Menikmati Jakarta Sore-Sore dan Sarinah Indonesia Banget

0

Catatan Journey Press Touring Kalimantan Jawa 2022

Jakarta cerah saat Tim Jurnalis Press Touring asal Kalsel tiba siang di kota ini. Suara klakson dan deru mobil menemani perjalanan di sepanjang kawasan Grogol, setelah sebelumnya rombongan tim Journey Press Tour Kalimantan Jawa melintasi tol arah dalam kota dari kawasan Cengkareng. Jakarta tetap dikawal kemacetan di sore hari, begitu memasuki kawasan Sudirman Arah Jalan Thamrin.

Perjalanan sejumlah jurnalis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Jurnalis Kalsel (FKJK) dan Economic Travelling.Com pun dimulai dari ibukota. Rute awal sebelumnya dipusatkan dari Surabaya, namun karena trip ada dua kali, Juli dan Oktober 2022, akhirnya perjalanan perdana diawali dari Jakarta.Terlebih pada akhir Juli dan Awal Agustus cuaca melalui jalur laut kurang bersahabat, sehingga tim yang dikomandani M.Risanta ini memilih rute Jakarta-Bandung dan sekitarnya.

Minggu sore rombongan pun memilih berhenti di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.Tepat di teras Sarinah, sebuah pertunjukan menyita perhatian.Permainan musik tradisional asal Minahasa, Sulawesi Utara, yakni kolintang seakan menyapa selamat datang bagi wisatawan. Sore itu tiga kelompok kesenian masyarakat tampil menghibur pengunjung mal Sarinah.

 

 

 

“Ini merupakan salah satu bentuk kreasi para penggiat seni di Jakarta dengan beragam suku, memainkan kesenian musik khas daerah, Kolintang. Para pemainnya adalah ibu-ibu dan kelompok seniman yang menyukai musik Kolintang. Kebetulan kami mendapatkan apresiasi dan space bermain di teras Sarinah, untuk menghibur masyarakat, yang sudah lama merindukan saat-saat seperti ini,”tutur Nia, warga asal Cipete dari kelompok seni Promisty, yang ikut bermain dalam pertunjukkan kolintang di Sarinah, Jakarta Pusat.

Kelompok Promisty sendiri adalah salah satu tim kolintang yang beranggotakan ibu-ibu dari berbagai kawasan di Jakarta.Bermain di tempat keramaian seperti Sarinah, menjadi kebanggaan tersendiri para perempuan paro baya ini.Karena itulah pandemi yang sudah membaik, mereka manfaatkan untuk berekspresi sambil bersilaturahmi dengan seniman-seniman lainnya.

Tak hanya memainkan lagu-lagu khas Minahasa, tiga grup kolintang juga bisa mengiringi sejumlah lagu-lagu hits saat ini, seperti Yang Terdalam (Noah),Senam Maumere, lagu dangdut hingga pop barat 40. Semua dimainkan dengan mulus dan mendapat aplus pengunjung.

 

 

Sarinah sendiri kini menjadi pusat perhatian setelah direnovasi gedungnya total pemerintah. Renovasi itu pula sebagai upaya membawakan kembali spirit lama ke dalamnya sebagai etalase produk UMKM. Konon Ikon pusat perbelanjaan pertama di Indonesia ini hadir kembali dengan slogan indah “The Window of Indonesia”. Pemerintah dan pengelola pun menjadikan Sarinah sebagai space atau ruang kreativitas bagi masyarakat untuk menunjukkan produk-produk dalam negeri.Dilansir dari Instagram @sarinahindonesia, disebut kehadirannya merupakan sebuah gerakan untuk membangun semangat lokalitas dan memberikan panggung bagi karya unggulan khas Nusantara.Hem, sebuah langkah yang patut untuk diapresiasi.

Menyebut nama Sarinah, sudah pasti memori sejarah membawa kita kepada kenangan indah masa lalu. Kenangan itu terlihat begitu pengunjung memasuki Pusat perbelanjaan Sarinah yang terletak di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Pengunjung bisa bernostalgia  Relief Soekarno, Kolam Pantul, dan eskalator pertama di Indonesia.Eskalator ini pun tak luput jadi spot foto unik para pengunjung.

“Alhamdulillah,meskipun dulu sering main ke Sarinah, eh kita baru tahu ada eskalator pertama di Indonesia. Ini pusat perbelanjaan yang banyak menyimpan sejarah dan kini menjadi wadah baru pelaku ekonomi kreatif mengekspresikan karya-karya mereka dengan baik,” ujar Nuke, salah satu jurnalis yang menemani perjalanan Tim Press Touring kali ini.

 

 

Sarinah memang identik dengan Jakarta, selain Bundaran Hotel Indonesia dan Tugu Monas serta Kota Tua Jakarta. Nama Sarinah sendiri konon diambil dari nama salah satu pengasuh Presiden Soekarno di masa kecil. Tentunya pada awal diresmikan Sarinah tahun awalnya, ia merupakan pusat perbelanjaan pertama di Tanah Air, yang diperuntukkan sebagai etalase barang produksi dalam negeri, khususnya yang berasal dari UMKM.Sejak diresmikan tahun 1966 silam, pusat perbelanjaan ini salah satu tempat yang wajib dikunjungi.Meskipun sempat meredup seiring zaman, namun kharisma Sarinah mampu membuat pusat perbelanjaan ini bertahan dan terus dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Pandangan para jurnalis pun tertuju pada sudut gerai di salah satu lantai Sarinah. Ternyata produk kain sasirangan asal Kalimantan Selatan mendapat tempat khusus.Menemani kain dan busana dari berbagai daerah di Indonesia, desain dan produk yang dipajang dalam etalalse, membuat sasirangan menjadi pusat perhatian pengunjung. Produk yang dipajang merupakan hasil desain dan kreasi, Rumah Kreatif dan Pintar, yang digawangi pemuda inspiratif, Arifin.

“Alhamdulillah sudah mengunjungi gerai kami di Sarinah. Alhamdulillah pula respon pasar dan pengunjung terhadap produk-produk sasirangan disini sangat baik.Saat ini kami juga mempersiapkan kembali produk-produk terbaru yang dipesan pihak Sarinah. Sarinah ini benar-benar Indonesia Banget,” jelas Arifin saat bertemu para Jurnalis di Jakarta.

 

 

Arifin sendiri sangat berterima kasih karya-karya anak Banua diapresiasi di level nasional. Tentunya dukungan semua pihak, seperti Pemerintah Provinsi dan Pemko Banjarmasin hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, membuat Arifin dkk mampu berkarya dengan baik. Arifin pun sangat berterima kasih dengan dukungan semua pihak, sehingga produk asli Kalimantan Selatan pun digemari dan mendapat tempat di Sarinah.

“Ulun bersama kawan-kawan Rumah Kreatif dan Pintar Banjarmasin sangat berterima kasih. Kami juga mengapresiasi semua dukungan termasuk kalangan Jurnalis seperti Bang Risanta dkk,” sambung pemuda yang baru saja masuk program Kick Andy dan baru saja tayang di Metro TV. (Olpah Sari Risanta).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!