Catatan Traveler Abby, “Nyanyian Indah” Labuan Bajo dan Bajawa

0

Pesona Flores memang tak pernah habis untuk diungkapkan.Eksotis, indah dan mencuri perhatian wisatawan, itulah potret Flores, salah satu pulau yang berada di wilayah Nusa Tenggara Timur.Pulau ini banyak  menyimpan banyak sekali keindahan alam dan ragam kultur budaya yang masih kental.Negeri indah Indonesia Bagian Timur.

“If you truly love nature, you will find beauty everywhere.Saya juga suka alam hingga membuat saya merindukan kembali Flores dan Nusa Tenggara Timur. Keindahan lain sejuta pesona yang dimiliki Indonesia, yang sudah semestinya kita jelajahi.Wonderful Indonesia,” begitu ucap traveler Abby, saat menginjakkan kakinya kembali ke Flores-NTT beberapa saat lalu.

Bagi dunia travelling, sosok Abby, memang tidak asing lagi. Perempuan cantik berkulit eksotis, salah satu petualang dan penjelajah diantara belasan traveler perempuan Indonesia, yang banyak menghabiskan waktu mengelilingi nusantara dan belahan negeri lainnya. Perjalanan mengeksplore keindahan di belahan negeri ini banyak ia tuangkan dalam “foto berbicara” di sejumlah media sosial miliknya.Salah satu yang memberikan kesan luar biasa adalah Flores, Nusa Tenggara Timur.

“Flores dan NTT itu eksotis indah dan selalu memberikan kenangan-kenangan terindah bagi penjelajah dan petualang seperti saya dan kawan-kawan yang menyukai petualangan alam.Keindahan tersembunyi, tak hanya Danau Tiga Warna Kelimutu, hewan purba komodo dan kota dingin yang selalu membikin rindu, Bajawa,” cerita Abby, mengajak Tim Economic Travelling menjelajahi Bajawa dan Labuan Bajo.

 

 

Bajawa sendiri menurut Abby adalah salah satu destinasi menarik dan instagramable serta cocok bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Bajawa. Jika yang suka petualangan banyak menghabiskan waktu untuk mengeksplore keindahan-keindahan sepanjang perjalanan.Seperti beberapa petualang atau traveler yang memilih rute Maumere, melintasi dua kabupaten (Kabupaten Ende dan Nagekeo) dan hanya membutuhkan waktu 7 hingga 8 jam perjalanan darat hingga sampai ke Bajawa.

Abby sendiri menceritakan dirinya banyak melakukan perjalanan naik motor untuk menuju Bajawa. Karena selain simpel dan nyaman, dirinya setiap saat mendapat suguhan pemandangan alam yang sangat memanjakan mata. Mulai hamparan indah persawahan, pesisir pantai selatan Flores, hingga hiruk pikuk pasar tradisional, yang membuat suasana “Indonesia Banget”.

Abby pun selalu membawa jaket dan perlengkapan lainnya dalam ransel besar. Maklum saja ketika memasuki daerah Bajawa cuaca dingin mulai menyengat, menyambut kedatangannya.Terkadang di beberapa ruas jalan kabut mulai menyelimuti, yang membuatnya harus ekstra hati-hati memacu motornya.Tim Economic Traveling.Com, yang dimotori Olpah Sari Risanta (Pemimpin Umum Economic Travelling.Com), beberapa kali sempat tertinggal karena terhalang kabut.

“Its oke perjalanan yang menyenangkan.Apalagi pas masuk Bajawa suhunya 16 derajat nih.Mesti minum yang hangat-hangat nih.Tak hanya itu salah satu desa yang kita kunjungi barusan ada yang tidak memiliki listrik. Tapi inilah potret sebuah Bajawa yang memberikan warna sebagai salah satu destinasi wisata di Flores, yang wajib untuk dikunjungi wisatawan,” ujar Abby sambil menyeruput kopi jahe bajakah.

 

 

Bajawa sendiri dikenal sebagai salah satu daerah subur dengan potensi pariwisata yang cukup menjanjikan.Ibukota Kabupaten Ngada, Nusa Tenggrara Timur,  ini memang banyak menyajikan keindahan panorama alam.Namun tak hanya wisata alamnya nan indah, di Bajawa ini terdapat beragam wisata budaya dan wisata rohani. Di kawasan ini pula banyak ditemukan rumah-rumah adat seperti kampung Adat Bena.

