAPKI menilai keberhasilan meraih penghargaan Satyalancana Wira Karya adalah bentuk komitmen dan gagasan keberhasilan inovasi program Siska Ku Intip (Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma), yang digagas Gubernur Paman Birin, sapaan akrab Gubernur bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel.

 

Ketua GAPKI Kalsel, Edy S Binti, bersama Delegasi GAPKI Kalsel di Pekan Nasional (Penas) XVI Petani Nelayan Indonesia di Lapangan Udara (Lanud) Sultan Sjahril, Kota Padang.

Gagasan -gagasan cerdas ini diimplikasikan dalam sinergi kegiatan peningkatan produksi dan populasi sapi melalui pemanfaatan lahan sawit inti-plasma, pemanfaatan limbah industri sawit dan pelepah sawit untuk pakan ternak.Program ini semakin komplet dengan penguatan pembiayaan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit, dan penguatan rantai pasok ternak dan hasil ternak. Sebelum program Siska Ku Intip dilaksanakan di Kalsel, budidaya ternak sapi di Kalsel bersifat tradisional, biaya produksi sapi yang tinggi.

“GAPKI Kalsel mendukung sepenuhnya Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan yang menjadikan program integrasi sawit sapi atau lebih dikenal dengan program “SISKA KU INTIP” sebagai kegiatan utama. Penggembalaan sapi di kebun sawit kurang efisien baik dari segi waktu, biaya dan tenaga karena sapi digembalakan secara lepas liar. Setelah adanya program Siska Ku Intip, pola produksi sapi telah berubah menjadi berbiaya rendah karena memanfaatkan sumber pakan yang ada di kebun sawit.Ini komitmen yang terus kami dukung. ,” ujar Edy S Binti didampingi Sekjen GAPKI Kalsel, Heroe Setiawan.

Program pengembangan ternak sapi melalui Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (Siska Ku Intip) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, ditetapkan sebagai role model untuk pengembangan sapi potong di Indonesia, oleh Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

 

Dukungan Penuh Tim GAPKI Kalsel untuk Pemprov Kalsel atas pengembangan program yang memajukan industri perkebunan kelapa sawit dengan program Siska Ku Intip.

 

Atas keberhasilan program ini pula Gubernur Kalsel, Paman Birin, diganjar Penghargaan Satyalancana Wira Karya Bidang Pertanian ini disematkan Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo mewakili Presiden Joko Widodo, dalam acara Pekan Nasional (Penas) XVI Petani Nelayan Indonesia di Lapangan Udara (Lanud) Sultan Sjahril, Kota Padang.

“Alhamdulilah. Terimakasih Bapak Presiden atas penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya. Penghargaan ini menjadi semangat kami untuk terus berkarya memajukan bidang pertanian dan peternakan di Banua,” kata Paman Birin kepada awak media usai menerima penghargaan.

Terkait dengan ini pula, Paman Birin menyebutkan ketersediaan pasokan telah terbentuk 20 klaster Siska Ku Intip yang tersebar di sejumlah Kabupaten yang meliputi  Tanah Laut,  Tanah Bumbu, Tabalong dan Barito Kuala.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, menyebutkan total populasi berjumlah 2.538 ekor sapi yang telah menghasilkan 59 ton daging sapi. Kalsel sendiri optimis  populasi akan terus bertambah seiring perkembangan program yang mematok target populasi 21.000 ekor sapi dan produksi daging 1.033 ton,pada akhir 2024 mendatang.

Gubernur Kalsel melalui Pergub 053-Tahun 2021, menyatakan kepada seluruh Perusahaan Perkebunan Sawit diwajibkan untuk mengimplementasikan Siska Ku Intip pada Tahun 2024.

Hal ini ditindaklanjuti dengan terbentuknya Tim Supporting Program Siska Ku Intip, yang terus gencar melakukan sosialisasi dengan target pada tahun 2024 dapat terimplementasi di seluruh perusahaan perkebunan sawit.(Olpah Sari Risanta).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!