Mencegah Publikasi di Jurnal Predator, Ini Cara STIE Pancasetia Lindungi Penelitinya

0

Banjarbaru – Antusiasme Dosen Peneliti membuat penelitian ilmiah dan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di tanah air  terbilang tinggi.Ribuan karya para peneliti selalu menghiasi jurnal-jurnal terindek Scopus (internasional) dan Sinta (nasional).Hal ini tentu menjadi kebanggaan dan prestise tersendiri di kalangan akademisi terutama yang rutin melakukan penelitian dan publikasi jurnal ilmiahnya.

Namun kewajiban publikasi jurnal nasional maupun internasional (masuk dalam database) ternyata selalu dibayang-bayangi kehadiran jurnal predator.Kebanyakan jurnal predator menawarkan iming-iming publikasi yang cepat.Tak heran banyak para dosen maupun mahasiswa yang terkecoh, karena kurang cermat dan teliti.

“Harus berhati-hati dan cermat, jangan terburu-buru dalam publikasi internasional, karena salah sedikit akan mudah salah pilih dan terjebak dalam penerbit jurnal predator.Padahal seharusnya para penulis atau peneliti bisa mempulikasikan artikel atau jurnal di jurnal terindek scopus,” ungkap Dr Nanik Kustiningsih SE MM, Dosen STIE Mahardika Surabaya, Pembicara Utama Seminar Dosen, Peningkatan Mutu Penelitian Melalui Jurnal Internasional Bereputasi dan Tentang HKI, di Kampus STIE Pancasetia, Trikora, Banjarbaru, Jumat sore (26/8/2022).

 

 

Perempuan yang juga Ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) STIE Mahardika Surabaya, mengatakan jurnal predator tersebut diduga sering muncul seiring dengan adanya kewajiban publikasi jurnal internasional.Biasanya muncul untuk memanfaatkan kelengahan dan ketidakpahaman para dosen termasuk mahasiswa yang inging mengirimkan karya-karya tulis ilmiah mereka yang merupakan hasil penelitian ilmiah.

 

“Karena itu kami sangat mengapresiasi STIE Pancasetia Banjarmasin yang selalu melakukan sosialisasi kepada dosen-dosennya agar berhati-hati dalam mengirimkan artikel-artikel ilmiah dan bisa memilah mana yang benar-benar valid, sehingga tidak terjebak serta masuk dalam jurnal predator, yang dalam proses penerbitannya tidak didapati proses peninjauan ilmiah terhadap naskah yang bisa dipertanggungjawabkan,” papar Nanik saat berdiskusi serius dengan peserta Seminar Dosen ini.

Nanik pun memberikan tips khusus agar dosen peneliti tidak mudah tergiur dengan tawaran yang sering diberikan para penerbit jurnal predator tersebut. Karena biasanya penerbit-penerbit seperti ini menawarkan penerbitan cepat namun membayar cukup mahal.Selain itu biasanya menggunakan tata cara yang cukup agresif untuk merekrut penulis dan editor.

“Biasanya mereka sangat agresif mengirimkan penawaran penulisan artikel. Jurnal yang berkualitas biasanya jarang mengirimkan penawaran mempublikasikan artikel,karena  orang pun sudah mengetahui kredibilitasnya. Meskipun begitu tidak semua mengirimkan penawaran untuk pengiriman artikel adalah predator, tetapi saja kita waspada,” tegas Nanik.

 

 

Ketua STIE Pancasetia Banjarmasin, Dr Nurus Sjamsi, menjelaskan Seminar Dosen dengan tema Peningkatan Mutu Penelitian Melalui Jurnal Internasional Bereputasi dan Tentang HKI,adalah bagian dari upaya kampus meningkatkan kapasitas para dosen peneliti dalam hal penulisan dan publikasi karya-karya ilmiah sehingga bisa menembus jurnal ilmiah yang bereputasi. Di satu sisi para dosen mendapat pemahaman terkait pengiriman artikel ilmiah yang terindeks Scopus, sehingga tidak merugikan mereka dan terhindar dari jurnal-jurnal predator.

“Pemahaman inilah salah satu strategi melindungi para dosen, sehingga kekayaan intelektual mereka benar-benar aman dan publikasinya pun yang benar-benar baik dan aman. Hak Kekayaan Intelektual memang harus dijaga.Itulah kenapa sosialisasi seperti selalu dilakukan sebagai bagian peningkatan kapasitas para dosen,” jelas Nurus Sjamsi.

 

 

 

Sosialisasi Pencegahan Jurnal Predator pun disambut gembira sejumlah dosen yang mengikuti Seminar Dosen yang berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu, tangga 26-27 Agustus 2022, di Kampus STIE Pancasetia, Jalan Trikora, Banjarbaru. Selain diikuti para dosen Kampus Gila Marketing, acara ini dihadiri peserta dosen tamu dari STIMI Banjarmasin.

“Alhamdulillah ini pencerahan luar biasa dari ahlinya. Karena kasus-kasus seperti ini cukup banyak terjadi di dunia akademik.Karena itulah masukan-masukan yang diberikan pemateri sangat berguna sekali bagi kami bagaimana bisa mempublikasikan karya tulis atau artikel ilmiah ke level internasional aman dari jebakan jurnal predator tersebut.Kami berharap kegiatan serupa ada lagi sebagai bagian penguatan percepatan kemampuan dosen menulis dengan baik dan profesional,” ujar Sudirwo,SE,MM, salah satu Dosen STIE Pancasetia, yang mengikuti Seminar Dosen selama dua hari. (Olpah Sari Risanta).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!