Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok Selama Ramadan, Paman Birin Ingatkankan Ini !

0

 

Banjarbaru – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalsel terus memantau perkembangan situasi harga sembilan bahan pokok, pasca  kenaikan sejumlah bahan pokok serta terjadinya kelangkaan minyak goreng, elpiji menjelang Ramadhan. melakukan pertemuan atau hight level meeting di Sekretariat Daerah Provinsi setempat di Banjarbaru pada Kamis (31/3/2022).

Pertemuan yang dihadiri Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar mewakili Gubernur Kalsel  H Sahbirin Noor, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Imam Subarkah, Kepala Bulog Kalsel, Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, dan pejabat terkait lainnya, menjadi ajang evaluasi sekaligus mengantisipasi kenaikan harga yang biasa terjadi menjelang Ramadhan hingga lebaran.

Dalam pertemuan tersebut diungkapkan pula perkembangan tahapan-tahapan kenaikan permintaan dan kenaikan harga bahan pokok yang terjadi menjelang bulan Ramadhan. Sedikitnya ada tiga tahapan yakni kenaikan harga bahan makanan biasanya terjadi pada 3 hari sampai dengan 1 minggu menjelang ramadhan.Kondisi ini dipicu tingginya permintaan yang cukup tinggi. Karena kebiasaan masyarakat dan budaya menyambut awal Ramadhan dengan menyajikan hidangan istimewa.

 

Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar mewakili Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, memberikan arahan dalam hight level meeting di Sekretariat Daerah Provinsi setempat di Banjarbaru pada Kamis (31/3/2022).(Foto-Dok.Biro Adpim Pemprov Kalsel).

Disisi lain kenaikan harga juga terjadi tujuh hari sebelum Idul Fitri.Sedangkan  di saat transisi yakni pertengahan Ramadhan biasanya harga selalu stabil.Terkait itu semua Gubernur Kalsel, H.Sahbirin Noor mengingatkan semua pihak perlunya mengambil langkah-langkah strategis mengantisipasi hal ini.

“Pantau selalu ketersediaan bahan pokok, lakukan pasar murah, hingga mengambil tindakan terhadap ulah curang dan aksi penyelewengan oleh oknum-oknum. Mengingat pengalaman tahun-tahun sebelumnya kenaikan harga selalu terjadi menjelang Ramadhan. Inilah yang perlu diantisipasi,” pesan Paman Birin, sapaan akrab H.Sahbirin Noor, yang disampaikan Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali.

Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani mengungkapkan selain cuaca ekstrem dan aksi mogok sopir, kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar, berpotensi menaikan harga kebutuhan pokok di bulan ramadan dan menjelang lebaran nanti.

Diketahui, BBM jenis solar digunakan para sopir truk untuk mendistribusikan barang atau kebutuhan pokok seperti gula, tepung, minyak goreng, bawang, cabai, dan sebagainya. Jika para sopir sulit mendapatkan solar atau terlalu lama waktu yang mereka perlukan, bukan mustahil, barang yang dibawa lebih mahal dijual pedagang.Hal ini berimbas pula kenaikan harga kepada masyarakat atau konsumen.

“Karenanya perlu sinergi semua pihak terkait untuk mengantisipasi agar harga bahan kebutuhan pokok tidak naik nantinya, ” ungkap Birhasani.

 

Gubernur Kalsel H.Sahbirin Noor bersama Tim TPID Kalsel melakukan Sidak Pasar memonitoring Harga Bahan Pokok di Pasar Bauntung Banjarbaru, Kamis (31/3/2022).(Foto-Dok Biro Adpim Pemprov Kalsel).

Sementara sebagai bagian dari langkah cepat Pemerintah Provinsi Kalsel, Gubernur Kalsel bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemko Banjarbaru melakukan monitoring harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di Pasar Bauntung Banjarbaru, Kamis (31/3/2022).

“Ini sebagai upaya menjaga menjaga stabilitas harga barang agar tidak mengalami kenaikan.Kami juga memastikan bahwa stok kebutuhan pokok aman jelang bulan suci ramadan ini, bahkan hingga momen hari lebaran,” ujar Gubernur Kalsel, Paman Birin.

Paman Birin sendiri melihat secara langsung kondisi perdagangan di pasar di Pasar Bauntung Banjarbaru. Ia pun memilih berkeliling langsung ke sejumlah lapak dan kios pedagang di pasar tersebut.

“Kalau tanya-tanya harga tadi hampir semuanya sudah boleh dikatakan stabil, normal, bulan puasa sampai hari raya, kita tetap berusaha untuk mempertahankan harga pasar yang stabil yang bisa dijangkau oleh masyarakat,” katanya lagi. (Olpah Sari Risanta).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!