Catatan Kecil Pertemuan Keluarga Besar SMSI Kalsel & Banjarmasin

0

Energi Baru Profesionalisme SMSI Turut Membangun Banua

Banjarmasin – Profesionalisme industri pers haruslah ditunjang dengan kemampuan terbaik para wartawan dan media massa. Era digitalisasi mengharuskan media dan SDM-nya benar-benar siap, terlebih pergerakan teknologi yang berkembang saat ini.

Setidaknya hal ini juga pernah dikemukan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate. Dilansir dari website kominfo.go.id, Menteri Jhonny G Plate pun menyebutkan saat ini yang insan pers akan dihadapkan kepada tiga tantangan pada era dusrupsi digital. Ketiga tantangan itu meliputi kecepatan mentransmisikan konten digital sesuai ekspektasi audiens; antisipasi penyebaran disinformasi, misinformasi dan malinformasi yang makin marak; dan pergeseran sumber pemberitaan yang diakses oleh masyarakat.

“Pers, jurnalisme dan media patut bersiap dalam menghadapi berbagai tantangan, terlebih di era disrupsi digital saat ini sebagai mana yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, ” ungkapnya dalam Konvensi Nasional Media Masa “Peluang Pers di Tahun yang Menantang” yang digelar Dewan Pers dalam rangkaian Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Sumatra Utara, Rabu (08/02/2023).

Mengutip Reuters Institut Digital News Report 2023, Menkominfo menyatakan media online menjadi sumber yang paling banyak diakses masyarakat Indonesia. Angka mencapai 88 persen, termasuk media sosial 68 persen. Sedangkan media konvensional televisi sekitar 57 persen dan media cetak berada di titik paling bawah yakni 17 persen

Hasil kajian Reuters Institute mengenai tren beberapa tahun yang akan datang, saat industri media tidak hanya ditentukan oleh seberapa cepat mengadopsi teknologi digital, namun seberapa cepat dapat mentransmisikan konten digital yang memenuhi ekspektasi audiens.

Tak hanya itu dirinya pun mengingatkan insan pers untuk memahami  sebaran disinformasi, misinformasi dan malinformasi. Karena itu pula Menkominfo meminta pers mengambil perhatian penuh dengan mendiskusikan solusi bersama-sama.

“Termasuk tren berita clickbait sarat sensasi yang marak terjadi di media online diharapkan menjadi perhatian insan pers untuk menjadikan ruang diginal nasional bersih dan bermanfaat. Itu yang harus diperhatikan, ditangani, agar ruang digital menjadi bersih dan bermanfaat bagi pengguna, termasuk pers, jurnalis, jurnalisme, dan media,” katanya lagi.

 

 

Bagaimana media dan wartawan menyikapi ? sejumlah organisasi Pers pun tentu terus bergerak bagaimana dalam situasi yang mengharuskan siap dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Sebuah tantangan yang harus bisa mematangkan para pengelola berita, terlebih media online.

Dalam pertemuan , Pengurus SMSI Kalsel dan SMSI Kota Banjarmasin,di Sekretariat SMSI Kalsel, di Kenanga Banjarmasin , Sabtu (11/02/2023)  memang sempat dikemukakan bagaimana eksistensi media online dengan pertumbuhan luar biasa, namun harus bisa menjaga nafas kebaikan dari sebuah Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers Nomor 40 Tahun 1999.

“Perubahan yang terjadi adalah bagaimana kawan-kawan media bekerja dalam tatanan koridor hukum, sesuai amanat Undang-Undang Pers beserta bagusnya Kode Etik Jurnalistik.Karena itulah penguatan SDM, menjaga martabat dan mengedepankan kesinambungan media yang dikelola yang membawa kesejahteraan bersama, disamping tugas utama menyampaikan informasi berkualitas,” tutur pemerhati media yang juga Penasehat Serikat Media Siber Indonesia Kalsel, H Siswansyah.

Hal senada diungkapkan pula oleh wartawan senior, Muhammad Risanta, yang berharap SMSI di Banua bisa berkontribusi bagus dan terhormat mengawal kemerdekaan pers. Diakui pria yang juga Ahli Pers Dewan Pers, era disrupsi digital saat ini, pertumbuhan media online cukup tinggi. Namun hal ini harus dibarengi dengan pemberitaan berkualitas dan mampu menginspirasi masyarakat.

“Bagaimana bisa menuju kesana, kata kuncinya adalah penguatan kapasitas wartawan dan manajemen media yang baik pula. Persoalan yang kita temui menjamurnya media online tidak dibarengi dengan kualitas karya jurnalistik, sehingga pernah dikritik seorang Antropolog Banua, banyak jurnalistik sampah berkeliaran.Kritik ini sangat bagus dalam arti memberikan masukan untuk kita bersama bisa berubah semakin profesional menghasilkan karya jurnalistik yang unggul,” jelas Risanta, kepada awak media.

Risanta sendiri menilai SMSI di Kalsel salah satu organisasi yang cukup peka dengan kondisi saat ini. Salah satu strategi yang ditempuh SMSI Kalsel dibawah kepemimpinan Anang Fadilah mendorong peningkatan kapasitas dan penataan manajemen media semakin profesional.Hal ini jelas menunjukkan kapasitas organisasi media siber, bukan sekedar “umpat lalu” namun bisa memberikan sesuatu energi baru dalam mendukung penguatan SDM di industri media di Banua.

“Saya mengapresiasi kawan-kawan di SMSI untuk bisa lebih maju dan program pengembangan dan penguatan SDM, serta memajukan anggota dan media yang dinaunginya. Penguatan-penguatan seperti inilah menjadi energi baru SMSI Kalsel dan SMSI Banjarmasin, dalam menghadapi tantangan. Yang terpenting adalah kebersamaan dan saling menguatkan satu sama lain,” ucap Risanta yang juga adalah Dosen STIE Pancasetia Banjarmasin.

Sementara itu Ketua SMSI Kalsel, Anang Fadilah, mengaku siap membawa perubahan semakin baik dan profesional untuk wartawan dan media yang dinaungi organisasi yang dipimpinnya tersebut. Dirinya bersama pengurus lainnya pun akan bahu membahu membawa organisasi ini untuk memajukan industri pers, khususnya media siber yang berlandaskan kepada Kode Etik Jurnalistik dan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 2023.

“Yang terpenting adalah di SMSI ini, Merintis Bersama dan Sukses Bersama. Karena itulah saya mengapresiasi semangat luar biasa keluarga besar SMSI di Banua yang ingin memberikan kontribusi positif bagi Banua, khususnya perannya dalam penyaji informasi-informasi yang berkualitas dan memberikan edukasi kepada masyarakat,” tutur Anang Fadillah, yang juga Pimpred Barito Post.

SMSI Kota sendiri dibawah komando, wartawan muda energik, Adam, menyatakan siap memberikan yang terbaik untuk memajukan Pers di daerah lewat program-program membangun dan berwawasan ekonomi.

“Insya Allah ada beberapa program yang diselaraskan dengan kondisi saat ini, terutama penguatan SDM dan media, Dan terbaru kami akan menyiapkan Komite Media Siber & Media Sosial, membentuk MCM Kota Banjarmasin dan LBH SMSI Kota Banjarmasin.Dan terpenting adalah dalam waktu beberapa hari lagi Pelantikan Pengurus SMSI Kota Banjarmasin,”tutupnya. (Ridzky Husna Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!