Kementan Fokus Cetak Wirausahawan Muda Pertanian Pedesaan Kalsel

0

 

Banjarmasin –  Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru kian fokus mengembangkan lahirnya wirausaha pertanian di tingkat perdesaan.Sekolah yang menjadi Project Provincial Implementation Unit (PPIU) Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) Programme ini pun mengadakan Re-Assessment terhadap Balai Penyuluhan Pertanian BDSP selaku Business Development Services Provider (BDSP).

BDSP sendiri merupakan pusat pembelajaran bagi petani terkait dengan pengembangan usaha. Oleh karena itu, untuk melihat kelayakan BDSP sebagai tempat untuk pelatihan di Kalimantan Selatan, PPIU Kalsel menyelenggarakan kegiatan Re-Assessment of BDSPs and Workshop yang digelar di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Jum’at (12/5/2023) lalu.

Kegiatan selaras dengan dengan program Kementerian Pertanian berpusat pada penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia Pertanian. Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa peran sumber daya manusia sangat berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian dibidang pertanian Indonesia.

Hal ini juga dikuatkan dengan pernyataan Kepala Badan PPSDM Pertanian,Dedi Nursyamsi yang menekankan sumber kekuatan pertanian terletak kepada penguatan SDM di bidang pertanian.

“Kekuatan pertanian Indonesia sangat dipengaruhi oleh penguatan SDM Pertanian melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan. Hal ini merupakan kunci utama untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern,” kata Dedi.

 

 

Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi santoso mengungkapkan tujuan dari Master trainer (MOT) dengan mengadakan checkspot/penilaian BDSP (Re-Assessment) ini adalah untuk melihat kelayakan dan apakah BDSP tersebut layak dijadikan tempat untuk pelatihan-pelatihan.

“Fungsi dari BPP dan P4s adanya peran dari penyuluh maka diadakan kegiatan pelatihan BMP dan Start up agar penyuluh dapat dijadikan  trainer. Pada kegiatan ini juga akan dipaparkan hasil dari penilaian MOT untuk masing-masing BDSP, dengan harapan BDSP bisa menjadi tempat atau wadah untuk pelatihan – pelatihan sesuai dengan standar” ujar Budi.

Kegiatan yang dihadiri oleh 25 orang peserta dari BPP, P4S dan Dinas terkait ini membahas peningkatan kapasitas BDSP “Re-Assessment BDSP”, sebelumnya dimulai dengan  dengan sosialisasi pada 18 April 2023 dan disusul dengan serangkaian kunjungan (check spot) BDSP yang berlangsung selama 27 April  hingga 4 Mei 2023 lalu, dan hasil penilaian form isian Re-Assessment BDSP. (Olpah Sari Risanta/Adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!