Konon menurut literatur dan penuturan masyarakat lokal Bajawa sendiri merupakan nama salah satu kampung terbesar dari tujuh kampung yang berada di kota Bajawa. Meskipun demikian ada pula yang menyebutkan sesungguhnya Bajawa berasal dari kata “Bha” yang artinya piring atau mangkuk dan “Djawa” yang berati Pulau Jawa. Flores memang selalu menawarkan wisata alam yang begitu menakjubkan, begitu juga dengan Bajawa. Kota yang berpenduduk sekitar 45.000 jiwa ini menawarkan wisata alam yang tak kalah menarik dibandingkan daerah lain di daratan Flores

“Salah satu gunung yang selalu dirindukan traveler dan wisatawan adalah Gunung Inerie. Gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.245 meter dari atas permukaan laut ini terbilang sangat unik karena berbentuk kerucut seperti piramida di Mesir.Biasanya kalau ingin melihat pemandangan pemandangan dua sisi yang benar-benar lurus harus berada di Aimere,” sambung Abby yang banyak bersahabat dengan masyarakat Bajawa dan Flores.

Tak hanya Bajawa yang mendapat perhatian seorang traveler Abby, kawasan destinasi wisata lainnya adalah Labuan Bajo. Beberapa tahun terakhir Labuan Bajo memang menjadi destinasi persinggahan yang banyak disinggahi Abby.Bukan tanpa alasan dirinya memilih kawasan yang memiliki karena memiliki tujuan wisata yang sangat beragam, mulai dari pantai, deretan pulau, air terjun, taman nasional, hingga goa alam.

“Look deep into nature, and then you will understand everything better begitu albert Enstien mengatakan.Saya kira tak salah jika Labuan Bajo mendapat perhatian khusus dan kita promosikan lebih jauh lagi. Labuan Bajo adalah salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas yang sedang dikembangkan di Indonesia.Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sangat apresiasi sekali dan tentunya kita orang-orang traveling mendukungnya lewat cara kita,mengunjungi dan mengeksplore melalui sentuhan foto dan media sosial,” terang Abby yang banyak mengoleksi potret-potret Labuan Bajo yang dikenal sebagai kota pariwisata yang merupakan pintu gerbang barat memasuki pesona wisata Pulau Flores.

 

 

 

Abby sendiri mengaku terkesan dengan suasana Labuan Bajo disertai keramahan masyarakatnya. Labuan Bajo merupakan Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat. Secara geografis, Labuan Bajo memiliki letak yang sangat strategis, karena berada di bagian barat pulau Flores. Data Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur,  Masyarakat Kabupaten Manggarai Barat terdiri atas beragam suku, termasuk suku Manggari, Bajo, dan suku lainnya yang bermukim disini. Di Labuan Bajo sendiri , mayoritas penduduk adalah suku Bajo.

“Yang berkesan itu adalah keramahan masyarakat di Labuan Bajo, termasuk saudara-saudara kita suku Bajo.Sebagai daerah destinasi wisata tentu kita juga harus mendukung keberadaan masyarakat melalui pemberdayaan sumber daya manusianya,ditambah ketersediaan air bersih, guna menunjang pula kepariwisataan disini, setelah sempat terimbas pandemi Covid-19,” tutur Abby yang sempat mengunjungi sejumlah desa di Labuan Bajo, sebelum melakukan ekpedisi menjelajahi destinasi wisata alamnya.

 

 

Labuan Bajo sendiri sebenarnya kota nelayan yang terletak di ujung Barat Flores, Nusa Tenggara Timur.Kota ini merupakan titik singgah wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata ke Pulau Komodo. Dilansir dari laman resmi Indonesia.travel, Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo adalah satu entitas yang tidak dapat terpisahkan. Keduanya saling terhubung. Taman Nasional Komodo yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991.

“Indah khan Indonesia Timur itu, Labuan Bajo memang is the best, is truly tourism.Sebagai orang Indonesia kita merasa bangga, inilah yang harus kita kabarkan kepada dunia, wisata Indonesia adalah Wonderful Indonesia, dan jangan kemana-mana, yuk kita jelajahi Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur,”seru Abby sambil mengajak Tim Economic Travelling.Com, menjelajahi sejumlah destinasi wisata lainnya di Labuan Bajo. (Fikri Husaini-Olpah Sari Risanta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!