Pertahankan, Banjarmasin Berhasil Menekan Frambusia

0

Jakarta – Kota Banjarmasin kembali menuai prestasi.Kali ini Banjarmasin ditetapkan sebagai kota yang berhasil menekan kemunculan penyakit kulit atau Frambusia.Bersama sejumlah kota lainnya di Indonesia, Banjarmasin dinilai sebagai salah satu daerah yang berhasil menangani penyebaran Neglected Tropical Disease (NTD).

Atas kinerja ini pula Pemerintah Kota Banjarmasin mendapat apresiasi khusus dari Menteri Kesehatan RI, Budi G. Sadikin.Penghargaan ini pun diberikan kepada Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina, yang diwakili Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Muhammad Ramadhan, dalam puncak peringatan World Neglected Tropical Disease (NTD) Day di Jakarta, Selasa (21/02/2023).

Pada kesempatan tersebut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan pengobatan dan pencegahan penyakit neglected tropical diseases (NTDs), perlakuannya sama dengan penanganan Covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan, deteksi-deteksi dan surveilans, termasuk terapi atau pengobatan, dan vaksinasi.

“ Karena vaksinnya belum ada, , maka protokol kesehatannya harus bagus, termasuk juga surveilansnya mesti bagus  maupun pengobatannya juga mesti bagus.” pesan Menteri Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Muhammad Ramadhan, mengaku bersyukur dengan penetapan Kota Banjarmasin ditetapkan bebas dari frambusia.Meskipun demikian tidak membuat Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Kesehatannya berdiam diri saja. Sejumlah langkah-langkah preventif dan edukasi hidup sehat terus dilakukan kepada masyarakat.

“Karena itu kami juga berharap dukungan semua pihak, agar bisa melakukan gerakan hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Sehingga kita bisa mempertahankan selalu status kota bebas Frambusia,Mohon dukungan semuanya,” kata Ramadhan saat dihubungi Tim Economic Travelling, Jumat (24/02/2023).

Pemerintah Kota Banjarmasin dan Kementerian Kesehatan menurut Ramadhan, terus berupaya melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit tropis terabaikan atau Upaya ini dilakukan untuk mengejar target eliminasi NTDs di Indonesia.

“Badan Kesehatan Dunia (WHO) melansir  ada 20 penyakit yang termasuk NDTs. Penyakit tersebut disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit.Nah di Indonesia Kementerian Kesehatan mencatat ada sejumlah penyakit NDTs yang diprioritaskan antara lain filariasis, cacingan, schistosomiasis, kusta, dan frambusia, dengan target eliminasi kepada lima penyakit tersebut.Di Banjarmasin gerakan itu terus kita lakukan bersama masyarakat dan stakeholder lainnya,” pungkasnya. (Ridzky Husna Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!