SMKPP Kementan Siap Gencarkan Genta Organik Melalui Sekolah Lapang

0

 

Kutai Kartanegara –Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) terus digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP). Hal ini dilakukan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang ramah lingkungan, sekaligus dapat memberikan nutrisi bagi unsur hara serta memperbaiki kesuburan tanah.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa salah satu cara untuk memperbaiki kesuburan tanah, adalah dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan terus meningkatkan penggunaan pupuk organik yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian.

“Salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, produksi pertanian dapat ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan,” ujar Syahrul Yasin Limpo.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengungkapkan dari berbagai hasil riset dan pengalaman petani, yang menyuburkan tanah bukan hanya pupuk kimia saja, juga pupuk organik, pupuk hayati, mikroorganisme lokal dan pembenah tanah.

“Pupuk organik, hayati dan pembenah tanah, petani mampu membuat sendiri, asalkan mau. Tidak ada alasan untuk tidak menyuburkan tanah di saat pupuk mahal,” ungkap Dedi.

Selaras dengan hal tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah BPPSDMP Kementan, melakukan pengawalan dan pendampingan dalam kegiatan Sosialisasi dan Rembug Tani dalam rangka pelaksanaan Sekolah Lapang (SL), Rabu (15/03/2023).

Kegiatan yang digelar di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mengusung tema besar genta organik . Sosialisasi dan Rembug Tani dalam rangka pelaksanaan Sekolah Lapang (SL) juga dihadiri langsung Kepala UPTD BPPSDMP Sempaja, Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Koordinator BPP Anggana, Sekdes anggana dan para penyuluh serta perwakilan beberapa poktan.

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso berharap melalui rembug tani ini para perwakilan yang hadir bisa bermusyawarah untuk menetapkan jadwal sesuai dengan kondisi setempat. Disamping itu pula dengan adanya SL mengenai genta organik nanti, para pelaku tani dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.

“Kami berharap dengan adanya SL nanti, bapak ibu pelaku tani bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia, syukur-syukur jika nanti bisa 100% organik. Sehingga produk yang dihasilkan bisa diklaim produk organik dengan harga tinggi,” terang Budi.

Hal itu diakui pula Kepala UPTD BPPSDMP Sempaja, Tri Ida Kartini. Menurutnya  mengurangi penggunaan pupuk kimia bukan berarti tidak boleh, namun lebih ke arah penggunaan pupuk berimbang antara pupuk kimia dan pupuk organik.

Dari kegiatan rembug ini, telah disepakati bahwa nantinya kegiatan SL akan digelar oleh BPP Anggana dengan diikuti oleh pesera sebanyak 50 orang dari 10 kelompok tani yang berasal dari desa Sungai Meriam dan Desa Sidomulyo.(Olpah Sari Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!