Silaturahmi Itu Indah dan Mudik Yang Merindukan

0

                        

 

Idul Fitri memang mampu melarutkan sejuta rasa, rasa rindu, rasa kebersamaan dan merajut indahnya sebuah silaturahmi. Tak heran, jika jutaan orang rela pergian ribuan kilometer dalam rentang waktu lama hanya sekedar melepas rindu kampung halaman, bertemu sanak keluarga, teman dan kerabat, mungkin sahabat di masa kecil.

Idul Fitri memberikan makna yang dalam bagi siapa pun, karena di dalamnya ada nilai-nilai luhur merawat, memupuk dan merekatkan silaturahmi dan kebersamaan, yang terasa nikmat dan indah. Lebaran seakan menghapus gegap gempita perjalanan panjang selama ini . mulai di perantauan atau pun yang selama ini berjuang di tanah kelahiran.

Meskipun bagi kami pribadi, tak menikmati mudik seperti saudara-saudara lainnya di berbagai kota dan negara, namun nuansa dan rasa mudik begitu terasa. Alhamdulilah, bagi sebagian orang Banjar seperti kami, mudik terdekat adalah ke kawasan Banua Anam atau lebih populer disebut dengan Hulu Sungai. Karena di Banua Anam ada enam kabupaten yang menjadi penyangga provinsi Kalimantan Selatan, selain Batola, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru dan Banjarbaru. Maklum saja, Banjarmasin menjadi kampung halaman kami, tentu mudik ke Banua Anam sekedar bersilaturahmi dengan sanak keluarga yang setia menunggu dan bermukim di sana.

 

Suasana silaturahmi lebaran bersama H Rosehan NB dan kawan-kawan semasa SMA.

 

Bagi yang tak mudik berada di kota merayakan hari kemenangan, masih bersyukur bisa bersilaturahmi dengan tetangga dekat maupun teman sekerja atau pun siapa saja. Jadi tak usah mengeluh, karena bersyukur masih diberikan waktu untuk berlebaran di kota atau perantauan.Karena yang tak bisa mudik bukan hanya kita semata, namun juga masih banyak yang lain, memilih bertahan dan berlebaran disini saja.

Mengutip tulisan Syamsul Yakin (DosenKPI Magister FDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) yang menyebutkan secara etimologis, silaturahmi dan silaturahim adalah dua kata yang semakna. Kedunya berasal dari bahasa Arab yang berarti jalinan kasih sayang, hubungan kasih sayang, dan yang semakna dengan keduanya. Silaturahim lebih sering diucapkan dalam kegiatan keagamaan dan karena itu terasa lebih sakral. Sedangkan silaturahmi adalah kata serapan yang keluar dari lidah orang Indonesia yang bermakna persaudaraan dan persahabatan.

Bentuk silaturami bisa halal bihalal warga, kantor, atau pun teman sekolah maupun kuliah.Seperti halnya silaturahmi yang direkatkan dalam buka puasa bersama di bulan Ramadan. Jika lebih sederhana lagi silaturahmi itu bisa dalam satu jalinan persahabat di sebuah grup whatsapp.Tentunya melalui silaturahmi menumbuhkan rasa kebersamaan dan persaudaraan.

Memang benar mudik ke kampung halaman adalah dimotivasi dari sebuah semangat silaturahmi, yang menyatukan rasa “sebuah kerinduan tak bertepi” , kenangan indah masa-masa lalu yang tak terlupa.

 

Lebaran banyak sanak keluarga berkumpul dan mudik menjadi sarana penawar rindu dalam sebuah silaturahmi

Lebaran itu identik dengan mudik. Dan H-7 lebaran hingga pasca lebaran, laporan semua stasiun tv swasta nasional mengangkat isu-isu pergerakan orang-orang yang mudik ke kampung halaman dengan pernak-perniknya. Kita tak bisa membayangkan bagaimana para wartawan dan reporter televisi ini silih berganti memberikan informasi segar terkait mudik lebaran. Maklum mereka juga pasti merindukan saatnya mudik, sama seperti halnya saudara kita yang bertugas di TNI dan Polri, atau mereka yang bertugas mulia mengantar pergerakan para pemudik, kapten kapal laut, pilot pesawat, supir bus hingga masinis kereta api, atau pun sopir angkut maupun tukang ojek konvensional maupun ojek online.

Memang benar bahwa mudik itu adalah kerinduan akan kampung halaman, orang-orang tercinta, sanak keluarga ataupun kawan yang telah lama tidak berjumpa merupakan alasan sebagian besar orang melakukan mudik. Beragam tujuan dari mudik tersebut, dari dan ke seluruh penjuru nusantara, hanya sekedar untuk bertemu sanak keluarga dan merayakan kemenangan bersama-sama.Karena itulah sungguh Indah sebuah Silaturahmi dan Mudik memang sesuatu yang dirindukan. Karenanya, Minal Aidin Wal Faidzin.(Ridzky Husna).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!