Latih Petani Millenial di Kalsel, Kementan Ajak Atasi Biaya Pakan

0

 

Tanah Bumbu – Upaya mendorong kemampuan para petani milenial terus dilakukan. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru tiada henti meningkatkan wawasan dan pengetahuan khusus untuk petani-petani muda di Kalimantan.

Sebagai Provincial Project Impeletation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan (Kalsel), Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru bersama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kec. Satui, selaku Business Development Service Providers (BDSP) dari Program YESS menyelenggarakan pelatihan advance training bagi penerima manfaat program YESS yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari sejak Kamis (10/11/2022) lalu diikuti 22 orang peserta yang menggeluti bidang budidaya itik. Pelatihan sendiri mengusung tema pelatihan pengolahan pakan itik.

Menurut Koordinator BPP Satui, Ulung, tema pakan budidaya itik ini dipilih untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pakan itik.Hal ini agar peternak itik yang ada di Tanah Bumbu dapat membuat pakannya secara mandiri, dan dapat menyesuaikan jenis pakan yang diolah dengan jenis itik yang dibudidayakan. Strategi ini dilakukan dengan harapan dapat menekan pengeluaran untuk membeli pakan.

Program pelatihan ini pun disambut antusias tinggi para peserta. Hal ini terlihat dari keaktifan peserta dalam mengikuti serangkaian materi yang diberikan oleh praktisi yang dihadirkan. Pelatihan ini juga turut dihadiri dan didampingi oleh pihak dari PPIU Kalsel, Koordinator BPP Satui, PPL, Mobilizer dan Fasilitator Program YESS

Ahmad Munawir salah satu peserta mengungkapkan kesenangannya bisa mengikuti kegiatan ini. Baginya hal ini semakin menambah ilmu dan wawasan dalam membudidayakan

“Dengan adanya kegitan ini karena menambah ilmu dan wawasan tentang pengolahan pakan ternak serta mendapatkan pengalaman dan teman baru dari pelatihan sehingga jaringan pertemanan meluas yang akan memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha,” ujarnya

Dalam pelatihan ini peserta juga mendapat pembekalan materi mulai pengenalan jenis itik, agribisnis ternak itik. Tak hanya itu peserta pun bisa mengenal lebih jauh bahan pakan ternak itik dan kandungan gizinya, serta formulasi pakan ternak itik berbasis pakan lokal yang disertai dengan praktek pengolahan pakan itik.

Program Pelatihan  ini selaras dengan optimistis Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), jika kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini,” sebut Syahrul optimis.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” jelas Dedi. (Olpah Sari Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!