Terima Kasih STIE Pancasetia Kontribusi Untuk Banua

0

 

Biaya Kuliah Terjangkau Dilengkapi Fasilitas Terbaik Tidak Kalah Dengan Perguruan Tinggi Di Pulau Jawa

 

Banjarmasin – Alhamdulillah, Sabtu siang (19/11/2022) 865 orang lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pancasetia Banjarmasin menjalani prosesi wisuda. Dalam Sidang Senat Terbuka, yang dipimpin langsung Ketua STIE Pancasetia, Dr.Nurus Sjamsi, terlihat ratusan lulusan S1 dan pascasarjana dari berbagai kota di Indonesia mengikuti proses wisuda dengan khidmat.

STIE Pancasetia boleh berbangga karena dalam masa pandemi berhasil meluluskan 865 orang (S1 dan S2). Jumlah ini terbilang besar untuk rombongan mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studi di kampus Gila Marketing.Tak heran jika kelulusan ini memberikan motivasi tersendiri bagi mahasiswa lainnya yang tengah menempuh studi baik strata 1 maupun strata 2.

Momen kelulusan ini juga menjadi istimewa, karena lagi-lagi orasi ilmiah disampaikan tamu istimewa, Dr. Ampera A. Y. Mebas, SE., MM, Bupati Barito Timur, setelah di tahun 2021 orasi ilmiah juga dibawakan Walikota Banjarmasin, H.Ibnu Sina.

 

 

Ampera panggilan pria kelahiran Tanjung 1967 merupakan juga alumnus STIE Pancasetia Banjarmasin. Ia pun menguraikan betapa pentingnya pendidikan bagi siapa umum tanpa memandang usia. Terlebih era society 5.0, mengharuskan semua orang harus membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni.

“Meskipun begitu dalam menempuh ilmu kami berjuang sama dengan mahasiswa lainnya dan diperlakukan setara sebagai orang yang menempuh studi di kampus.Jadi tidak ada perlakukan khusus, seorang Bupati ketika dia menempuh studi di perguruan tinggi ya statusnya adalah mahasiswa dan harus mengikuti ketentuan yang berlaku.Alhamdulillah kami bisa melewati dengan baik mulai S1,S2 hingga jenjang S3.” Kata Ampera, yang sempat juga menjadi anggota DPRD Tabalong selama dua periode.

 Karena itulah disela-sela orasi ilmiah, Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, ini pun memberikan motivasi khusus sekaligus pesan bagi wisudawan untuk tidak pernah berhenti menuntut ilmu. Sepanjangan diberikan kesehatan, rejeki dan kesempatan, tidak salah jika terus belajar sepanjang masa. Karena pendidikan itu penting bagi seseorang, terutama ASN dalam menunjang kinerja dan kedinasan, disamping untuk wawasan pengetahuan.

“Kami pribadi pun masih berkuliah S2 hukum dan Theologi. Berbagai disiplin ilmu, biar kita tahu bagaimana belajar hukum dan belajar ilmu agama. Meskipun sudah bergelar doktor di bidang ekonomi, kita perlu juga mempelajari ilmu lainnya, “ tutur orang tua Gerry Perdana Destara A. Mebas (mahasiswa STIE Pancasetia yang ikut diwisuda).

 

 

Senada dengan itu Wakil Bupati Kotabaru, Andi Rudi Latif,SH sangat mengapresiasi kampus Gila Marketing, STIE Pancasetia, yang banyak menghasilkan lulusan-lulusan terbaik untuk menunjang kebutuhan SDM handal dan profesional di Banua. Terlebih melalui program-program yang selaras dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, sekolah ini mampu mencetak kader-kader wirausahawan berdaya saing tinggi.

“Kami sangat mengapresiasi Program Bisnis Gila Marketing STIE Pancasetia, yang ternyata melatih mental dan semangat wirausaha muda kampus. Disamping itu saya tertarik apa yang disampaikan Project Officer STIE Pancasetia, Dr Andri Radiany, yang mengatakan kita harus bisa membuat sesuatu beda dengan orang lain dan menjadikan kesukaran menjadi kelebihan dan keistimewaan yang tak bisa diprediksikan orang sebelumnya,” ujar Andi Rudi Latif, yang datang khusus menghadiri wisuda STIE Pancasetia, di Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Sabtu (19/11/2022).

