Keselarasan Gagasan “Pengusaha Berakhlak”  HIPMI Banjarmasin

0

                                                                                    Oleh : Husni Naparin

 

Ada hal menarik ketika mendengar istilah Pengusaha Berakhlak. Istilah ini dilontarkan seorang Aulia Rahman, Ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Banjarmasin, cukup menarik perhatian di tengah dunia usaha terutama di kalangan anak muda.

Bagaimana tidak “Pengusaha Berakhlak” yang digagas pria yang sehari-hari Pemimpin perusahaan Shakira Shobil Properti, yang baru juga mengemban sebagai Ketua organisasi bergengsi, sangat menggelitik dan diapresiasi.

Aulia Rahman berkeinginan membangun HIPMI Banjarmasin dengan semboyan baru, harus ada yang lebih memunculkan yakni meneladani sifat-sifat keteladanan Rasul dalam berusaha, yang mengedukasi tidak hanya fokus kepada keuntungan semata, akan tetapi Pengusaha dengan penghasilan yang berkah.

  1. Al-Baqarah/2: 177:

 

 “kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”.

Sebagai anggota HIPMI Banjarmasin, menurutnya pelaku dunia usaha haruslah memiliki akhak yang baik, sesuai dengan yang disebutkan dalam surah Al-Baqarah/2: 177, disamping sesuai dengan rukun islam, maka juga sesuai dengan sifat penolong, sabar dalam menghadapi ujian dalam berwirausaha, menepati janji dalam berwirausaha dengan tidak menggunakan hal-hal dusta dan berlebihan.

Sebagai mana pula yang termaktub dalam surah (Al-A’raf: 199).

 

 “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma´ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”

Dalam berwirausaha tentunya ada pihak-pihak yang mengandung unsur dusta atau penipuan, ataupun sifat-sifat bakhil dalam berfoya-foya menggunakan keuntungan, maka hal-hal yang tidak benar menurut islam. Hal ini juga tidak benar menurut norma dan aturan masyarakat yang berlaku di Indonesia, khususnya di Banjarmasin.

Sejatinya hal ini sudah harus di hindari, agar perilaku pengusaha di Banjarmasin menjadi suri tauladan dilingkungan keluarga, masyarakat bangsa dan Negara. Dengan sifat-sifat kebaikan tersebut itulah keberkahan akan datang dari usaha yang kita jalanankan, sehingga dalam komunitas lebih luas. Dalam persfekltif HIPMI Banjarmasin, pengusaha bisa menjadi contoh, bagaimana perilaku pengusaha yang berakhlak. Hal ini juga bisa  menjadi media pendidikan bagi yang sudah bergabung di HIPMI Banjarmasin.

Kesukesan dalam berusaha akan diiringi kehidupan yang bergelimang harta, sebagai “Pengusaha yang berakhlak” harus waspada terhadap salah satu cobaan atau ujian yang paling berat berupa kenikmatan. Hal ini seperti tercantum dalam surat Ali Imran ayat 14 yang berbunyi :

 

 

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”.

Disamping itu seorang pengusaha dan mereka yang baru terjun ke dunia usaha, harus memiliki mental harus siap gagal dalam berusaha, namun pengusaha juga harus siap ketika keberhasilan sudah didepan mata, dan ketika kenikmatan menjadi nyata. Membentengi diri dengan iman dan takwa serta selalu mengingat Allah dalam kesuksesan tersebut adalah suatu keharusan agar tetap dalam semboyan Pengusaha yang berakhlak”.

Tagline Pengusaha Berakhlak digaungkan saat digelar pengajian bisnis HIPMI Banjarmasin, Rabu tanggal 8 Pebruari 2023, di rumah Ketua HIPMI Banjarmasin. Keberlanjutan “Pengusaha yang berakhlak” ini dinilai banyak kalangan lebih berkesinambungan dan lebih amanah, sehingga ketertarikan investor semakin tinggi dan daya beli juga akan meningkat sesuai dengan Jurnal tentang Sustainability Usaha dalam artikel “Analisis Faktor-Faktor Sustainabilitas Lembaga Keuangan Mikro Syariah“ M. Kamal Jubair (2016).

 

  • Dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Sari Mulia Banjarmasin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!