Bersama Kementan, Petani Millenial Kalsel siap Atasi Krisis Pangan Global

0

Banjarbaru – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo percaya bahwa Indonesia semakin kuat dan siap menghadapi tantangan pertanian ke depan karena ada petani milenial.

Hal ini disampaikan Mentan SYL saat memberikan arahan dan membuka Sarasehan Petani Milenial 2 Tahun 2022, yang mengusung tema ” Mendukung Antisipasi Krisis Pangan Global”, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (7/10/2022).

Mentan Syahrul menuturkan, kegiatan sarasehan merupakan pertemuan yang bertujuan menyatukan hati dan emosional untuk bertekad mengawal bangsa dan kehidupan rakyat.

“Kita hadir di sini tentu saja sebuah rahmat Tuhan yang luar bisa, terutama anak-anakku milenial bahwa insyaallah ibu bapakmu dan keluargamu tenang. Masyarakat saya di Papua, ada petani milenial yang akan menjaga bangsa dan negara ini,” kata Mentan SYL.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu juga menegaskan, kekokohan dan besarnya bangsa dan negara ini ditentukan kekokohan dan besarnya pertanian.

“Kalau begitu, menghadapi pertanian 2023 bagai menghadapi perang untuk kepentingan bangsa dan negara. Kita perang, yuk hadapi tantangan itu. Inilah saatnya kita bela negara dan petani,” tegas Mentan Syahrul.

 

 

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan, petani milenial dan pengelola P4S juga bertekad berdiri di garda terdepan untuk mengantisipasi kiris pangan global.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran aktif petani milenial, P4S, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antarwilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan,” ujar Dedi.

Pada Sarasehan Petani Milenial 2 yang bertempat di Hotel Claro, Makassar pada 6-8 Oktober 2022 lalu,  beberapa  unsur pelaksana program YESS di wilayah koordinasi PPIU Kalimantan Selatan, mendapatkan  penghargaan yang diberikan langsung oleh Menteri Pertanian .

Untuk kategori DIT (Distric Implementation Team) terbaik diraih oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan yang diterima langsung oleh Kepala Distanhorbun Tanah Laut.M. Faried Widyatmoko,

Sedangkan kategori BDSP (Bussines Development Support Provider) terbaik diraih oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Pelaihari, Kalimantan Selatan dan diterima langsung oleh Koordinator BPP Pelaihari, Saidillah.

Saidillah sendiri Usai menerima penghargaan mengungkapkan rasa bangga dan terima kasihnya atas nama BDSP Kecamatan Pelaihari yang telah diberi kepercayaan sekalihus dianugerahkan penghargaan.

“Atas nama BDSP Kecamatan Pelaihari kami mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada DIT dan PPIU Kalsel. Harapannya dengan penghargaan ini akan memacu kami bersama berbuat lebih baik dalam mensukseskan program YESS terkhusus di tanah laut dan Kalsel pada umumnya” Kata Saidillah.

Senada dengan Saidillah, Taufiq yang meraih penghargaan untuk kategori Financial Advisor terbaik mengatakan penghargaan tersebut baginya adalah sebuah tugas besar, dan ia terima dengan penuh rasa bahagia atas perhatian dari kinerja seluruh tim di Kabupaten Banjar. Penghargaan ini juga adalah bentuk apresiasi pemerintah, terutama kementan atas kinerja seluruh tim di Kabupaten Banjar.

“Penghargaan ini adalah sebuah tugas besar bagi saya, terutama untuk meningklatkan kinerja semakin baik dan baik lagi, terutama dalam mengatisipasi krisis pangan global.” Kata Taufiq, Financial Advisor (FA) Program YESS dari Kabupaten Banjar.

Selain Taufik, penghargaan juga diberikan kepada Rina, Fasilitator Muda asal Kabupaten Tanah Bumbu. Untuk kategori Mobilizer terbaik Kalsel juga meraih melalui  M. Fajar Reza Setiawan dari Kabupaten Banjar.Rina, perempuan muda ini meraih Peraih predikat terbaik untuk kategori Fasilitator Muda ini. Rina pun mengaku bersyukur diberikan kepercayaan sekaligus penghargaan yang menjadi motivasinya untuk semakin baik dan profesional melakukan pendampingan kepada peserta program YESS.

“Dengan penghargaan  atau apresiasi ini, kami merasa sangat bangga dan bahagia. Tentunya ini  menjadi support yg luar biasa dalam melakukan pendampingan kepada para peserta program YESS di daerah, harapannya akan tercipta regenerasi petani, berbasis teknologi dan informasi, berwawasan usaha dan berwawasan ekspor,” sebut Rina.

Sarasehan Petani Milenial 2022 merupakan pertemuan Petani Milenial, Petani dan Penyuluh dengan mengusung kegiatan yang inovatif dan kolaboratif dalam penumbuhan wirausaha muda pertanian dan mendukung upaya penguatan ketahanan pangan nasional.

Sarasehan Petani Milenial 2 tahun 2022 sendiri bertujuan menumbuhkan peran aktif petani milenial, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antar wilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan.(Olpah Sari Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!