Cuaca Tak Menentu Jaga Kesehatan Saat Berpuasa

0

 

Bulan Ramadan saat yang ditunggu-tunggu umat Islam untuk menunaikan ibadah puasa. Bulan penuh keberkahan pun ini disambut suka cita masyarakat muslim di seluruh Indonesia termasuk Banjarmasin serta Kalimantan Selatan.

Meskipun begitu suasana Ramadan tahun ini diwarnai dengan cuaca yang tidak menentu.Sejak awal Ramadan panas dan hujan silih berganti menggelilingi langit Banjarmasin dan sekitarnya.  Perubahan ekstrem ini setidaknya bakal mempengaruhi kualitas suhu, terutama cuaca terik sepanjang hari, terutama berdampak kepada kesehatan.

“Karena itulah kami mengimbau kepada masyarakat khususnya di Banjarmasin untuk selalu menjaga kesehatan selama berpuasa.Menjalankan pola hidup sehat dan pola makan sahur maupun berbuka puasa itu sangat penting,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Dr. M. Ramadhan S.E., M.E, AK, CA, kepada Economic Travelling, Kamis (13/04/2023).

Ramadan berharap warga Banjarmasin selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan aman terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan penyakit. Karena itulah hindari makan saat bersahur dengan sambal atau buah yang asam, karena sangat berpengaruh bagi pencernaan. Selain itu mengkonsumsi air putih minimal yang cukup dan sesuai anjuran kesehatan, sehingga tidak kekurangan cairan dalam tubuh saat berpuasa.

Saat ini menurut lulusan Program Doktor Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, cuaca di Banjarmasin sangat ekstrem dan cenderung tidak menentu. Hal ini sangat berpengaruh bagi kondisi tubuh, karena cuaca yang berubah-ubah, terkadang hujan dan terkadang pula panas yang sangat terik.

“Karena itulah jaga daya tahan tubuh jangan sampai sakit, terutama batuk pilek (ISPA). Karena itulah kalau tidak perlu sama sekali, jangan keluar rumah di saat cuaca terik maupun hujan. Kunci terbaik setelah beraktivitas adalah istirahat yang cukup ditambah suplemen vitamin,” terang pria yang pernah bertugas di sejumlah rumah sakit di Kalsel.

 

 

Tak hanya itu pesan Ramadhan, cuaca yang sering berubah-ubah juga menyebabkan terjadinya demam berdarah.Karena itulah dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya. Jangan sampai sampah berserakan dan terdapat genangan air yang bisa memunculkan sarang nyamuk Aedes Aygepti.

“Tetaplah kita melakukan gerakan 3M (Menguras,Menutup dan Mengubur). Gerakan 3M merupakan cara ampuh untuk menekan angka penyebaran penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue).Sekarang ada 3M Plus, kalau plusnya adalah tidur menggunakan kelambu, hindari gigitan nyamuk dan menyalakan obat nyamuk atau menggunakan penyemprotan anti nyamuk,” tandasnya. (Ridzky Husna).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!