Happy Ending, Eddy Martono Ketua Umum GAPKI 2023-2028

0

 

Kuta- Bali  – Musyawarah Nasional Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) ke-XI benar-benar memberikan kejutan.Munas GAPKI kali ini juga membuka sejarah seorang Sekretaris Jenderal, Eddy Martono, menduduki kursi puncak sebagai Ketua Umum periode 2023-2028

Pria yang dikenal sebagai salah satu orang berperan besar dalam pembangunan daerah Mamuju, Sulawesi Barat, pada industri perkebunan kelapa sawit ditetapkan menahkodai organisasi besar berkelas “GAPKI”, setelah era kepemimpinan Joko Supriyono berakhir masa baktinya.

Tak ada yang pernah menyangka jika pria humble dan smart ini yang pernah merasakan perjuangan berjalan kaki 6 Km dan naik gerobak di tahun 1990-an, di Mamuju, untuk  ditugaskan perusahaannya, PT Astra Agro Niaga ke Mamuju untuk membuka perkebunan kelapa sawit, proyek pemerintah Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Trans, menjadi salah satu tokoh penting industri perkelapa-sawitan Indonesia.

“Saya siap memegang amanah anggota GAPKI di Munas mendatang untuk menjalankan yang terbaik bagi organisasi,” ujar Eddy Martono begitu dirinya secara sah ditetapkan sebagai Ketua Umum GAPKI.

Meskipun diakui tantangan industri sawit semakin berat di masa berikutnya baik di dalam dan luar negeri, Eddy optimis dengan kebersamaan dan kemitraan akan membawa kebaikan bagi industri kelapa sawit Indonesia. Di dalam negeri adalah tantangan produksi sawit mulai stagnan dan PSR tidak berjalan baik.

“Disinilah peranan GAPKI untuk terlibat dalam penyelesaian berbagai masalah tadi. Karena itulah, tema Munas XI mengenai kemitraan sebagai salah satu solusi peningkatan produktivitas masyarakat, ” jelas Eddy berdiplomasi.

Eddy Martono, menuturkan GAPKI akan meningkatkan kapasitasnya sebagai mitra strategis pemerintah yang telah berjalan baik di periode sebelumnya.

“Justru ini meningkatkan hubungan GAPKI dengan pemerintah sebagaimana dikatakan Wapres (Prof. KH. Ma’ruf Amin) dalam pembukaan Munas XI GAPKI. Bahwa kelapa sawit merupakan anugerah Tuhan Yang Maha yang tetap bertahan dari gempuran pandemi. Ditengah ketidakpastian ekonomi global, tetapi sawit mampu bertahan baik,” tutur pria yang dikenal dekat dengan kalangan media.

Meskipun jalannya sidang Munas GAPKI XI di Kuta Bali, berlangsung sengit dan memanas, namun berakhir dengan happy ending. Penetapan Eddy sendiri menuju kursi ketua umum memang cukup alot, setelah Munas mengumumkan Calon Ketua Umum berdasarkan usulan dari 13 GAPKI cabang yaitu Dwi Sutoro, Hadi Sugeng, Eddy Martono, Susanto Yang, Dwi Dharmawan, Kacuk Sumarto, Bambang Aria Wisena, Mona Surya, Mustafa Daulay, dan Tjokro Putro Wibowo.

Proses penentuan pun cukup membuat ritme sidang berjalan seru, terlebih saat pimpinan sidang memanggil calon formatur berdasarkan nama-nama di atas untuk ditanyakan kesediaannya sebagai calon formatur.

Berdasarkan info yang diterima sejumlah media, ada empat nama setelah dipanggil pimpinan sidang ternyata tidak ada  memberikan jawaban.Keempatnya adalah  Bambang Aria Wisena, Dwi Sutoro, Mustafa Daulay, dan Tjokro Putro Wibowo.

Sedangkan enam orang bakal calon lainnya maju ke depan yaitu Eddy Martono, Susanto Yang, Hadi Sugeng, Mona Surya, Tjokro Putro Wibowo, dan Dwi Dharmawan. Dari keenam orang tadi, pimpinan sidang pun menetapkan 5 formatur sesuai tatib.  Di depan pemilik suara,  Tjokro Putro Wibowo mundur sebagai calon formatur.

Akhirnya, pimpinan sidang menetapkan 5 formatur yang terdiri dari lima orang antara lain Eddy Martono, Susanto Yang, Hadi Sugeng, Mona Surya, dan Dwi Dharmawan.

Melalui musyarawarah dan mufakat ini pimpinan sidang kemudian menanyakan kesediaan kelima formatur tadi untuk maju sebagai calon Ketua Umum. Ternyata empat formatur mengundurkan diri sebagai calon Ketua Umum GAPKI dan menyisakan Eddy Martono yang menyatakan kesediaannya. Akhirnya, Pimpinan Sidang menetapkan Eddy Martono sebagai Ketua Umum GAPKI periode 2023-2028 secara aklamasi. (Olpah Sari Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!