 

Wakil Bupati Kotabaru, Andi Rudi Latif dan Sekda Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman didampingi salah satu  Dosen STIE Pancasetia Banjarmasin.

 

Sebelumnya dalam sambutan khususnya, Project Officer, Dr.Andri Radiani, Bf.t,MM, menyebutkan arti kesuksesan adalah berawal dari kegagalan.Karena dari kegagalan itulah menurutnya semua orang yang mengalami bisa belajar dan diberikan petunjuk untuk melangkah dan menemukan jati diri yang semakin baik.Dia pun menceritakan bagaimana perjuangan seorang Profesor Rahmadi Radiany, mengangkat eksistensi kampus STIE Pancasetia (setelah mengambil alih kepemilikan) dari mahasiswa yang hanya 40 orang menjadi puluhan ribu lebih hingga sekarang dengan kampus termegah di Kalimantan.

“Sepeninggal beliau di tahun 2007, kami tengah mengembangkan kampus STIE Pancasetia yang fokusnya di kota Banjarmasin, namun kemudian kami mengembangkan lagi ke Banjarbaru dan sudah berdiri kampus megah di kawasan Trikora Banjarbaru,dengan tetap mengusung visi misi kami sebagai perguruan tinggi termurah di level perguruan tinggi,” sebut Andri Radiany, yang disambut aplus ribuan orang yang memenuhi Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin.

Andri Radiany pun membeberkan salah satu yang membuat kampus STIE Pancasetia terkenal adalah karena faktor biaya perkuliahan yang terjangkau.Hal ini sesuai dengan keinginan pendirinya dan visi misi STIE Pancasetia yang dapat terjangkau untuk masyarakar luas di Kalsel maupun daerah launnya, bisa menempuh studi S1 dan S2 di kampus Banjarmasin maupun Banjarbaru, namun dengan segala fasilitas dengan perguruan tinggi yang ada di pulau Jawa yang berbiaya mahal.

“Nah SPP di kampus kami sekarang masih ada yang Rp.250 ribu – Rp.300 ribu per bulannya, untuk kelas pagi dan kelas malam.Nah kalau dibagi dengan 30 hari itu sama dengan kita minum kopi.Jadi SPP nya tidak semahal kopi di café,” bebernya.

 

Project Officer STIE Pancasetia Banjarmasin, Dr Andri Radiany dan Sekda Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman.

 

Sementara itu Ketua STIE Pancasetia Banjarmasin, Dr Nurus Sjamsi,menjelaskan berdasar Tracer Studi terhadap alumnus STIE Pancasetia pada Tahun 2022, dengan sample alumni tahun 2018 hingga 2021 dengan jumlah 1.438 orang, diperoleh kesimpulan masa tunggu kelulusan untuk mendapatkan pekerjaan kurang dari 6 bulan sebanyak 42,25 persen, antara 6 bulan hingga 18 bulan  47,70 persen.

“Sedangkan untuk katagori tempat kerja meliputi 54,9 persen bekerja pada perusahaan swasta, 11 perses menjadi wirausaha, 28,7 persen bekerja pada lembaga pemerintahan, 4,6 persen bekerja di BUMN dan BUMD, sisanya 0,8 persen pada institusi-organisasi multilateral.Sedangkan 49,08 persen masuk dalam kesesuaian bidang kerja tertinggi,” jelas Nurus Sjamsi.

Pada wisuda tahun ini, STIE Pancasetia juga menempatkan lulusan terbaik Program Magister Manajemen (S2) yakni M.Rizal Halimi, Riri Pradika dan Elpina. Untuk S1 Jurusan Akuntansi peringkat pertama hingga ketiga diraih Reda Rosetania, Arfah,Dhea Yulianti. Sedangkan Jurusan Manajemen terbaik pertama diraih Pajriah, disusul Mohammad Iyul Dwiana Putra dan Noor Amelia Sari. (Olpah Sari Risanta).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!