Demi Angka Stunting Turun Tertinggi, Banjarmasin Perkuat Makanan Tambahan

0

Foto Ilustrasi : Kegembiraan anak-anak dalam sebuah acara Taman Kanak-Kanak di Banjarmasin.

 

Berhasil menekan laju pergerakan stunting di tahun 2022, Pemerintah Kota Banjarmasin kembali menyiapkan langkah-langkah strategis pada tahun 2023..Pada tahun ini Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan jajaran mentartgetkan Banjarmasin sebagai daerah tertinggi dalam penurunan angka stunting di Kalimantan Selatan.

Target ini cukup realistis setelah tahun 2022 lalu kota Banjarmasin telah mencapai 20% dalam penurunan angka stunting.Berdasarkan data Bappeda Litbang Kota Banjarmasin, Banjarmasin membukukan 20 persen dari  27 persen.Karenanya tahun ini Banjarmasin optimis bisa berada di kisaran 17 persen sesuai target.

“Alhmdulillah untuk tahun 2022 kita sudah mencapai 20% dari 27% dan target kita mudah mudahan ditahun 2023 17% dan 2024 sesuai dengan target itu bisa mencapai 14%,” terang Kepala Bappeda Litbang Kota Banjarmasin, Ahmad Syauqi berbicara di Forum Penilaian 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten/Kota Se Kalimantan Selatan, di Ruang Rapat Syahrir,Setdaprov Kalsel, di Banjarbaru, Selasa (23/05/23).

 

Forum Penilaian 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten/Kota Se Kalimantan Selatan, dibuka langsung Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar.(Foto Diskominfotik Banjarmasin).

Dalam paparannya tersebut pria yang juga Mantan Irban Wilayah I (Bidang Pemerintahan) Inspektorat Kota Banjarmasin, menyebutkan pada tahun 2023 yang tengah berjalan sekarang ada 22 kelurahan yang difokuskan untuk penanganan stunting. Tak hanya itu sambung Syaukqi, Pemko Banjarmasin terus berupaya menekan stunting lewat inovasi program “Mba FoodZi Acting” dan “Ka Baimb BaaCTING”. Lewat program-program tersebut diharapkan tidak lagi ditemui kasus stunting di kota Banjarmasin.

“Selain itu juga Dinas PPKBPM untuk penanganan stunting, sudah memberikan makanan tambahan kepada posyandu mereka juga bekerja sama dengan berbagai posyandu kepentingan, CSR dan dana dari APBD,” ujarnya.

Program pemberian makanan tinggi protein hewani seperti Ikan dan hasil laut, unggas (ayam, bebek, dll), telur, daging merah (sapi, kambing, dll), serta susu dan produk olahannya, adalah merupakan sumber protein hewani yang penting dan berguna bagi bayi untuk mencegah stunting.

“Bahkan Pak Wali Kota mewajibkan kepada Kepala SKPD untuk menjadi bapak/ibu anak asuh Stunting dengan memberikan makanan sebesar 450rb perbulan,” sambung Syauqi dalam pertemuan yang dihadiri pula Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, serta Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin, Helfian Noor, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, M Ramadhan, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Se Kalimantan Selatan beserta staff terkait.

 

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, dalam berbagai kesempatan termasuk kegiatan program pencegahan stunting menekan pentingnya pemberian makanan tambahan bagi anak dan balita.Hal ini sebagai salah satu solusi terbaik menekan stunting, termasuk juga lewat program “Mba FoodZi Acting” dan “Ka Baimb BaaCTING”.

“Hanya menegaskan saja bahwa apa yang kita lakukan hingga hari ini sudah benar, tinggal bagaimana frekuensi dan intensitasnya ditambah pada 14 kelurahan yang jadi lokus. Sehingga bisa diintervensi dengan tepat sasaran,” kata Ibnu Sina. (Ridzky Husna).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!